Share

Part 9

Perlahan, kuberanikan diri membuka mata. Menyapu pandangan ke sekitar ruangan.

"Ibu, siapa?" tanyaku penasaran.

"Aku yang akan mengubah duniamu!" ketusnya.

"Anakku ke mana, Bu?" Air di dalam kelopak mataku tidak dapat lagi kusembunyikan, mengalir tanpa bisa kutahan.

"Jangan panggil ibu! Panggil saya tante Rose. Kamu jangan--" ucapnya terhenti ketika aku menyeka airmataku, yang mengalir bebas.

Pipiku terasa aneh, berkerut dan terasa kasar. Kemudian aku meraba seluruh wajahku.

"Ke--kenapa ini? Ada apa dengan wajahku?!" teriakku. "Cermin, ya, cermin di mana?" Aku menyibak selimut yang menutupi tubuh dan beringsut dari ranjang.

"Di mana? Di manaa?!" pekikku.

Berjalan, tidak tentu arah. Mencari cermin untuk melihat ada apa denganku.

"Tidak ada cermin di sini!" tegas wanita paruh baya yang memperkenalkan dirinya dengan nama Rose.

Tangis dan teriakanku menjadi satu, menggema di ruangan ini. Sementara itu, tante Rose hanya duduk memandang ke arahku dengan pandangan yang tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status