Share

Bab 49

Seteleh makan siang, Doni menyerah.

"Doni udahan ya, Pah?" dia terlihat lelah.

Tubuhnya saja yang besar, tapi dia tetap cuma anak kelas lima SD.

Iman mengangguk.

"Mandi dulu sana!" Doni berlari menuju keran air untuk membersihkan dirinya. Nisa membawakannya handuk yang lebar dan membelitkannya ke pinggang Doni.

"Buka celananya disitu, Nang. Lanjut mandi yang bersih di dalam, ya?" Doni menurut.

Dua jam kemudian Deni yang menyerah.

"Deni udah ya, Pah?" kulit jari jemarinya pucat dan mengeriput.

"Kamu capek?"

"Banget." Deni mengangguk. Tubuhnya bergetar menahan dingin.

"Ya udah sana." Deni langsung naik ke atas empang dan berlari masuk ke dalam rumah.

"Lho - lho!" si Mbak berteriak melihat jejak kotor dan basah yang di tinggalkan Deni.

"Den! Kamu bukannya bersih - bersih dulu di luar!" tegur Nisa yang sudah membawakan handuk di tangannya.

"Terlanjur, Mah! Ma'af!" teriak Deni dari dalam kamar mandi. Nisa hanya dapat menghela nafas. Ia lalu mengambil tonkat pel untuk membersihkan da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status