Home / Romansa / Godaan Panas Pegawai Magang / Bab. 11. Tinggal Bersama Selingkuhan

Share

Bab. 11. Tinggal Bersama Selingkuhan

Author: Kurnia
last update Last Updated: 2025-10-24 08:00:48

Setelah tiga hari berlalu, kasus akun penyebar hoaks milik Desy akhirnya terlupakan begitu saja.

Aku... Sunggung kecewa.

Padahal aku berharap bisa melihat Desy digerebek oleh orang-orang kantor, diseret keluar sambil menangis minta maaf.

Baiklah... Kali ini dia memang beruntung, lolos tanpa ganjaran atas perbuatannya yang menjijikkan.

Di tengah lamunanku, sesuatu yang dingin tiba-tiba menempel di pipiku.

Aku refleks menoleh.

"Jangan melamun terus," tegur Leon sambil menyodorkan es krim padaku.

Aku tersenyum kecil dan menerima es krim itu, sembari berkata, "Makasih, ya."

Pandangan mataku sempat menelusuri wajah Leon yang duduk di sebelahku.

"Kamu juga beliin es krim buat anak-anak?" tanyaku.

Leon tersenyum lembut, "Iya," jawabnya singkat.

Kami sedang berada di panti asuhan. Satu-satunya tempat yang paling aman untuk kami bertemu, atau mungkin, berkencan diam-diam.

Lagipula, tem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Godaan Panas Pegawai Magang   Bab. 11. Tinggal Bersama Selingkuhan

    Setelah tiga hari berlalu, kasus akun penyebar hoaks milik Desy akhirnya terlupakan begitu saja.Aku... Sunggung kecewa.Padahal aku berharap bisa melihat Desy digerebek oleh orang-orang kantor, diseret keluar sambil menangis minta maaf.Baiklah... Kali ini dia memang beruntung, lolos tanpa ganjaran atas perbuatannya yang menjijikkan.Di tengah lamunanku, sesuatu yang dingin tiba-tiba menempel di pipiku.Aku refleks menoleh."Jangan melamun terus," tegur Leon sambil menyodorkan es krim padaku.Aku tersenyum kecil dan menerima es krim itu, sembari berkata, "Makasih, ya."Pandangan mataku sempat menelusuri wajah Leon yang duduk di sebelahku."Kamu juga beliin es krim buat anak-anak?" tanyaku.Leon tersenyum lembut, "Iya," jawabnya singkat.Kami sedang berada di panti asuhan. Satu-satunya tempat yang paling aman untuk kami bertemu, atau mungkin, berkencan diam-diam.Lagipula, tem

  • Godaan Panas Pegawai Magang   Bab. 10. Aku Berhenti Kirim Uang

    Desy mendadak panik. Ia buru-buru memeriksa ponselnya dan terkejut dengan apa yang dilihatnya."Aduh, aku udah kenyang nih... Aku balik duluan ya," pamitnya terburu-buru.Tanpa menunggu reaksi dari Leon dan Lia, Desy langsung beranjak pergi.Begitu sampai di mejanya, Desy meraih tablet yang tadi lupa ia bawa.Di saat bersamaan, telinganya menangkap suara para pegawai yang sedang membicarakan akun gosip yang menyebar berita miring.Mereka membicarakan akun yang Desy buat.Desy makin panik. Ia bergegas menuju kamar mandi dengan membawa tabletnya.Di dalam salah satu bilik, Desy mencoba masuk ke dalam akun tersebut dan menghapus semua postingan yang bukan tulisannya."Ada yang mengakses tabletku... Tapi, siapa? Orang kantor?" batinnya, kalut.Rasa takut mulai menguasainya.Desy khawatir dilaporkan ke polisi karena tuduhan pencemaran nama baik.Dengan tangan gemetar, Desy menonaktifkan aku

  • Godaan Panas Pegawai Magang   Bab. 09. Gosip Buruk Tentangku

    Aku terkekeh pelan. Mana mungkin Leon adalah pemilik rumah sakit swasta terbesar di kota ini? Dasar aneh.Tawa kecilku meredup, berganti dengan helaan napas panjang.Aku lelah.Akhir-akhir ini terlalu banyak hal yang terjadi, membuat kepalaku terasa penuh. Mendengar napasku yang berat, Leon menatapku dengan wajah yang tampak khawatir."Kalau kamu capek, kamu bisa bersandar di bahuku," katanya lembut."Aku akan selalu ada untukmu," imbuhnya, suaranya terdengar tulus. Aku menatapnya dan tersenyum samar. "Terima kasih, Leon. Kata-katamu manis sekali," jawabku pelan.Aku... Benar-benar menyandarkan kepalaku pada bahunya. Rasanya, sangat nyaman. ***Beberapa jam berlalu. Operasi ibuku akhirnya selesai, dan beliau dipindahkan ke ruang rawat VIP.Aku tersenyum senang ketika ibuku perlahan membuka matanya."Nduk, suamimu mana? Kok kamu sendirian?" tanya Ibu dengan suara lemah dan s

  • Godaan Panas Pegawai Magang   Bab. 08. Aku... Selingkuh di Hotel Mewah

    Leon menggendongku tanpa berkata apa-apa, langkahnya mantap namun terasa lembut.Ia membawaku ke kamarnya, yang ternyata berada di lantai berbeda dari kamarku.Begitu pintu kamarnya terbuka, aroma maskulin dan hangat langsung menyambutku.Ruangan itu luas, dengan pencahayaan redup dan sentuhan elegan di setiap sudutnya.Leon menurunkanku perlahan di atas sofa empuk berwarna krem, lalu duduk di seberangku sambil menatapku lekat."Lia, kalau kamu masuk ke dalam sini, berarti kamu tidak bisa keluar begitu saja," lontarnya, sembari melepas satu per satu kancing kemejanya, memperlihatkan dada bidangnya yang tampak sempurna di bawah cahaya lampu.Aku tertawa kecil, mencoba menutupi kegugupan yang sebenarnya mulai merayapi dadaku.Perlahan aku berdiri, melangkah mendekatinya, lalu duduk di pangkuannya.Dengan tatapan genit, aku menyentuh dagu Leon dan memaksanya menatapku.Tatapan Leon sempat berubah.

  • Godaan Panas Pegawai Magang   Bab. 07. Desy, Ternyata Kamu.... Selingkuhan Suamiku

    Aku tertawa kecil mendengar ancaman Mas Yuan. Dia nggak sadar diri ya? Seharusnya aku yang ngomong gitu.Aku menatapnya tajam, bibirku tersenyum samar."Gimana kalau suami yang selingkuh? Apa yang harus aku lakukan?" cetusku, sengaja memancing.Mas Yuan berhenti menyuap makanan ke dalam mulutnya. Gerakannya beku, rahangnya menegang.Aku bisa melihat urat di pelipisnya menonjol.Kenapa? Kagetnya?"Paman Yuan nggak mungkin selingkuh!" sahut Desy. "Aku percaya sama Paman Yuan," imbuhnya meyakinkanku.Aku tergelitik. Wajar jika Desy membela Mas Yuan. Dia tidak tahu, sebobrok apa pamannya.Aku yang tak ingin membahasnya lebih lanjut, lebih memilih topik lain."Mas Yuan, sebelum aku berangkat ke Singapura, boleh nggak aku mengunjungi rumah kita yang sedang dibangun," pintaku, dengan suara yang sengaja aku buat semanja mungkin."Buat apa kamu ke sana? Bukakah kamu sudah melihatnya dari foto yang aku k

  • Godaan Panas Pegawai Magang   Bab. 06. Koleksi Video 18+ Milik Suamiku

    Aku pulang ke apartemen dengan perasaan gundah gulana.Aku memberikan hatiku, tapi Mas Yuan mengambil jiwaku. Sungguh manusia yang kejam. Seperti iblis. Mataku melirik sesuatu di atas nakas. Itu... Ponsel milik suamiku yang sudah tidak pernah ia pakai. Biasanya aku tidak tertarik, tapi kali ini tanganku gatal. Aku meraih ponsel tersebut, dan menyalakannya. Galeri di ponsel menggunakan kata sandi. Sungguh mencurigakan. Mungkinkah... Ponsel lawas ini sengaja diletakkan di tempat terbuka, supaya aku tak mengeceknya? Aku harus mengetahui isi galerinya! Siapa tahu aku bisa menemukan sesuatu, atau bukti pengkhianatan suamiku. Aku pergi keluar, menuju servis barang elektronik yang kebetulan letaknya tak jauh dari gedung apartemen. Sampainya di tempat yang aku tuju, aku meminta tukang servis membobol sandi galeri. Dan dalam sekejab, galeri bisa dibuka. Tubuhku gemetar saat aku memutar salah satu video d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status