Collin mencebik. Pria itu tak lain adalah musuh bebuyutan si Kembar Smith. Mereka selalu beradu mulut setiap kali bertemu, bahkan dia pernah berkelahi dengan Claus ketika mereka masih remaja. Dan pria itu tak lain adalah putra pertama Nora, Vino. “Mau apa kau ke sini?” Vino mengedikkan bahu. “Papamu tampaknya sangat mengagumiku sampai menemuiku secara pribadi untuk memintaku membantu proyek barunya.” “Proyek baru?” gumam Collin. “Anehnya, kenapa Paman Asher tidak memberikan proyek besar ini padamu? Claus jelas sibuk dengan proyek besarnya bersama perusahaan Volker, serta sibuk memanjakan istrinya.” Wajah Collin mengernyit tak suka. Apakah karyawan yang akan bekerja dengan Nadine adalah Vino? “Jangan sombong! Papa hanya memberimu proyek biasa! Ah … tapi, mungkin kau menganggap proyek itu sangat besar karena perusahaanmu hanya pernah menangani proyek biasa-biasa saja.” Vino tersenyum sinis. Collin tak tahu apa-apa rupanya. “Aku tidak punya waktu mengobrol denganmu.” Collin pun k
Rencana itu terdengar mudah. Pada kenyataannya, Nadine bahkan tak berani menatap mata Collin. Dia hanya mengikuti pria itu ke mana-mana sesuai perintah Asher.“Kau tidak perlu berada di sampingku terus-terusan!” Collin semakin jengkel dengan keberadaan Nadine. Sejak pagi sesampainya di kantor, Nadine selalu ada di sisinya, berdiri di belakang kursinya, mengikuti ke mana-mana, bahkan sampai menunggu di depan toilet!Wanita itu sungguh merusak pemandangan Collin!“Tapi, Tuan Asher berkata—”“Apa kau tidak tahu caranya bekerja?! Selesaikan pekerjaanmu sendiri! Kau tidak harus mengikutiku dan hanya diam seperti orang tidak berguna!”“Anda belum memberi saya daftar pekerjaan.”Nadine tak tahu harus berbuat apa. Dia lulus dari jurusan administrasi perkantoran, namun sejak datang ke kantor, Collin hanya mengabaikannya. Tak ada orang yang memberi tahu tugasnya.Karyawan yang ada di divisi Collin pun tak tahu bahwa Nadine adalah karyawan baru. Collin biasanya memperkenalkan karyawan baru dan
Collin tak mempermasalahkan pekerjaannya. Namun, “Bagaimana aku bisa bertemu mama kalau tidak boleh pulang ke sini?!”Asher mencegah Collin kembali ke rumah karena dia mulai mencurigai bahwa ucapan Julian benar. Dia tak akan lengah lagi, sebisa mungkin melindungi rumah tangga Claus dan Angela.Asher biasanya membiarkan apa pun tindakan anak-anaknya selama mereka mau bertanggung jawab. Claus pun sudah dewasa dan pasti bisa melindungi rumah tangganya sendiri.‘Aku sepertinya semakin mulia semakin bertambah usia. Aku akan melindungi keluargaku.’ Asher mengangguk sependapat dengan pikirannya sendiri.“Laura bisa mengunjungimu sewaktu-waktu. Bukankah kau ingin merahasiakan pernikahanmu dari siapa pun? Kalau kau datang ke sini, bagaimana kalau ada yang curiga kau sudah menikah?” Asher tersenyum miring.“Tapi—”“Kalau kau tidak bisa menyanggupinya, lebih baik mengadakan pesta besar sekalian! Kau juga tidak perlu tinggal di apartemen dan bisa tetap tinggal di rumahku. Ingat, rumah ini masih m
Asher ingin bertepuk tangan keras atas permintaan berani itu. Dia melirik licik pada putranya.Jelas sekali … harga diri Collin Smith sedang dijatuhkan Nadine!Collin hanya minta merahasiakan pernikahan mereka. Yang artinya, Collin tak berpikir sampai ke arah perceraian. Asher pun yakin bahwa Collin tak berani melukai hati Laura lagi dengan mempermainkan pernikahan. Meski Collin mengulur waktu dengan merahasiakan pernikahannya, itu tak akan mengubah banyak hal.Akan tetapi, Nadine malah minta berpisah dengannya! Wanita itu ingin bercerai dari Collin Smith yang dipuja banyak wanita!“Beraninya kau! Aku juga tidak sudi lama-lama menikah denganmu!” bentak Collin sambil menatap nyalang Nadine.Nadine menunduk dengan tangan terpaut erat di depan badan. Apakah permintaannya berlebihan? Namun, dia tak mau selamanya menjadi istri dari pria yang tak mungkin mencintainya, juga berperilaku buruk pada orang lain!Asher ingin tertawa keras melihat putranya marah besar dan tak menyembunyikannya. Se
“Kalau begitu, tanya pada calon istrimu sendiri.” Asher menyeringai samar, terbersit ide di benaknya. “Bagaimana Nadine? Apa kau bersedia menikah rahasia dengan putraku untuk sementara waktu? Kalau kau tidak mau dan ingin membuat pesta besar, aku akan menolak permintaan Collin dan mengabulkan keinginanmu.”Nadine tersentak ketika ditanya Asher. Dia sering melamun tanpa memikirkan apa pun, mengira jika dia tak bisa memilih masa depannya sendiri setelah berada di kediaman Smith. Namun, Asher malah menawarkan akan mengabulkan keinginannya. Kalau boleh meminta, dia ingin dipulangkan saja. Sayangnya, keinginan yang dapat dikabulkan Asher hanya seputar masa depan rumah tangganya dengan Collin.“Saya akan melakukan apa pun yang menurut Anda lebih baik, Tuan Asher. Tidak masalah jika tidak ada seorang pun yang tahu tentang pernikahan kami.”Kini, Asher menyeringai terang-terangan. Dalam benaknya telah dikuasai ide-ide brilian untuk menghukum Collin.“Baiklah, aku akan menurutimu. Apa kau han
Jolie diam-diam terus mengawasi gerak-gerik Collin. Jika dugaannya benar, dia tak akan membiarkannya.Dia dan Duke sudah berusaha keras mencoba melupakan Angela dan Claus. Namun, malah ada orang lain yang berusaha merusak kebahagiaan pengantin baru itu.‘Tidak salah lagi! Dari caranya bicara dan menatap Angela, Collin sepertinya memang tertarik pada Angela. Tapi … aneh sekali … kenapa dia bisa semudah itu berpaling dariku? Apa jangan-jangan benar kata Duke, selama ini Collin hanya terobsesi menikah denganku?’Jolie tak peduli dengan perasaan Collin padanya. Jika memang Collin tak menginginkan dirinya lagi, dia justru merasa lega. Dia tak harus menyusahkan orang tuanya ataupun keluarga Volker yang sudah melindungi dirinya. Dia dan Duke juga tak perlu pura-pura bertunangan terlalu lama.Namun …‘Ini tidak bagus. Dia mungkin akan melakukan sesuatu … lebih baik aku membicarakan ini pada Duke.’Jolie tampaknya mulai takut pada Collin setelah melihat kondisi Travis beberapa saat lalu. Lelak