Share

Ancaman Deka

“Kamu tinggal sendiri?” tanya Tama sambil menyuap.

“Iya, Pak,” jawab Deka santai, sambil menyuap juga.

“Toko bunga itu?” tanya Tama mengambang. Deka langsung menatap Tama, sepersekian detik sebelum melempar senyum. Ia tahu kemana arah pembicaraan atasannya.

“Kepunyaan saya,” jawab Deka. Ia meneguk teh manisnya, lalu mengelap ujung bibirnya dengan tisu.

Sementara Tama sudah menyelesaikan makan siangnya lebih dulu. Ia memperhatikan cara makan pria di hadapannya dengan pikiran kemana-mana. Tentang sosok pria tampan yang sampai saat ini masih menggandrungi istrinya.

“Kamu pria mapan saat ini. Kenapa memilih toko bunga sebagai investasi?” Tama kembali melempar pertanyaan. Deka tersenyum sebelum menjawabnya.

“Suka saja,” jawab Deka singkat dan ringan. Tetapi bagi Tama, itu bukanlah jawaban.

“Setiap keputusan itu pasti berdasarkan alasan.” Tama terus mengejar.

“Gak ada alasan. Saya menjalankan apa saja yang bisa dijadikan uang. Kebetulan ada teman yang menjual toko bunganya, kenapa saya haru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
nah looohhh giliran bini di dekati lelaki ente kepanasan . bagaimana dg Lolita yg kau sakiti bahkan kau duakan. aku suka Lolita dg deka gak suka tama
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status