Home / Romansa / Godaan Mantan Istri / [113] Hukuman Paling Menyiksa

Share

[113] Hukuman Paling Menyiksa

Author: Kim Meili
last update Last Updated: 2025-12-19 20:12:52

Noah melirik ke arah pintu kamar yang sudah tertutup. Raut wajahnya tampak bingung sekaligus kecewa. Dengan langkah tenang, dia mulai menuruni satu per satu anak tangga. Suasana di sekitarnya juga terasa begitu sepi. Hingga Noah merasa sudah menjauh, membuatnya mengeluarkan ponsel dan menekan nomor seseorang.

“Aku harus segera membatalkannya,” gumam Noah.

Noah hanya terdiam, menunggu panggilannya mendapat jawaban. Beberapa kali dia membuang nafas kasar. Kakinya juga sibuk bermain dengan pasir di sekitar penginapan itu. Sampai terdengar panggilan dari seberang, membuat Noah yang sejak tadi mengamati lantai langsung mendongakkan kepala.

“Kenapa kamu menghubungiku malam-malam begini, Noah?”

Noah yang ditanya pun membuang nafas kasar. Dengan malas dia menjawab, “Aku bingung harus bagaimana. Aku sudah menyiapkan makan malam romantis di pinggir pantai seperti yang kamu ucapkan, tetapi Anika malah menolak. Kamu tahu? Dia bilang hanya ingin di kamar dan istirahat saja.”

Terdengar tawa dari
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Godaan Mantan Istri   [113] Hukuman Paling Menyiksa

    Noah melirik ke arah pintu kamar yang sudah tertutup. Raut wajahnya tampak bingung sekaligus kecewa. Dengan langkah tenang, dia mulai menuruni satu per satu anak tangga. Suasana di sekitarnya juga terasa begitu sepi. Hingga Noah merasa sudah menjauh, membuatnya mengeluarkan ponsel dan menekan nomor seseorang. “Aku harus segera membatalkannya,” gumam Noah. Noah hanya terdiam, menunggu panggilannya mendapat jawaban. Beberapa kali dia membuang nafas kasar. Kakinya juga sibuk bermain dengan pasir di sekitar penginapan itu. Sampai terdengar panggilan dari seberang, membuat Noah yang sejak tadi mengamati lantai langsung mendongakkan kepala. “Kenapa kamu menghubungiku malam-malam begini, Noah?”Noah yang ditanya pun membuang nafas kasar. Dengan malas dia menjawab, “Aku bingung harus bagaimana. Aku sudah menyiapkan makan malam romantis di pinggir pantai seperti yang kamu ucapkan, tetapi Anika malah menolak. Kamu tahu? Dia bilang hanya ingin di kamar dan istirahat saja.”Terdengar tawa dari

  • Godaan Mantan Istri   [112] Tidak Peka Sama Sekali

    “Bagaimana, kamu suka dengan makanan di sini?”Ivana yang masih menikmati daging kecapnya langsung menatap ke arah Arga berada. Mulutnya masih penuh dengan makanan, membuatnya hanya menganggukan kepala. Raut wajahnya tampak menunjukkan kebahagiaan. “Kalau suka, makan lagi,” kata Arga sembari menindakkan makanan dan meletakkan di piring Ivana. Ivana hanya tersenyum melihat kelakuan sang suami. Padahal makanan di mulutnya saja belum habis, tetapi lagi-lagi Arga malah mengambilkan lauk untuknya. Hingga dia menelan makanan yang berada di mulut dan menatap ke arah suaminya berada. “Kamu tidak takut aku makan banyak?” tanya Ivana. “Memangnya kenapa aku harus takut?” Arga malah balik bertanya dan menatap istrinya dengan sorot mata bingung. Dia malah merasa senang kalau istrinya memiliki nafsu makan seperti sekarang. “Kalau aku terlalu banyak makan, bisa-bisa aku berubah menjadi gendut,” jawab Ivana. “Bukankah itu malah terlihat lucu?”Lucu katanya? Mulut Ivana langsung ternganga ketika

  • Godaan Mantan Istri   [111] Semua Baik-baik Saja

    Haura. Wanita yang berada di depan Arga itu langsung terdiam ketika mendengar jawabannya. Senyum yang awalnya terlihat begitu mengembang, kali ini perlahan mulai sirna. Wajahnya tampak dipenuhi dengan kebingungan. Senyumnya juga perlahan mulai terlihat canggung dan dipaksakan. “Aku dengar dulu kamu sudah bercerai. Apa kamu menikah lagi?” Haura yang penasaran mulai bertanya dengan hati-hati. Manik matanya menatap lekat, menunggu jawaban pria tersebut. Arga yang mendengar pun tertawa kecil. Ternyata berita perceraiannya dengan Ivana dulu Sudah sampai di mana-mana. Bahkan sahabatnya yang berada di luar negeri pun tahu mengenai hal itu. Hingga dia menjawab, “Hanya kesalahpahaman saja. Aku dan istriku baik-baik saja. Hubungan kita juga baik.”Lagi-lagi mendapat jawaban yang tidak diinginkan, tetapi Haura hanya bisa tersenyum tipis. Dia menelan saliva pelan, mencoba membasahi tenggorokan yang tiba-tiba saja terasa mengering. Wajahnya juga sedikit canggung.“Tapi, dari mana kamu tahu menge

  • Godaan Mantan Istri   [110] Dia Spesial

    ‘Sebenarnya Arga itu ada masalah apa? Apa ini ada sangkut pautnya dengan Helen? Atau malah perusahaannya sedang mengalami masalah?’Ivana yang masih memikirkan tentang Arga benar-benar tidak tenang. Sejak tadi dia berada di rumah, duduk dengan perasaan tidak karuan. Bahkan sang Mama yang berada di sebelahnya tidak diperhatikan sama sekali. Pikirannya terus melayang dan menerka-nerka, apa yang sebenarnya terjadi? “Ivana, bisa kamu berhenti menghela nafas? Mama sampai bosan mendengarnya.”Elin yang berada di sebelah Ivana langsung memprotes. Pasalnya sejak dia duduk di ruang keluarga bersama dengan Ivana dan cucunya, putrinya itu sudah menghela nafas begitu banyak. Jika dihitung mungkin bisa sampai puluhan.Ivana yang mendengar hal itu berdecak kecil. Dia menatap ke arah sang Mama sembari berkata, “Aku sedang memikirkan mengenai Arga, Ma.”“Memangnya ada apa dengan Arga?” tanya Elin lagi. “Tadi pagi dia terlihat begitu serius. Waktu aku tanya dia tidak mengatakan apapun. Dia juga lang

  • Godaan Mantan Istri   [109] Menemui Helen

    “Apa? Kamu mendatangi Arga di perusahaannya?”Endah yang mendengar cerita dari Helen langsung memekik dengan kedua mata melebar. Dia bahkan langsung bangkit dari duduknya, menatap Helen tidak percaya. Berapa kali dia menggelengkan kepala dan tertawa kecil. “Kamu benar-benar gila, Helen,” kata Endah. Namun, Helen tidak peduli dengan hal itu. Dia yang masih duduk di sofa langsung menarik tangan Endah, menyuruh wanita itu untuk duduk. Dia masih terlihat tenang dan menikmati kopi yang baru saja dibuatnya. “Kenapa kamu bisa senekat ini?” tanya Endah.“Aku terpaksa menemuinya. Aku butuh uang untuk membiayai anak Gwen. Lagi pula bukannya dia sudah mengatakan kalau akan bertanggung jawab dengan Gwen dan anaknya, kan? Jadi, aku rasa tidak masalah aku menemuinya,” jawab Helen dengan tenang. Mendengar itu, Endah langsung menepuk jidat pelan. Memang awalnya tidak akan menjadi masalah, tetapi Gwen sudah membuat masalah besar. Arga yang awalnya ingin bertanggung jawab, kali ini juga tidak akan

  • Godaan Mantan Istri   [108] Apa Ada Hal Serius?

    “Arga, hari ini kamu ada acara?”Arga yang masih bersiap untuk bekerja langsung mengalihkan pandangan. Dia menatap ke arah sang istri yang tengah duduk di sofa kamar. Istrinya Itu tampak santai, menikmati secangkir kopi dan membaca majalah. “Hari ini ada beberapa rapat,” jawab Arga Ivana hanya menganggukkan kepala beberapa kali. Dia bahkan tidak melihat ke arah suaminya dan kembali menatap ke arah majalah di pangkuannya.“Memangnya kenapa? Kamu ada acara dan mau aku temani?” tanya Arga.Kali ini Ivana menggelengkan kepala. Dia mendongak dan menatap ke arah sang suami. “Aku hanya bertanya saja. Kalau memang tidak memiliki acara atau jadwal mu tidak sibuk, aku mau mengajakmu makan siang bersama,” jelas Ivana. “Boleh. Nanti kita makan siang bersama,” ucap Arga. “Kamu serius?” tanya Ivana lagi. “Tentu saja. Hari ini aku juga ada rapat di luar. Jadi, aku akan kirim alamatnya supaya kamu datang ke sana saja,” jawab Arga. Ivana tersenyum lebar dan menganggukkan kepala. Entah kenapa akh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status