Share

Bab 54

"Kenapa dikasih hutang lagi, sih? Suruh bayar dulu hutangnya. Memang mau ditumpuk sampai berapa?" ini Nisa.

"Apaan sih, Mbak?! Baru juga segitu udah rewel banget, sih?!" ini Bunda. Bibirnya yang dower karena suntikan silikon semakin terlihat melebar. Merah merekah.xSama seperti ikan - ikan yang dipancingnya itu.

"Itu pesan dari Ibu, Bun." kata si Mbak nyaris frustasi.

"Tobat!" si Mbak mengeluh saat berada sendirian di warung dan Bunda lagi - lagi menambah hutangnya. Sekarang hutang Bunda mendekati 200 ribu.

"Ini nggak bisa dibiarkan lagi." Nisa bertekat mengajak Bunda berbicara dari hati ke hati malam ini juga.

Bunda datang seperti biasa dengan tawanya yang berkumandang ke seluruh area pemancingan. Biasanya Ia akan langsung duduk di meja dekat papan sampai nomor lampak dikocok dan ia mendapat nomor lampaknya.

Kali in Nisa menahannya di depan warung.

"Bunda, bisa Kita bicara sebentar?"

"Ibu! Ada apa, ya?" Nisa mengajaknya masuk dan duduk di ruang tamu.

"Bunda, Saya mau minta tolong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status