Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 128.Si Jenggot Api (2)

Share

128.Si Jenggot Api (2)

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-11-11 07:02:10

Tinju Gandi meluncur kearah manusia rubah si Jenggot Api. Aura biru membentuk kepalan tangan berukuran besar menderu dengan cepat. Namun makhluk itu tetap terlihat tenang dan dari mulutnya dia melepaskan Bola putih yang mengeluarkan suara bising.

Tinju biru raksasa milik Gandi pun saling beradu dengan bola putih dari mulut Si Jenggot Api. Tak pelak, bentrokan mengandung tenaga dalam tinggi tersebut menciptakan ledakan yang luar biasa.

DUAAAARRR!!!

Gandi terdorong mundur setelah ledakan itu terjadi. Sementara, Si Jenggot Api malah semakin ganas menyerang. Tiba-tiba saja dia melepaskan serangan dari tangannya hingga melesat lima larik sinar merah kearah Gandi. Yao Ling tiba-tiba muncul dan menahan serangan tersebut menggunakan kekuatan miliknya.

Daaar!

Tubuh pria itu pun terpental ke bawah hingga menghantam tanah dengan keras. Gandi terkejut dan sempat berseru memanggil nama Yao Ling. Lu Xie yang melihat saudaranya terpukul mundur segera bersiap untuk menyerang. Seluruh tubuhnya diselim
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   709. Menjadi Pahlawan

    Sarasvati yang sudah kehabisan tenaga dalam hanya bisa duduk bersila di atas tanah. Tubuh Dewa miliknya sudah menghilang karena dia sudah tak sanggup lagi mempertahankannya. Pun begitu dengan Pedang raksasa yang sebelumnya menghantam musuh. Di dalam goa, Gandi memperhatikan wanita itu dengan seksama. Dia menanti perisai yang melindungi goa dilepas kembali. Namun sepertinya Sarasvati tidak berniat melakukan hal itu."Kenapa dia tidak melepas perisai ini? Seharusnya pertarungan sudah selesai bukan? Apakah..." Baru saja Gandi berkata seperti itu, tiba-tiba saja dia merasakan aura yang sangat kuat dari bawah sana. Aura itu muncul dari retakan raksasa dimana tubuh Raksasa Iblis Merah dan Gua Barong terkubur."Tidak mungkin! Mereka masih hidup!?" seru Gandi dalam hati.Pemuda itu mengepalkan tinjunya. "Tak perlu menunggu lagi. Aku yang akan menghadapinya." ucapnya lalu bersiap untuk menghancurkan perisai milik Sarasvati.Di

  • Geger Kahyangan   708. Pedang Raksasa

    Gandi menatap ibu jari kanannya dimana cincin hitam pemberian Batara Geni itu tidak ada disana. Merasa penasaran, dia pun memutar tubuh untuk melihat tubuh kasarnya yang masih duduk bersila di dalam goa. Matanya menatap kearah tangan kanannya."Jadi begitu, saat aku menggunakan ilmu Raga Sukma, cincin itu tidak ikut terbawa oleh tubuh jiwa ini. Bukankah itu berarti..." Gandi tak melanjutkan kalimatnya. Dia langsung mengerahkan kekuatan jiwa miliknya. Di telapak tangan kananya terlihat bola air yang berputar-putar memancarkan kekuatan yang besar. Pemuda itu tersenyum lebar."Ini adalah dunia pedang, aku yakin, apa pun itu, aku tidak melanggar apa yang Kitab Nagapala katakan. Apalagi diluar sana adalah Dunia bawah Kerajaan Watu Ungu, bukan dunia manusia." batin Gandi lalu dia pun kembali menatap ke depan sana dimana Sarasvati dengan tubuh Dewa miliknya tengah berhadapan dengan Raja Iblis Gua Barong dengan Raksasa Iblis Merah miliknya. Pemuda itu berencana u

  • Geger Kahyangan   707. Raksass Iblis Merah

    Dari dalam telapak tangan Raja Iblis Gua Barong muncul cahaya ungu terang yang melesat ke langit. Cahaya tersebut kembali menukik ke bawah dan menghantam tanah dengan keras hingga tercipta ledakan. Saat asap dari ledakan menghilang, terlihat satu sosok raksasa bertubuh merah menyala. Di atas kepala Makhluk tersebut melayang tiga bola api ungu. Grooooo!!! Makhluk tersebut meraung keras lalu melompat ke langit menuju ke pedang raksasa milik Sarasvati. Tanpa takut sama sekali, dia mencengkram ujung pedang yang jauh lebih besar dari tubuhnya. Namun ternyata apa yang dilakukan Makhluk itu mampu membuat pergerakan pedang raksasa terhenti. Ketiga api ungu yang ada di atas kepalanya melesat mengitari tubuh pedang raksasa tersebut. Melihat hal itu, Sarasvati tidak tinggal diam. Dia merapal mantra sambil menggerakkan tangan. Lalu kemudian dua tangannya tersebut terangkat ke udara dalam posisi mengepal. "Amukan Roh Nag

  • Geger Kahyangan   706. Sarasvati VS Gua Barong

    Dum! Dum! Dum! Terdengar Dentuman-Dentuman keras di langit membuat dunia pedang dimana Gandi berada berguncang hebat. Karena kemampuan yang dia miliki saat ini tengah terkunci, mau tak mau dia harus mendengarkan Sarasvati yang memintanya untuk berlindung di dalam goa yang tak jauh dari tempat tersebut. Roh Pedang itu juga memberikan perisai untuk melindungi goa itu dari kehancuran saat pertarungan terjadi. Sarasvati menatap kearah langit dimana cahaya ungu bermunculan. Itu adalah kekuatan dari Raja Iblis Gua Barong yang dibantu 7 tetuanya berusaha menembus formasi pelindung di dunia pedang Naga Langit secara paksa. "Memaksa masuk ke tempat ini dengan mengorbankan kekuatan jiwa. Kejam juga makhluk satu ini. Tapi dia tak bisa dianggap remeh. Meski hanya tubuh jiwa, api ungu miliknya sangat berbahaya. Aku harus mengakhiri pertarungan dengan cepat sebelum diriku terkena serangan api miliknya." batin Sarasvati.

  • Geger Kahyangan   705. Mantra Pengendali Jiwa

    Dewi Durga berjongkok lalu mengambil kepala Raja Iblis Gua Barong. Mulutnya nampak komat kamit membaca satu mantra aneh. Saat dia melakukan itu, dari kepala Raja Iblis itu keluar asap hitam. "Dengan ini, aku bisa mengendalikanmu seutuhnya, Gua Barong...Hik Hik Hik!" kata Dewi Durga lalu dia meletakkan kepala Raja Iblis itu di lehernya kembali. Anehnya, kepala yang sudah terputus kembali menyatu dengan tubuhnya. Namun kali ini pandangan mata sang Raja Iblis Gua Barong terlihat kosong."Kau seharusnya merasa beruntung, karena jiwamu masih aku tanam kembali di tubuhmu. Jika aku kejam, aku benar-benar akan menggantimu dengan jiwa orang lain," kata Dewi Durga."Kenapa kau melakukan ini Dewi Durga?" tanya Gua Barong yang sudah memiliki kesadarannya kembali."Aku tak ingin melakukan kesalahan sama sekali dalam rencana besarku." sahut Dewi Durga. Darah yang semula berceceran di lantai dan singgasana, entah sejak kapan tidak ada lagi disana seperti mengua

  • Geger Kahyangan   704.Raja Gua Barong

    Gandi dan Sarasvati sama-sama saling melepas pelukan. Wanita roh itu membuang pandangan matanya kearah lain. Sementara Gandi memperhatikannya sambil tersenyum."Cantik..." lirih pemuda itu namun terdengar begitu jelas di telinga Sarasvati."Apa yang kau katakan? Jangan membuatku semakin malu," ucap wanita itu dengan wajah yang semakin merah. Gandi tertawa kecil membuat Sarasvati semakin cemberut."Baiklah...Sekarang aku harus segera kembali ke dunia manusia. Masalah disini sudah selesai bukan?" tanya Gandi."Bagaimana kau akan kembali? Kekuatan jiwamu telah terkunci lagi. Sedangkan Long Yun dalam keadaan terluka dan menutup diri di Ruang miliknya. Setelah kita keluar dari tempat ini, aku tidak yakin Pedang ini masih berada di dalam ruangan aneh tersebut." kata Sarasvati."Maksudmu, ada yang mengambil pedang ini?" tanya Gandi. Wanita roh itu mengangguk."Aku bisa merasakannya, Pedang ini di genggam oleh seseorang di Ranah Alam Dew

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status