Sarasvati mengetuk Tanduk besar yang tengah dia duduki.
"Hei, apa yang kau pikirkan?" tanyanya membuat Bongol semakin gemetar ketakutan."Ampuni aku dewa...Aku tak akan melakukan kesalahan apa pun! Aku bersumpah!" kata Bongol membuat wanita yang berukuran kecil itu tersenyum sambil menoleh kearah Gandi."Kau selidiki Kerajaan Watu Ungu, apakah kau mau melakukannya untukku?" tanya Gandi."Baiklah. Aku juga bosan berada di dalam tubuhmu terus menerus. Aku anggap ini sebagai jalan-jalan," sahut Sarasvati membuat Gandi tersenyum. Awalnya dia berpikir wanita itu tidak akan mau. Meski jawabannya terdengar ketus, tapi sungguh diluar dugaan pemuda tersebut. Sarasvati ternyata menyanggupi permintaan darinya.Dari arah bawah sana, datang Gayatri yang berlari pelan menuju kearah Gandi. Saat melihat sosok Bongol yang duduk bersandar pohon besar, wanita itu pun langsung bersikap waspada sambil menarik anak panah miliknya."Gayatri, hentikan!Bara membuka kedua matanya. Dia menoleh ke arah kanan dimana beberapa rekannya juga ikut membuka mata. "Kalian sudah bangun. Bagaimana, apakah tidur kalian terasa nyenyak?" tiba-tiba terdengar satu suara. Keempat pemuda itu menoleh kearah yang sama. Disana duduk seorang bocah yang tak lain adalah Dewa Ganesha sambil tersenyum."Sial, kenapa kau tak memberitahu lebih dulu kalau ujian dari Anoman akan berlangsung setelah kami tidur?" tanya Bara."Aku sendiri tidak tahu, semua sudah direncanakan oleh Guru. Tapi sepertinya perjalanan kalian di Kerajaan Jiwa milik Guru berhasil mendapatkan sesuatu bukan?" kata Ganesha."Ya, lumayan lah untuk sepuluh hari di dunia itu..." sahut Bara."Besok adalah pembukaan Turnamen Dewa. Kalian sekarang memiliki waktu untuk meningkatkan kekuatan selama satu hari saja. Persiapkan diri kalian, karena pembukaan besok, akan dimulai dengan babak pertama. Yaitu babak permainan." kata Ganesha."Babak permai
Setelah sepuluh hari sesuai yang disepakati oleh kelima Dewa yang mengikuti ujian dari Anoman, akhirnya mereka pun berkumpul kembali dengan hasil yang berbeda-beda."Sepertinya kalian mendapatkan banyak harta langka," kata Bara sambil menatap kearah empat rekannya."Aku mendapatkan ini," kata Yao Ling sambil menunjukkan benda berupa gada berbentuk labu yang cukup besar."Nama Gada ini katanya adalah Gada Rojapala. Konon senjata ini merupakan ciptaan Dewa di selatan," kata Yao Ling."Aku mendapat ini...Tapi tidak ada yang tahu namanya apa," kali ini Raksa Geni yang menunjukkan harta miliknya. Itu adalah sebuah kitab berwarna emas yang terus menyala."Kitab...? Apakah kau sudah membukanya?" tanya Bara. Raksa Geni mengangguk."Tak ada yang istimewa. Hanya saja, saat aku membuka kitab ini, aku merasa sesuatu masuk ke dalam tubuhku. Dan anehnya, keberadaan Raksasa Argapura tak lagi terasa di dalam tubuhku...Benda ini, seperti men
Sukma Geni terpana melihat apa yang terjadi di depannya Tubuh jiwa Dewa Bumi itu hancur begitu saja sebelum dia menyelesaikan perkataannya. Ki Sabrang dan semua orang yang ada disana pun nampak ketakutan setelah melihat hal itu."Paman Anoman...Kenapa kau melakukan ini!?" geram Sukma Geni."Kau tahu terlalu banyak Sukma. Masalah ini, kita bicarakan diluar saja. Aku tak ingin manusia ciptaanku banyak mengetahui rahasia yang tak seharusnya mereka ketahui. Karena itu juga akan merugikan mereka. Sekarang karena Pasak Bumi sudah hancur, Batu Bumi dimana Iblis bisa terlahir pun bisa kau hancurkan dengan mudah." terdengar suara menggema di langit namun Ki Sabrang dan orang-orang yang ada disana tidak mendengarnya. Hanya Sukma Geni seorang yang mendengar perkataan tersebut.Sukma mendengus kesal. Dia pun menoleh kearah Ki Sabrang."Ki, bawa aku ke Batu Bumi itu berada." ucapnya datar. Perasaan marah nya masih menyelimuti di dada. Jika dia belum mengeluarkan amarah tersebut, dia belum bisa ber
Sukma Geni terperanjat setelah mendengar nama sosok Dewa yang pernah datang ke desa kecil tersebut dari pria tua yang merupakan kepala suku atau kepala desa di sana."Ganesha!? Mungkinkah dia datang kesini hanya untuk berlatih? Atau Anoman yang menyuruhnya kesini untuk mengambil Batu Bumi namun tidak bisa dia lakukan? Misterius sekali," batin Sukma Geni."Pemuda bernama Ganesha ini berkata bahwa kelak akan ada seorang Dewi yang menjadi penyelamat desa kami...Dan kemungkinan besar itu adalah dirimu Dewi..." kata pria tua itu lagi-lagi membuat Sukma terkejut."Jadi Ganesha sudah meramalkan kedatanganku di tempat ini? Sepertinya apa yang ayah katakan tidak dilebih-lebihkan. Ganesha memang bisa melihat masa depan. Begitu juga dengan paman Anoman. Lalu, kenapa harus menunggu diriku untuk mengambil Batu Bumi itu kalau Anoman saja bisa melakukannya? Atau dia tidak bisa melakukan itu karena satu alasan...? Huh, ada banyak sekali pertanyaan yang ingin aku lontarkan padanya nanti," batin Sukma
Indrakila hanya bisa terpaku saat melihat aura petir dari tubuh Gandi. Tak hanya itu, dia juga merasakan kekuatan Gandi yang sebenarnya, yakni Puncak Ranah Alam Dewa!"Mustahil! Dia menyembunyikan kekuatannya...! Ternyata dia adalah Puncak Ranah Alam Dewa...Pantas saja seranganku tak berarti apa-apa padanya..." batin Indrakila."Kau sudah siap, Indrakila?" tanya Gandi yang sudah bersiap untuk melakukan serangan. "Tunggu...Aku tak menyangka kau adalah Dewa yang hampir mencapai Ranah Alam Semesta...Mengenai Kerajaan Kosala...Aku mengaku salah..." kata Indrakila sambil berlutut."Mana kejantananmu yang tadi? Aku tidak suka orang yang tidak memiliki pendirian seperti dirimu. Apakah hanya ini kemampuanmu setelah kau menelan pil aneh itu? Sangat mengecewakan," kata Gandi lalu dia pun mengangkat tangan kirinya ke atas.Dari bawah tubuh Indrakila, muncul satu tangan tanah besar yang langsung mencengkram leher Raja Siluman Es tersebut hingga tubuhnya terangkat di udara."Kekuatan Tanah!? Sebe
Bssshhh!Pusaran air raksasa milik Gandi secara perlahan mulai membeku menjadi es. Gandi yang berada di dalam tersenyum melihat perubahan kekuatan air miliknya."Lumayan, tapi masih terlalu lambat!" ujarnya lalu dia menebas ke depan.Wus!Cahaya putih terang berbentuk sabit raksasa melesat kearah es yang mengurung dirinya. Tebasan Gandi mengarah ke Indrakila yang tengah sibuk membekukan pusaran air raksasa milik Raja Naga Air tersebut.Blar!Es tersebut terbelah oleh kekuatan dari Pedang Naga Langit. Indrakila terkejut saat melihat cahaya putih terang mengarah ke dirinya dengan sangat cepat. Segera dia mengerahkan kekuatan miliknya untuk menciptakan pelindung berbentuk tameng yang tercipta dari kekuatan es miliknya.Duarrr!!!Ledakan keras menggema di langit. Tubuh Indrakila terpental beberapa tombak ke belakang. Belum juga dia menyeimbangkan dirinya, tiba-tiba muncul Gandi tepat di belakang tubuhnya dan langsung melancarkan tendangan keras yang mendarat di punggung pria berkulit biru