Share

530.Kesedihan

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-01 07:12:39

Kobaran api di dalam Formasi Penjara Api semakin kuat membakar apa pun yang ada di dalamnya. Naga Iblis yang semula meronta-ronta perlahan pun mulai terdiam. Tubuhnya yang hitam nampak membara karena Api tersebut. Hanya dalam waktu beberapa saat, makhluk kuno itu telah berubah menjadi abu di dalam Penjara Api milik Kahiyang Dewi. Sungguh pemandangan yang mengerikan. Sementara Naga Api sudah tak nampak sama sekali.

Setelah semuanya selesai, Kahiyang Dewi yang berada puluhan tombak jauhnya dari Penjara Api itu menjerit keras. Darah merah segar menyembur dari mulutnya. Tubuhnya pun nampak lunglai dan lemas sebelum akhirnya melayang jatuh dari ketinggian beberapa ribu kaki. Gandi yang melihat hal itu bergerak laksana kilat dan dalam sekejap mata telah menangkap tubuh wanita yang menjadi pujaan hatinya tersebut.

"Kahiyang Dewi!" serunya sambil melayang turun dan membopong tubuh wanita Naga itu. Yang dipanggil pun membuka mata dan menatap kearah Gandi. Senyuman kecil mengembang di bibirnya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yudhi Mulia
ceritanya jadi gak rame Bos Baranya malah diparkir jsdi males bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   642 Yu Xuan

    Bara Sena segera melepaskan belenggu yang menahan kekuatan jiwa miliknya. Saat itu juga cahaya emas terang memancar dari tubuhnya.Duaarrr!!!Ledakan keras terdengar saat telapak tangan sosok pria tua itu menghantam perisai cahaya milik Bara Sena."Dewa Cahaya!? Huh! Kau akan mati di tempat ini!" ucap pria itu lalu dari dalam telapak tanganya keluar sebilah merah yang langsung menembus perisai cahaya tersebut. Bara pun dibuat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh pria itu. Dengan cepat dia segera menghindar saat pedang itu melesat kearah tubuhnya.Srak!Pedang merah itu menancap di tanah hingga tanah tersebut terbelah. Gubuk reyot itu pun hancur seketika oleh ledakan tenaga dalam. Bara melayang di udara sambil menatap sosok tersebut."Ternyata kau menjebakku dengan minuman itu. Akar Pembentuk Jiwa bisa merangsang kekuatan jiwa seseorang sehingga kau bisa melihat kekuatan milikku. Kau benar-benar Licik pak tua. Padahal aku

  • Geger Kahyangan   643 Wujud Dewa

    Bara Sena meraih gagang Golok Iblis miliknya. Aura cahaya mengalir dari dalam tubuh pemuda itu menuju ke Golok besar yang ada di tangannya. Saat itu juga, Golok yang semula berwarna hitam berubah warna menjadi kuning terang."Kau tidak salah, ini memang Golok Luo Tian Long milik Keluarga Luo. Tapi sekarang senjata ini telah mengakuiku sebagai Tuannya." ucap Bara sambil menatap Yu Xuan."Aku tak menyangka, Golok Iblis yang pernah ramai di perbincangkan saat peperangan di dunia manusia melawan Iblis ternyata adalah Golok Luo Tian Long...Kau benar-benar mengejutkan diriku anak muda! Tapi, apa kau pikir aku akan takut dengan senjata itu? Aku pernah dengar, siapa pun orangnya tidak akan bisa mengayunkan golok itu lebih dari sepuluh kali!" kata Yu Xuan lalu dirinya bersiap untuk menyerang.Bara tersenyum sinis. Kedua matanya yang menyala kuning terang menatap tajam kearah pria tua tersebut."Kau ingin mencobanya? Akan aku kabulkan!" ucap pemuda itu

  • Geger Kahyangan   641 Akar pembentuk Jiwa

    Bara membuka kedua matanya secara perlahan-lahan. Hal pertama yang dia lihat adalah atap daun kering yang sudah menghitam seperti terkena asap dalam waktu yang lama. Dia tak lagi merasakan kedinginan seperti yang dia alami sebelumnya. Saat dia menoleh ke samping, dirinya melihat tungku pembakaran yang masih menyala. Di atas tungku tersebut terlihat kuali berukuran sedang yang nampak mengepulkan uap seperti air yang tengah mendidih. "Ada dimana aku sebenarnya?" batin pemuda itu sambil berusaha untuk bangun. Namun dia terkejut karena dirinya tak bisa menggerakkan tubuh sama sekali. Saat dia hendak mengerahkan kekuatan jiwa, Bara kembali teringat tentang tujuannya datang ke Gunung batu tempat dimana Kuil Dewa Pedang berada. "Hampir saja aku melakukan hal yang salah. Jika aku mengerahkan kekuatan jiwa, larangan itu akan menyala dan Yu Sha bisa saja langsung datang untuk membunuhku." batin Bara lalu dia pun terpaksa kembali tiduran

  • Geger Kahyangan   640.Larangan Menuju Kuil

    Tibet...Air mengalir begitu tenang di sungai kecil yang dangkal. Bara Sena berhenti melangkah dengan napas terengah-engah lalu dia pun berjongkok. Kemudian pemuda itu mengambil air bening tersebut dan meminumnya hingga beberapa tegukan. "Aaaah! Segar sekali rasanya setelah berjalan selama tiga hari di tengah padang pasir yang tandus dan gersang...! Huh, tak kusangka, Kuil Dewa Pedang ada di tengah gurun tandus ini." ucap pemuda itu sambil duduk di pinggiran sungai. Matanya menatap ke arah gunung batu yang menjulang tinggi di depan sana. Meski area di sepanjang mata memandang adalah gurun pasir yang tandus, namun di bawah gunung batu itu benar-benar berbeda. Ada sungai jernih mengalir dan pepohonan yang lebat."Kenapa kau ingin datang ke tempat ini? Bukankah kau bilang kalau tempat ini berbahaya untukku?" tanya gadis kecil bernama Yoriyu yang juga ikut dalam perjalanan Bara menuju ke Gunung batu yang ada di tengah gurun tersebut. Wajah gadis itu nampak memerah oleh panasnya matahari.

  • Geger Kahyangan   639.Hadiah Terakhir

    Batara Geni mengajak Gandi dan keluarganya untuk berkumpul dan membicarakan beberapa hal penting terkait Kerajaan Naga Air. Di momen itulah, kesempatan bagi Gandi untuk berterimakasih kepada sang Mahadewa karena telah menghidupkan kembali kedua orang tuanya."Ayah mertua, terimakasih karena kau sudah membangkitkan kedua orang tuaku dari kematian...Bagiku, ini adalah hadiah terbesar yang kau berikan dibanding yang lainnya..." kata Gandi dengan wajah menunduk. Batara Geni yang masih duduk di kursi kayu terseyum."Tak perlu sungkan bocah. Aku hanya bisa melakukan sebisaku saja. Meski kedua orang tuamu sudah hidup kembali, mereka juga tak bisa menjadi seperti dulu lagi. Ayahmu hanya bisa belajar ilmu bela diri biasa untuk melindungi diri dari kejahatan di dunia manusia fana. Meski dia berjuang sekuat tenaga untuk berlatih, ayahmu hanya bisa sampai ke Ranah Penempaan Tulang saja..." kata Batara Geni membuat Gandi tertegun. Ada perasaan kecewa dan juga sedih mendengar hal itu."Kau jangan m

  • Geger Kahyangan   638.Perubahan

    Gandi membuka kedua matanya setelah cukup lama berada di Lautan jiwa. Saat matanya terbuka, terlihat wajah cantik sang Ratu menatap dirinya sambil tersenyum."Sekar...?" batin pemuda itu sembari membalas tersenyum."Kakang, kau sudah selesai bersemedi?" tanya Sekar Asih dengan suara lembut. Gandi mengangguk. Ada perasaan yang tenang saat mendengar suara lembut dari istrinya tersebut.Dia pun memandang sekeliling dan terkejut karena dirinya telah dikelilingi oleh banyak orang. Yang membuat dia terkejut tentu saja karena dia mengenal semua orang yang mengelilingi dirinya."Kalian...""Selamat kakang Gandi, kau sudah menjuarai turnamen Probo Lintang. Kau sungguh luar biasa..." ucap Maya Geni. Nawang Geni, Dewi Candrika dan beberapa anak Batara Geni lainnya juga sudah ada disana untuk memberikan selamat. Tak terkecuali Kojiro Geni bersama adiknya , Tatsuka Geni.Sebelumnya mereka berdua saling berselisih bahkan sebelum Turnamen diadakan. Namun saat ini Kojiro Geni sudah sangat berbeda. Wa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status