Share

Bab 62

Bulan ramadhan ini begitu penuh keberkahan buat Nisa karena ia tetap dapat menyisihkan uang warungnya untuk membeli baju lebaran dan sedikit tunjangan hari raya untuk semua anak buahnya.

"Nggak usah di beliin baju, Mah. Mereka puasa juga kagak." cetus Iman.

"Biarin aja, Pah. Mamah 'kan udah niat ngasih mereka. Kan cuma setahun sekali."

Iman merasa sayang.

"Mendingan buat beli bensin Kita ke Bandung." katanya julid. Netra Nisa membesar. Iman selalu seperti itu.

"Pah! Itu udah rezeki mereka. Jangan suka ditahan tahan." Iman hangs dapat mengangkat bahunya.

Hari ini seminggu menjelang lebaran. Si Mbak ijin untuk pulang kampung.

"Kapan pulangnya?"

"Besok sore, Bu."

"Besok pagi masih bisa kerja?"

"Bisa, Bu."

"Oke." Nisa mengangguk.

Paginya si Mbak datang lebih siang dari biasanya. Tapi seperti biasa, Nisa tidak ingin ambil pusing.

"Ini." Nisa memberikan bungkusan berisi baju lebaran untuk si Mbak. Si Mbak langsung membukanya. Netranya berbinar. Nisa memang tahu kesukaannya baik dari wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status