Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 10.Kedatangan Tak Terduga

Share

10.Kedatangan Tak Terduga

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-10-11 05:23:20

Bara Sena menatap wajah Lian Xie yang memerah setelah mengatakan sesuatu yang terasa aneh bagi pemuda tersebut.

"Apakah aku tidak salah dengar?" tanya Bara sambil terus menatap wanita tersebut hingga membuatnya salah tingkah. Namun Lian Xie mencoba untuk tetap tenang dan menutupi perasaan malunya dengan melotot kearah Bara Sena.

"Aku sudah katakan dan aku tak mau mengulangnya lagi! Tapi jangan salah paham, aku melakukan ini bukan kemauanku sendiri. Tapi ini untuk kepentingan orang banyak. Para pengikutmu juga akan merasakan tenang saat dunia Penyimpanan kembali seperti semula." kata Dewi Es itu akhirnya menemukan cara untuk beralasan kenapa dia mengatakan hal aneh itu kepada Bara Sena yang tentu saja akan menjadikan kesalahpahaman.

Kedua alis Bara Sena terangkat.

"Ooohh...Begitu...Hmmm, aku pikir kau akan menghianati cinta Cakara...Hahahaha!" kata Bara sambil tertawa dan kemudian merebahkan diri di atas genting. Lian Xie membuang muka kearah lain agar pemuda itu tidak tahu raut wajahnya yang saat ini tengah menunjukkan perasaan gelisah.

"Cakara...Apakah masih lama untukmu bisa bertemu denganku lagi...? Aku takut, semakin lama aku bersama bocah ini, aku justru semakin merasa jauh darimu..." batin Lian xie.

Meski di dalam Kerajaan Probo Lintang tidak ada matahari, waktu dalam danau hampir sama dengan yang ada di luar Kerajaan tersebut. Saat malam, Kerajaan itu pun akan menjadi gelap dan banyak obor yang terpajang di jalan dan rumah-rumah.

Tak terasa, Bara dan Lian Xie berada di atas genting sudah cukup lama. Pemuda itu akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam penginapan dan Lian Xie juga ikut menemaninya. Wanita cantik itu duduk di kursi kayu sedangkan Bara merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang juga terbuat dari kayu. Hanya saja ada kasur kapuk yang empuk menjadi alasnya.

"Apa kau akan duduk disana terus? Atau kau juga ingin berada di kasur ini?" tanya Bara yang sudah bersiap untuk tidur. Sudah sangat lama dia belum tidur sama sekali.

"Kau pikir aku akan menurutimu? Aku tahu apa yang ada di dalam kepalamu." kata Lian Xie membuat Bara tertawa kecil.

"Kalau begitu, aku akan tidur lebih dulu. Jika kau mengantuk, kau boleh tidur disini," kata pemuda itu lalu menggeser tubuhnya sehingga ada sedikit tempat di ranjang tersebut untuk Lian Xie. Namun wanita itu mala memalingkan mukanya dengan wajah memerah dan jengah. Pemuda itu pun akhirnya memejamkan kedua matanya. Dia ingin melupakan semua yang terjadi hari itu terutama hal yang membuat hatinya terasa begitu sakit.

"Terimakasih Lian Xie..." kata Bara lirih lalu tak lama kemudian terdengar suara dengkuran halus dari mulutnya. Lian Xie kembali menoleh kearah Bara Sena. Dia menatap lekat-lekat wajah pemuda tersebut. Entah kenapa ada debaran aneh dari dalam tubuhnya yang membuat dia merasa betah berlama-lama menatap wajah sang pemuda yang tengah tertidur.

"Bagaimana bisa perasaan ini malah hadir untuk dirinya? Apakah karena terlalu lama aku menyendiri sehingga aku sudah tak lagi merasakan kasih sayang Cakara...? Perasaanku padanya semakin lama semakin dingin seperti air embun 10.000 tahun...Dan sekarang malah mekar saat melihat wajah orang yang tidak jauh berbeda dengan buaya darat...Ada apa dengan dirimu Lian Xie...?" batin Dewi Es tersebut sambil terus menatap wajah Bara Sena.~

Keesokan harinya Bara terbangun dari tidurnya. Saat dia hendak bergerak, dia merasakan adanya sesuatu yang menekan punggungnya. Karena dia tidur menghadap ke dinding kayu, dia tidak tahu apa yang ada di belakangnya. Namun saat dia bergerak, dia menyentuh satu tangan halus tengah mendekap pinggangnya.

"Tidak mungkin...Apakah...?" batin pemuda itu lalu dia meraih tangan halus dan lembut tersebut dan mengusapnya. Dia yakin sekali itu adalah tangan wanita. Dia pun merasa sedikit bingung apa yang harus dia lakukan. Tepat di belakangnya ada seseorang yang tengah memeluk dirinya. Dan yang membuat Bara merasa blingsatan adalah sesuatu yang menekan punggungnya itu. Terasa kenyal dan lembut yang tentu saja membuat dia berpikir liar.

"Sial...Dua benda itu menekan punggungku...Siapa wanita ini? Tidak mungkin dia Lian Xie bukan?" batin Bara menebak-nebak. Dengan perlahan Bara menyingkirkan tangan tersebut dari tubuhnya. Dia ingin memutar badan untuk memastikan siapa adanya wanita yang tengah memeluk nya itu. Setelah berhasil, dia pun terkejut melihat sosok yang ada di hadapannya. Dia sama sekali bukan Lian Xie. Namun tentu saja Bara juga mengenali sosok tersebut.

"Chang Mei...?" lirih pemuda itu tak percaya salah satu kekasihnya dari putri Jaka Geni ada di sana saat ini. Bara sama sekali tak menduga dan mencoba menebak sejak kapan wanita cantik putri pasangan Jaka Geni dan Chang Yun itu ada didalam kamarnya. Sementara itu, di kursi kayu yang sebelumnya menjadi tempat Dewi Es duduk, tak ada orang sama sekali.

"Kemana wanita itu?' batin Bara.

"Kau sudah bangun kakak..." terdengar suara Chang Mei membuat Bara tersenyum lalu dia membelai wajah mulus wanita tersebut.

"Sejak kapan kau disini?" tanya Bara.

"Sejak semalam. Aku mencarimu setelah tiba di Kerajaan ini. Dan berdasarkan kabar yang aku dengar, kau tinggal di luar istana. Aku tak menyangka kau malah tinggal diluar istana padahal kau adalah salah satu peserta yang akan mengikuti acara turnamen ini..." kata Chang Mei sambil menatap mata Bara.

"Aku lebih suka disini daripada di dalam tempat megah itu. Tempat ini mengingatkan aku pada saat kita berduaan dulu di penginapan. Sayang sekali waktu itu kita diganggu banyak kecoa," kata Bara.

Chang Mei tersenyum.

"Apakah saat ini kita terganggu? Sepertinya ada kesempatan yang tak boleh kita lewatkan bukan?" tanya Chang Mei membuat Bara tak mau menunda lagi hasrat yang telah cukup lama terpendam didadanya.

Mereka pun saling bergumul di atas ranjang. Bagaikan sepasang merpati yang melepas rindu, keduanya pun saling mencumbu dengan hangat dan penuh kemesraan. Disaat yang sama, Lian Xie baru saja pulang kembali setelah dia berkeliling kota. Dia terkejut saat dari balik jendela melihat Bara dan Chang Mei yang tengah bercumbu diatas ranjang. Sebagian pakaian wanita itu sudah terbuka sehingga kedua buah dadanya yang ranum itu terlihat jelas.

Dengan sedikit kasar, nampak terliha Bara Sena yang meremas kedua bukit itu hingga kulit putih Chang Mei memerah. Lian Xie menggigit bibirnya sendiri melihat adegan panas tersebut di depan mata kepalanya sendiri. Bukannya merasa risih atau muak, wanita itu justru menikmati apa yang dia lihat didepan sana. Hal itu terjadi lantaran dia tak pernah merasakan apa yang tengah terjadi di atas ranjang kayu itu.

"Apa yang tengah mereka lakukan..? Apakah mereka sedang memadu kasih seperti yang pernah Song Hua katakan padaku? Astaganaga...! Kenapa aku benar-benar tidak tahu tentang hal semacam ini di usiaku yang sudah sangat tua?" batin Lian Xie dengan mata masih tertuju kearah ranjang .

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   617 Para Tamu Agung

    Bara membuka kedua matanya secara perlahan. Dia melihat Fang Yin yang tengah menyalurkan tenaga dalam ke tubuhnya dengan air mata yang menetes di pipinya. Yoriyu nampak telungkup di belakang Dewi Pedang tersebut. Pemuda itu pun tersenyum tipis."Dasar orang-orang bodoh..." batinnya lalu dia meraih tangan Fan Yin yang tengah menempel di dadanya. Wanita itu nampak terkejut. Belum habis rasa terkejutnya, Bara telah menarik tangan itu sehingga dia pun jatuh ke dalam pelukan sang Pemuda."Kau!" seru Fang Yin namun Bara segera menutup mulut wanita itu dengan jarinya agar Yoriyu yang tengah telungkup tidak mendengarnya. Fang Yin yang berada dalam pelukan pemuda itu menatap dengan perasaan yang sulit untuk di artikan."Kenapa aku merasa nyaman berada di posisi seperti ini...? Apa yang terjadi pada diriku...?" batin Fang Yin."Gadis bodoh...Kenapa kau tidak pergi setelah aku melepasmu?" tanya Bara dengan suara lirih. Dia masih bersandiwara agar Fang Yin ti

  • Geger Kahyangan   616 Bencana Abadi

    Bara tersenyum melihat Dewi Pedang itu terkejut setelah menyadari luka di tubuhnya telah pulih kembali. Tak hanya itu, kekuatan jiwanya juga telah terisi penuh seperti saat dirinya belum bertarung melawan pemuda tersebut. "Kau ganti pakaian mu yang sudah banyak berlubang itu, kalau mau mandi, di dekat tempat ini ada sebuah telaga kecil. Kau bisa kesana. Aku akan mengunjungi beberapa tempat lebih dulu. Nanti setelah kau selesai, aku akan mengeluarkanmu dari tempat ini. Tapi sebelum itu, aku ingin bertanya padamu..." kata Bara tak lupa dengan tujuan utama dia membawa wanita tersebut ke dalam Dunia Penyimpanan miliknya. "Apa yang ingin engkau tanyakan?" tanya Dewi Yu Jie sambil menutupi tubuhnya menggunakan pakaian pemberian Bara Sena. "Mengenai Reinkarnasi Tubuh Roh Suci, apa sebenarnya tujuan Leluhur Dewa Pedang kalian memburu makhluk tersebut? Fang Yin berkata, tubuh roh suci akan digunakan sebagai penyempurna senjata Pedang Sembilan Lang

  • Geger Kahyangan   615 Sandiwara(2)

    Bara tersenyum kecil. Matanya menatap sayu kearah Fang Yin yang tertegun dengan apa yang terjadi. Dia tak menduga sama sekali kalau pemuda itu akan diam saja saat dirinya menghujamkan pedangnya. Padahal dia berpikir kalau umurnya tak akan panjang lagi karena menyerang pemuda itu.Sementara itu, Yoriyu justru nampak terperangah melihat Dewi Pedang yang berhasil menikam tubuh Bara Sena. Padahal dia mengira wanita itu akan kalah saat mereka mulai bertarung. Sekarang, dia malah justru menjadi cemas dengan keadaan yang dialami oleh Bara."Kakak itu...Apakah aku sudah melakukan kesalahan...? Dia sudah menolong diriku dari kejaran para dewa, tapi lihatlah Apa yang aku lakukan...? Hiks..." batin Yoriyu dengan perasaan tak menentu. Tubuhnya nampak bergetar ketakutan dan matanya berkaca-kaca seperti tak bisa lagi menahan air mata yang akan segera tumpah..Di depan sana, Fang Yin segera mencabut pedangnya yang menancap dalam di tubuh Bara Sena. Saat itu juga dar

  • Geger Kahyangan   614 Sandiwara

    Melihat tanggapan dari gadis Roh Suci itu, Bara tersenyum senang. Akhirnya dia bisa mengelabui gadis itu agar nurut kepadanya. Dengan berpura-pura sebagai penolong yang budiman, gadia roh suci tentu saja tak akan tahu apa niat dibalik semua itu."Kalau begitu kau bisa memberikan perintah padanya. Tapi sebelum itu, beritahu aku namamu agar aku bisa memanggil mu dengan mudah." kata Bara."Hum...Namaku Yoriyu..." ucap gadis itu dengan wajah yang polos."Yoriyu...baiklah, sekarang aku akan memberikan kebebasan padamu untuk memberi perintah kepada wanita itu." kata Bara sambil menyeringai kecil. Yoriyu yang tak tahu apa sebenarnya yang terjadi pun mengangguk dan langsung menatap kearah Fang Yin."Hei! Turun kau!" teriaknya dengan suara khas gadis kecil. Bara sedikit terkejut mendengar teriakan gadis itu. Sesaat dia teringat kepada anaknya yang masih kecil bernama Meili Tian Zi."Aku rindu padanya..." batin pemuda itu sambil menatap kearah

  • Geger Kahyangan   613 Gadis Roh Suci

    Singkat cerita, setelah Tian Zu Ning membantu Bara keluar dari Dunia Ruang dan Waktu milik Dewi Yu Jie, wanita roh tersebut pun kembali ke dalam Golok Iblis yang menjadi wadahnya bersama Luo Zhen. Saat muncul, Bara sudah kembali lagi di tempat sebelumnya dia berada bersama Fang Yin, yakni di tebing curam yang ada di pinggir kota Lasha.Melihat kehadiran Bara Sena di atas sana, Fang Yin pun benar-benar terkejut dan tak bisa berkata apa-apa. Tubuhnya benar-benar kaku tak berkutik."Dia bisa keluar dari Dunia Ruang dan Waktu milik Panglima...Itu artinya dia telah berhasil mengalahkannya...Yang benar saja...Apakah dia memang sekuat ini?" batin Fang Yin yang sudah tak tahu lagi harus berbuat apa.Bara Sena melayang mendekati wanita cantik itu. Lalu tiba-tiba tangannya bergerak meraih pinggulnya dan membawa terbang menuju ke Kota Lasha. Dalam waktu singkat, mereka pun sampai di atas kota Lasha yang terlihat kacau. Puluhan Dewa tergeletak di atas tanah dan b

  • Geger Kahyangan   612 Formasi Perangkap Naga

    Dewi Naga Tian Zu Ning melayang terbang ke atas awan mendekati sosok raksasa bertanduk hitam yang tengah berusaha keluar dari lingkaran hitam. Bara yang berada di bawah hanya bisa melihat apa yang akan wanita roh itu lakukan."Sepertinya pemanggilan makhluk ini belum sempurna. Lubang hitam ini terlalu kecil untuk makhluk sebesar dirinya. Masih bisa aku hentikan..." batin Tian Zu Ning.Wanita roh Naga itu menggerakkan tangannya merapal mantra. Lalu dengan cepat dia mengeluarkan empat pedang yang masing-masing melayang di empat sisi. Keempat pedang itu pun saling terhubung satu sama lain membentuk kubus. "Formasi Perangkap Naga..." ucap Tian Zu Ning dengan suara lirih. Dia menyatukan dua telapak tangannya di depan dada. Kedua matanya terpejam dan tiba-tiba, dari dalam formasi berbentuk kubus itu muncul kepala Naga Hijau raksasa yang melesat ke langit diikuti tubuhnya yang besar. Naga hijau itu bergerak cepat kearah lubang hitam dimana sosok m

  • Geger Kahyangan   611. Penjaga Kuil Dewa Pedang

    Golok besar itu berkiblat dengan cepat kearah Dewi Yu Jie yang masih terkejut. Dia tak percaya Dewa Cahaya Bara Sena berhasil menggagalkan segel yang akan dia gunakan untuk mengekang pemuda tersebut dengan bantuan Luo Zhen, Leluhur Dewa Perang yang tinggal di dalam Golok Iblis.Namun wanita itu segera tersadar saat Golok Iblis sudah ada di dekatnya. Dengan cepat dia menggunakan Pedang Kilat Ungu untuk menahan tebasan Golok tersebut. Wanita itu belum tahu, sekuat apa Golok Iblis yang ada di tangan Bara Sena.Trang!Hantaman Golok yang sangat berat membuat tubuh Dewi Yu Jie terpental hingga puluhan tombak setelah menahan serangan dari Bara Sena. Dengan cepat pemuda itu kembali meluncur tak memberi waktu bagi Dewi Yu Jie untuk menarik napas sama sekali. Tubuhnya bergerak secepat cahaya."Hiaaaaat!" teriak Bara sambil mengayunkan Golok dengan sekuat tenaga. Aura kuning keemasan menyelimuti senjata dewa tersebut. Dewi Yu Jie yang baru saja terpent

  • Geger Kahyangan   610. Pertarungan Segel

    Kedua mata Dewi Yu Jie terbelalak setelah melihat Pedang Kilat Ungu miliknya membentur sesuatu yang sangat kuat. Bahkan membuat pedang ungu itu bergetar hebat hingga membuatnya hampir saja terlepas dari tangannya jika dia tak memperkuat genggaman."Senjata apa ini!? Auranya sangat kuat sekali! Aku harus mundur lebih dulu..." batin Dewi Yu Jie lalu dia pun melompat mundur dan memasang kuda-kuda. Matanya tak lepas menatap kearah Golok Iblis yang ada di depan Bara dan baru saja dia gunakan untuk menangkis serangan darinya.Bara mengangkat Golok besar tersebut dan memanggul nya di atas bahu kanan."Kenapa? Apakah senjatamu itu terkejut setelah beradu dengan senjata milikku ini?" tanya Bara sambil tersenyum kecil. Sebuah senyuman yang membuat Dewi Yu Jie merasa kesal karena seperti diremehkan. Wanita itu pun menatap kearah Pedang Kilat Ungu yang ada di tangannya. Pedang itu masih bergetar meski tak sehebat sebelumnya."Apa yang terjadi? Apakah kau mera

  • Geger Kahyangan   609. Pedang Kilat Ungu

    Dewi Yu Jie terkejut saat merasakan lengannya yang terasa sakit dan panas seperti terbakar. Dia pun segera memeriksanya. Saat itu juga, kedua matanya terbelalak melihat lengannya yang telah berlubang cukup dalam hingga ke tulang."Mustahil! Bagaimana mungkin serangannya bisa membuatku terluka!?" serunya dengan mata melotot marah. Selama ini, Dewi Yu Jie tak pernah sekalipun mengalami luka di dalam pertarungan. Dia selalu menang dan tak Terkalahkan di tingkatan yang sama. Hal itu dikarenakan wanita ini memiliki kemampuan Ruang dan Waktu yang bisa menahan semua serangan menggunakan hukum di dunia miliknya tersebut. Namun, entah mengapa, serangan yang Bara kerahkan ternyata bisa melukai dirinya. Hanya ada satu kemungkinan bagaimana itu bisa terjadi, yaitu, kemampuan yang Bara gunakan untuk melukainya sangatlah kuat dan diluar kendali Dunia Ruang Dan Waktu tersebut. Sehingga serangan tersebut mampu menembus perisai yang dia ciptakan."Kau bisa membuat Du

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status