Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 438.Iblis Mata Perak

Share

438.Iblis Mata Perak

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-03-31 14:01:44

Bara dan Gandi sama-sama duduk bersila untuk memulihkan diri setelah pertarungan besar yang mereka lakukan sementara para pengikut mereka berjaga di berbagai titik di atas puncak gunung. Kedua pemuda itu duduk di tengah lahar yang mendidih dimana tepat di bagian tengah nya ada sebongkah batu raksasa yang mereka gunakan untuk duduk.

Pragasena, Dara Purbavati bersama dua Naga Penjaga Banyu Segara dan Sri Wedari ikut menjaga di atas puncak gunung di sisi sebelah timur. Iblis Mata Perak Du Khan melayang di udara sendiri sambil sedekap tangan dan kedua mata yang tertutup. Sementara, Dewi Es Lian Xie berada di sebelah barat bersama Lu Xie nampak berjaga-jaga sambil mengawasi sekitar.

Hu Shi Yun dan Rui Yun berdiri di sisi sebelah selatan. Sedangkan Xue Ruo berada di sisi utara bersama Du Khan namun dia duduk bersila di bawah sementara Iblis Mata Perak itu melayang di udara.

"Apa kau merasakannya Nona Xue?" tanya Du Khan melalui telepati.

"Apa yang kau rasakan? Aku tak merasakan apa pun," ta
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   791. Panah Pembunuh Dewa

    Arkhaz yang diutus oleh Pangeran Balavan muncul di barisan paling belakang pasukan Tiga Pedang Setan. Begitu dirinya muncul, dia langsung berlutut di hadapan seorang pria berambut putih yang duduk bersila di atas badak raksasa sambil memejamkan matanya. "Tuan Dharmendra..." "Aku sudah tahu. Jadi pada akhirnya Pangeran tidak menginginkan wanita itu bukan?" ucap pria yang tak lain adalah Jendral Dharmendra memotong perkataan Arkhaz yang belum selesai. "Benar Tuan. Wanita itu sudah membunuh ribuan prajurit kita. Dia harus mati," kata Arkhaz. Sosok Dharmendra tersenyum tipis sambil membuka matanya. "Baiklah kalau begitu. Sayang sekali, gadis itu memiliki aura aneh yang unik. Sepertinya cocok untuk dijadikan patung koleksi Raja," kata Dharmendra lalu dia bangkit berdiri. Tangan kirinya terangkat ke atas. Saat itu juga, muncul satu busur panah berukuran besar yang menyala merah. Arkhaz menatap tak berkedip kearah b

  • Geger Kahyangan   790. Pangeran Balavan

    Perisai Gaib raksasa itu menahan semua anak panah yang sudah menewaskan ratusan prajurit Pedang Tiga Setan. Para prajurit itu pun bersorak sorai setelah pemimpin mereka turun langsung mengatasi permasalahan yang ada."Pangeran Balavan sudah ikut membantu! Kita pasti akan menang!" teriak para prajurit.Panglima Suryadana menatap tak percaya melihat serangan yang dikerahkan oleh pasukan pemanah menjadi sia-sia."Pangeran Balavan...? dia memiliki pusaka pertahanan yang hebat...Kalau seperti ini, pasukan musuh bisa lebih cepat mendekat..." batin Suryadana.Para pemanah pun sudah mulai kesal karena serangan mereka tertahan oleh perisai Gaib berbentuk kelopak bunga tersebut."Panglima, apa yang harus kita lakukan!?' seru salah satu prajurit."Kalau kita terus menggunakan peledak dengan sia-sia, itu akan merugikan kita." kata prajurit yang lain. Suryadana tak menjawab. Dia tengah berpikir keras memecahkan masalah yang baru pertama dia h

  • Geger Kahyangan   789. Serangan Datang

    Pasukan Tiga Pedang Setan yang dikatakan oleh Raja Anorang sudah semakin dekat dengan Kerajaan Anorang. Berkat kedatangan Bara Sena di waktu yang tepat, pihak Kerajaan telah mempersiapkan pertahanan Terkuat mereka dari ancaman musuh.Seluruh kota ditutup dan tak ada satu orang pun yang boleh meninggalkan tembok. Bara yang mengira Kerajaan itu hanyalah Kerajaan kecil ternyata salah. Raja Anorang memiliki beberapa bawahan yang kuat dan mampu menciptakan kejutan bagi sang Dewa Cahaya.Tembok luar Istana yang semula hanya setinggi lima tombak, tiba-tiba saja menjadi semakin tinggi hingga puluhan tombak! Bahkan tembok tersebut membentuk mangkuk raksasa yang melindungi Kerajaan Anorang."Mereka ternyata merahasiakan kekuatan...Luar biasa..." batin Bara."Ki Sena, berkat dirimu, kami bisa menyiapkan segalanya dengan lebih cepat dan tepat sebelum pasukan musuh datang. Jika bukan karenamu, sudah pasti akan ada korban jiwa di pihak kami yang tentunya tidak sedikit...Orang-orang di pasar itu, ju

  • Geger Kahyangan   788. Kisena Sang Peramal

    Advika Anorang menoleh kearah Ayahnya, Raja Anorang dengan tatapan mata seolah meminta penjelasan. Raja kerdil itu sendiri masih terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Bara Sena."Bagaimana dia bisa tahu masa lalu Advika!? Bukanlah dia peramal masa depan!? Apakah mungkin dia bisa melihat masa lalu orang lain juga!?'" seru Raja Anorang."Ayah, apakah kau bisa menjelaskan semua ini?" tanya Advika sambil melepaskan tanganya dari pegangan Bara Sena. Namun Bara segera meraih tangan tersebut karena dia belum selesai meramal membuat Advika terkejut dan langsung mengerahkan kekuatan miliknya.Bsssh!Namun ternyata kekuatan itu menghilang begitu saja membuat sang Dewi kekuatan tersebut kaget."Apa yang terjadi? Dia meredam kekuatanku tanpa membuat gerakan sama sekali!? Apakah orang tua ini seorang Dewa sejati?" batin Advika."Aku belum selesai kau sudah main kabur begitu saja. Masa lalumu ini memang aneh. Selain itu, kau terlahir dari kekuatan alam. Kemungkinan besar, kedua saudarim

  • Geger Kahyangan   787. Teratai Bijak

    Bara terdiam terpaku melihat benda yang mengeluarkan cahaya terang di depan matanya. Senyum kecil mengembang di bibirnya dengan tatapan mata yang berbinar."Pusaka ini sangat cocok untukku. Dia bisa menekan kekuatan Iblis jika nanti aku berhasil menemukan Bunga Neraka milik Sasaka maupun Bunga Mahkota Ratu milik Cakara..." batin Bara."Kemungkinan besar, pasukan Merak Hitam masih menginginkan Benda ini untuk mengekang kekuatan Iblis di Kerajaan mereka." kata Raja Anorang membuat Bara tersadar dari lamunannya."Jadi Yang Mulia sudah menyadari kalau mereka akan menyerang kesini?" tanya Bara.Raja kerdil itu bangkit berdiri di atas singgasananya. Meskipun berdiri, tetap saja, sosok Raja tersebut terlihat mungil di mata Bara Sena."Aku hanya mendengarkan apa yang kau katakan. Selebihnya aku hanyalah menerka saja. Tapi melihat dari raut wajahmu, sepertinya apa yang aku katakan memang benar," kata Raja Anorang."Benar. Aku melihat pasu

  • Geger Kahyangan   786. Raja Anorang

    Setelah membuat penjaga gerbang istana mati kutu karena masa lalunya di bicarakan oleh Ki Sena (Bara Sena), akhirnya mereka pun membuka kan gerbang istana. Bara bersama Projo melangkah masuk ditemani oleh beberapa penjaga gerbang."Kenapa mereka ikut?" tanya Bara."Aturan disini adalah, penjaga yang mengijinkan orang asing masuk harus ikut mengawal. Ada beberapa tempat yang membutuhkan perijinan sampai Ki Sena bisa bertemu dengan Yang Mulia Paduka Raja," kata Projo dengan suara berbisik.Bara mengangguk-anggukkan kepalanya."Cukup waspada juga. Tapi, mereka ini hanyalah manusia yang tak jauh beda dengan manusia di alamku. Paling tinggi hanya mencapai Ranah Alam Cakrawala. Sedangkan kelompok besar yang tengah datang kesini, aku bisa merasakan adanya beberapa kekuatan di Ranah Alam Dewa," batin Bara.Mereka berlima melangkah melewati taman yang cukup luas. Bara tak melihat satu orang pun di tempat tersebut. Tapi dia tahu, ada beberapa penja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status