Share

Bab 51

Mereka mengangguk. Mereka senang Iman benar - benar tidak berniat memecat mereka hingga menyiapkan pengganti merekapun tidak.

"Ya udah, Bos. Kita pulang, ya?" mereka berpamitan dan mencium punggung tangan Iman.

"Salam buat Ibu, Pak."

"Ya. Kalian tetap sering main ke sini, ya? Ibu pasti senang kalau Kalian datang."

"Siap, Bos!"

Iman melihat mereka berlalu dengan perasaan campur aduk. Lega tapi juga sedih. Meskipun ia tahu mereka tidak melakukan apa yang di tuduhkan para pemancing itu kenyataannya ia tetap tidak bisa membela mereka, bahkan mengikuti keinginan para pemancing itu.

Iman masuk ke kamarnya dan melihat Nisa sudah tertidur dengan setitik air di ujung matanya. Ia pasti habis menangis.

Iman merebahkan tubuhnya perlahan agar tidak membangunkan Nisa. Tapi Nisa ini sangat peka dengan gerakan. Ia langsung membuka matanya.

"Bagaimana, Pah?" Nisa langsung duduk menghadapi suaminya. Iman menghela nafas.

"Sudah?" tanya Nisa.

"Sudah." Iman mengangguk. Tak disangka Nisa terlihat be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status