Share

Yang Kedua Kali

"Ada yang ngebet minta di halalin nih! Kayaknya ...."

"Ihhh ... Zayeeen!" Aira memukul lengan Zayen pelan.

"Eh, bukan ngebet ... kebelet!"

"Iiihhhh ...." Aira mencubit tangan Zayen sambil menunduk malu.

Zayen tertawa gemas melihat tingkah Aira. Jika tidak berada ditempat umum sudah pasti di peluknya wanitanya itu.

"Yakin? Mau dihalalin lagi sama aku?"

Aira mengangguk malu-malu.

"Tapi ..."

Aira mendongakkan wajahnya harap-harap cemas, mendengar kata tapi dari mulut Zayen.

"Tapi apa?" Aira tak sabar.

"Tapi, aku enggak punya mobil. Enggak bisa beliin kamu berlian," ucap Zayen sambil tersenyum simpul.

Aira mencubit pinggang Zayen berkali-kali dan menjawab," tapi kamu masih punya uang buat bayar penghulu kan?

Lalu mereka tertawa berdua.

"Tapi, Zayen! Darimana dulu kamu bisa berpikir menyerahkan aku ke Niko, kaya barang aja!" Aira kembali merengut.

Zayen menarik nafas panjang. Lalu mulai bercerita.

"Waktu malam, sebelum pagi-pagi Aku marah itu, ada nomor enggak kukenal ngirim video ke Aku."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status