Share

737. Mlinjo

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-07-08 06:08:28

Bara Sena mengerahkan kekuatan cahaya miliknya hingga membuat pusaran badai di sekitar tubuhnya. Melihat kekuatan cahaya yang begitu murni dari tubuh pemuda itu membuat Balaupata sempat tertegun. Jantungnya berdegub lebih kencang tanpa sebab.

"Kekuatan ini...terasa sangat tidak asing...Siapa dia sebenarnya?" batin makhluk itu sambil bersiap dengan Tameng Angkara di tangannya.

Dewa Cahaya itu melompat ke udara lalu dengan cepat menderu kearah Balaupata yang menanti datangnya serangan.

"Menyerang langsung dari depan, apakah dia mencari mati!?" ucap makhluk itu sambil mengangkat tameng raksasa miliknya. Bara tersenyum tipis lalu tangan kanannya mendorong ke depan. Dari dalam telapak tangan pemuda itu muncul Golok Iblis yang langsung melesat dengan cepat kearah Balaupata.

"Coba rasakan senjata ku lebih dulu!"

Balaupata terkejut saat melihat benda besar datang menerjang ke arahnya. Dia mengira Bara akan langsung menyerang dengan tinjunya. Sia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Marten luther Wawan samori
lanjutin dong,,,
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   753. Dewa Langit Kr Sembilan

    Ledakan besar menciptakan Awan jamur raksasa yang membubung tinggi ke langit. Tangan raksasa milik Wang Lin hancur berkeping-keping menjadi serpihan kecil. Pria itu pun terpental ke belakang sambil memuntahkan darah merah segar. Matanya menatap nanar kearah Bara Sena yang berdiri dengan tenang seolah tak terjadi apa-apa. Seketika itu juga, pikirannya menjadi kalut dan bingung setelah melihat kekuatan pemuda tersebut. Dia tak menyangka sama sekali, kekuatannya yang sudah setingkat Dewa bisa dikalahkan begitu saja oleh seorang anak muda yang menurutnya tidak lebih kuat dari dirinya.Bara tersenyum sinis melihat Wang Lin yang terpana menatap kearahnya."Apakah kau masih merasa menjadi orang yang paling kuat di dunia ini? Aku tidak tahu kau berada di langit mana. Asal kau tahu, aku paling benci kepada orang yang telah menyikiti orang terdekatku. Bahkan jika kau berlindung dibawah ketiak pemimpinmu, aku akan tetap mengejarmu kemana pun kau pergi," ucap Bara la

  • Geger Kahyangan   752. Tidak Pantas Menjadi Dewa

    Xia Qing Yue berteriak keras mengerahkan seluruh kekuatan yang dia miliki untuk menahan tangan raksasa tersebut. Meskipun tidak mungkin menang melawannya, hanya itu yang bisa dia lakukan saat ini untuk mempertahankan harga dirinya.Pedang Es raksasa meluncur dari dalam lingkaran yang ada di belakang tubuhnya. Disebut pedang raksasa namun terlihat sangat kecil dibandingkan dengan telapak tangan yang bisa menutupi satu kota tersebut. Kedua mata Qing Yue menyala putih."Mungkin ini adalah akhir dari hidupku...Dewa bernama Wang Lin itu benar-benar ikut campur dengan urusan sepele di dunia manusia..." batin Qing Yue pasrah.Daaarrr!Pedang Es menghantam telapak tangan raksasa namun hancur seketika. Wang Chun yang ada di bawah sana tertawa melihat itu."Mampus kau Qing Yue! Kakekku sudah datang untuk menghukum mu! Kau tak akan bisa lari dari kematian!" teriaknya. Qing Yue melirik dengan sengit."Kau pria banci yang berani nya berlindun

  • Geger Kahyangan   751. Hutan Persik

    Di suatu tempat yang penuh dengan pohon persik, seorang wanita berpakaian dan bercadar serba putih nampak berjalan sambil sesekali berhenti untuk memetik buah berwarna merah muda tersebut. Keranjang yang dia bawa mulai penuh berisi buah persik. Wanita itu berjalan menuju ke arah gubuk kayu di tengah perkebunan. Dia meletakkan keranjang berisi buah tersebut di atas meja kecil. Kedua matanya yang indah menatap kearah sungai kecil yang berada di samping gubuk tersebut. Sungai itu terlihat jernih dan menyegarkan.Dari arah seberang sungai, datang seorang pria berpakaian hijau. Sambil membawa kipas hijau di tangan, dia melompati sungai tersebut dengan mudah dan melayang di udara. Pria tersebut mendarat di depan wanita bercadar sambil tersenyum."Bagaimana kabarmu Nona Qing Yue? Sudah hampir satu purnama sejak aku datang kesini, kau masih terlihat begitu anggun..." kata pria tersebut sambil menatap liar kearah wanita yang ada di depannya.Wanita b

  • Geger Kahyangan   750. Tersipu

    Bara Sena menyentuh pipi Tian Zu Ning dengan lembut. Aura keemasan keluar dari tangannya yang kemudian merasuk ke dalam tubuh Dewi Naga Azure tersebut. Beberapa saat kemudian, kedua mata wanita cantik itu pun terbuka. Begitu dia melihat sosok yang ada di depannya, dengan wajah cemas dia bangkit berdiri kemudian memeluk Bara dengan erat tanpa mempedulikan adanya orang lain disana.Dewi Indira dan Luo Zhen sama-sama terkejut melihat Tian Zu Ning yang sudah sembuh dalam waktu yang sangat cepat. "Dia menyembuhkan luka Tian Zu Ning dengan mudahnya...Memang luar biasa bocah satu ini," batin Luo Zhen. Sementara Indira hanya terdiam namun dia tersenyum melihat Tian Zu Ning bertingkah seperti anak belia yang baru saja ditinggal lama oleh kekasih pujaan hatinya."Cinta seorang Dewi Naga, sepertinya rumor itu benar. Naga yang jatuh cinta, meski langit runtuh pun tidak akan mengubah perasaan itu..." batin Indira.Setelah cukup lama berpelukan, Tian Zu Ning p

  • Geger Kahyangan   749.Permintaan Indira

    Bara menatap Indira yang baru saja berkata mengenai keluarganya. Dari wajah wanita itu, dia bisa melihat kalau sang Dewi Merak Bulan memang tengah mengalami hal yang begitu pahit di masa lalu. "Apa kau begitu yakin bahwa aku adalah salah satu keturunan Keluarga Matahari?" tanya Bara. "Aku yakin sekali Tuan. Mata Dewa milikku tak akan pernah salah melihat seseorang... Untuk meyakinkan tuan dengan mata ini, aku akan memberitahu apa yang paling tuan senangi..." kata Indira membuat Bara menjadi semakin penasaran. "Oh? Apa itu? Aku penasaran ingin mendengarnya darimu," sahut Bara sambil tersenyum. Wajah Indira nampak memerah dan sedikit ragu. Namun dia sudah terlanjur basah untuk mundur. Dia pun berkata dengan sedikit pelan. "Tuan suka bercinta dengan wanita...Bahkan istri Tuan sangat banyak..." kata Indira membuat kedua mata Bara terbelalak. "Ahhhh! Yang itu tak usah kau ceritakan. Nanti banyak orang yang akan memaki diriku. Kalau begitu, sebutkan hal lain yang mungkin pernah a

  • Geger Kahyangan   748. Keturunan Matahari

    Luo Zhen dan Dewi Indira sama-sama terkejut saat mereka berdua merasakan tekanan luar biasa dari atas langit setelah Bara Sena membuka kedua matanya."Gila...! Kekuatan ini, bisa membuatku merasa tertekan!" batin Luo Zhen yang bertahan dari tekanan tersebut menggunakan setengah kekuatan jiwa miliknya. Padahal secara nalar, kemampuan Bara yang masih berada di bawahnya tidak mungkin bisa menekan dirinya yang sudah berada di Ranah Alam Nirwana. Namun kenyataannya memang seperti itu.Sementara itu, Dewi Indira malah justru tersenyum meski dirinya juga berada dalam tekanan. Bara Sena yang duduk di atas kepala raksasa Dewa Bertangan Delapan menatap kearah bawah sana. Matahari yang dia ciptakan sebesar gunung sehingga keberadaan Luo Zhen dan Indira terlihat cukup jauh darinya.Tangan pemuda itu mengarah ke depan menunjuk ke arah Indira yang terlihat sedikit membungkuk karena kekuatan tekanan darinya."Kemarilah," ucapnya dengan suara yang berat.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status