Share

Bab 48

Mereka kembali bekerja dengan giat selesai istitahat sejenak tadi.

Mereka semakin bersemangat bukan hanya setelah mendapat minumang segar seperti tadi, juga karena ada Deni yang dengan lincah mengantarkan kebutuhan mereka.

Setelah 2 jam lebih bekerja mereka pun istirahat lagi untuk makan siang.

"Waaah! Hari ini lauknya spesial, Bu?" Firman senang melihat ada sayur asam dan ayam goreng, tahu dan tempe bacem plus sambal dan lalapannya.

"Iya, dong. Biar tambah semangat!" si Mbak yang menjawab.

"Nggak ada petai, Mbak?"

"Tuh, kan. Ngelunjak, Bu." Nisa tertawa.

Iman kini sedang mengawasi empangnya. Sesuai perkiraannya, ini semua dapat diselesaikan hari ini.

"Sekarang tinggal nge cat." senyum Iman puas.

"Pah, makan dulu." Iman segera mencuci tangannya dan bergegas ke warung yang sekarang menjadi dapur juga.

Nisa tidak mau memasak di dapur yang satunya.

"Di sana panas, Pah." memang benar. Iman tidak meletakkan jendela di tempat memasak. Jendela justru di letakkan dekat kamar mandi. Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status