Share

Chapter 23

Bram melangkah mendekati Caca, bahkan sangat dekat, sampai keduanya bisa merasakan helaan nafas masing masing. Bram memandang Caca dengan tatapan yang sulit diartikan.

Caca bisa melihat mata hazel milik bram, hidung yang mancung, lentik bulu matanya, hingga Caca tidak mengalihkan pandangannya untuk bibir Bram yang nampak sangat menggoda.

Bram mengecup sekilas Caca.

Caca hanya bisa menahan erangan akibat kecupan sensual yang Bram berikan.

Bram bisa mengetahui kondisi Caca hanya dengan melihat gesture Caca  serta tatapan Caca yang berubah "keluarkan, keluarkan suara desahanmu, tidak perlu ditahan, ini bukan yang pertama kita lakukan."

Seketip pipi Caca semakin memerah, mendengar perkataan Bram, Caca merasa ia sangat m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tresna Maria
bram kamu egois bangettt..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status