Share

Bab 52

Iman kebingungan karena teman - teman Anda yang ingin bekerja sama sekali belum berpengalaman dalam nyerok menyerok ikan.

"Kan bisa Deni ajarin, Pah. Tapi, wani piro?" Deni tersenyum lebar.

"Kayak yang udah pinter aja!" sungut Iman.

"Seenggaknya lebih pinter dari mereka, Pah!"

Anda tertawa melihat Iman menepuk kepala Deni perlahan.

Hari ini dapat mereka lalui dengan keengganan Iman melayani para pemancing itu.

"Nyatetnya yang bener, Bos!" Ada saja pemancing yang complain atau sekedar meledek Iman yang sedang sensi.

Hampir jam 12 malam.

"3, 2, 1, selesai!" teriak Iman penuh kelegaan. Ia langsung masuk ke dalam.

"Pah! Nggak mau nungguin bagi hasil?" teriak Deni.

"Jatah Papah kasihin Mamah!" Iman balas berteriak. Para pemancing masih bersiap - siap untuk pulang.

"Asyik, nih." Nisa tertawa. Si Mbak ikut senang melihatnya.

"Tiap hari aja, Pah. Nyeroknya."

"Ih! Najis!" Iman mendecih. Tidak lama kemudian Deni memberikan lembaran warna merah pada Nisa.

"Emang dapetnya cuma segitu?"
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status