Share

Pesan Delia

Penulis: Devidee17
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-13 18:02:55

Bab 3

Pesan Delia

"Gak ada, Mbak!" ucapku lantang tanpa berbasa-basi.

"Masa gak ada sih, cuma lima ratus ribu. Kamu itu kaya tapi pelitnya!" cerca Mbak Husna padaku sambil menatapku menandakan ketidak sukaannya pada penolakanku barusan. Biasanya mereka memang datang padaku saat butuh uang, dan aku selalu memberi pinjaman. Tapi sekarang setelah tahu kebusukannya, jangan harap aku berbaik hati.

"Tega sekali pada keponakan sendiri!" ujarnya menatap tajam.

"Boleh aku ke rumah, Mbak?" tanyaku.

"Untuk apa!" ketusnya.

"Mau lihat keadaan Airin. Katanya sakit, nanti aku bantu bawa ke klinik untuk periksa," jawabku.

"Enggak usah, sama aja kamu gak percaya sama, Mbak!"

Kemudian Mbak Husna berlalu pergi sambil ngedumel.

"Tidak punya hati, pantas suaminya gak betah!" ucapannya yang masih bisa ku dengar.

Pasti dia berbohong dengan alasan Airin sakit. Apalagi suaminya Mbak Husna itu kan sekarang pengangguran, karena kena PHK saat pengurangan karyawan.

Aku kembali masuk kedalam rumah. Terdengar suara motor sport Mas Beni, dia sudah pulang.

Mas Beni membuka pintu, benar itu dia yang datang. Di tangannya membawa paper bag berwarna putih dengan sisinya bergaris warna hitam bertuliskan merk branded "Gucci".

"Apa itu, Mas? Hadiah untukku ya?" pancingku.

"Oh ini, aku beli untuk Ibu. Bukan kamu!" jawabnya.

"Aku kapan kamu beri hadiah?" tanyaku.

"Apa sih Najwa, kamu kalau mau beli pakai uang sendiri aja. Kan uangmu banyak, kenapa minta aku!" bentaknya.

"Oke..! Kamu juga jangan pernah minta uangku lagi, Mas. Terutama untuk keluargamu!" tegasku.

Pelit sekali dia padaku, jangan kan hadiah untuk nafkah saja bisa di hitung.

Mas Beni hanya mendengus kesal dan berlalu tak menjawab perkataanku.

Kak Marwah kembali mengirimku pesan. Ternyata hadiah itu adalah Dompet yang Mas Beni beli, menggunakan uangnya sendiri dan akan di hadiahkan untuk Delia bukan Ibu.

Seloyalnya dia dulu padaku, tak pernah sekalipun membelikan barang mewah. Aku penasaran berapa pin M-Banking Mas Beni, agar bisa melihat jumlah saldonya.

Mas Beni tertidur, aku memutuskan untuk turun dari ranjang karena penasaran dengan hadiah itu. Paper bag itu dia simpan di dalam lemari, aku membukanya. Dompet itu bagus karena branded.

Ide cemerlang muncul, aku mengambil celana boxer Mas Deni yang belum di cuci. Aku sengaja mengambilnya dari dalam mesin cuci.

Bau sih, aku memegang nya menggunakan pengapit. Setelah itu aku gunting hingga celana itu koyak dan kumasukkan kedalam kotak yang membungkus dompet itu sebelumnya. Pasti Mas Beni akan malu, di depan Delia si bidadari nya itu. Membayangkan nya saja sudah geli.

"Najwa, bangun!" Mas Beni mengguncang tubuhku.

Aku membuka mata, dan mengerjap karena masih mengantuk. Ini hari minggu, aku tak bekerja usia solat subuh tadi aku tidur kembali.

"Bangun Najwa, kamu gak biasa deh bangun siang. Aku lapar nih, cepat bikin sarapan!" perintah Mas Beni yang membangunkanku untuk memasak sarapan untuknya.

"Masak saja sendiri!" jawabku ketus.

"Di kulkas semua bahan masakan sudah habis, kamu belum belanja. Cuma ada dua butir telur!" ujarnya.

"Tiga hari yang lalu aku belanja Mas, kemarin juga masih banyak bahan masakan!" ucapku. Semalam aku tak ada membuka kulkas karena membeli makanan online. Aku juga selalu menyetok makanan. Seperti sosis, daging ikan, ayam, sapi. Belum lagi jajanan lainnnya.

"Kemarin siang di ambil Mbak Husna." jawab Mas Beni.

"Apakah dia mengambil semuanya?" aku mendelik kearah suamiku.

"Hem ... Aku menyuruhnya mengambil yang di butuhkan saja. Eh malah di ambil banyak!" jawab Mas Beni dengan raut wajah yang menunjukkan ia merasa bersalah.

"Mbakmu itu ya, rakus sekali! Kamu beli aja sendiri kebutuhan bahan masakan. Aku tidak mau belanja!" ujarku dan mengambil ikat rambut di atas nakas kemudian bergegas menuju kamar mandi.

"Tapi aku tidak bisa belanja, mana aku ngerti! Dan aku juga belum gajian!" ujar Mas Beni.

"Aku tidak peduli, ini salahmu!" sahutku.

Aku merapikan hijab yang kukenakan dan bersiap menuju rumah Kak Husna. Enak saja dia juga menjarah kulkasku. Aku habis 4 juta untuk belanja dan dia tinggal mencuri.

Aku mematikan mesin motor, setibanya di depan rumah Mbak Husna.

"Assalamualaikum..." ucapku tampak Mas Arka yang sedang main game online duduk di depan televisi, karena pintu terbuka begitu saja.

Dia melirikku sekilas dengan tatapan tak suka.

"Ada apa?" tanya Mas Arka tanpa menjawab salamku.

"Mbak Husna ada?" tanyaku.

"Dia sedang ke rumah Ibu!" jawabnya.

"Aku ada keperluan, kata Mbak Husna suruh ambil ke belakang aja!" jelasku padahal alibi agar aku bisa kembali mengambil semua isi kulkasku yang di curi.

"Ambil saja!" jawab Mas Arka yang seolah tak peduli tapi bagus deh lancar aksiku.

Aku masuk ke dapur Mbak Husna, yanv sangat berantakan. Di atas Wastafel menumpuk piring kotor yang menggunung, begitu juga bumbu dapur yang berserak. Kompor yang seperti nya tak pernah di lap sesudah masak hingga berkerak.

Aku bergidik ngeri melihatnya.

Pintu kulkas terbuka, benar semua stok makananku di sini, ada bungkus daging sapi yang sudah terbuka. Aku memilih tak mengambilnya.

Selain itu ku ambil semua, aku juga sudah membawa kantong yang besar untuk menampung semua belanjaan. Cemilan, susu cair, dan ice cream juga di curi.

Setelah selesai. Aku melewati Mas Arka sambil membawa barang yang sudah ku ambil. Tapi Mas Arka hanya cuek melirik saja tidak, bagus deh!

Saat tiba di rumah, aku mendengar Mas Beni sedang di kamar mandi. Ponselnya berbunyi ada sebuah pesan masuk, aku melihat hanya dari notifikasi layar pesan masuk dari "Delia Sweetie" ih membaca nama kontaknya aku jadi geli.

[Insyaallah adek tetap terima, walaupun Mas Duda.] pesan yang ku baca.

Jadi dia mengkau duda. Besok aku akan datang ke acara taaruf mereka dan bila perlu meminta bercerai setelahnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Isabella
betul datangi pas ta'aruf langsung gugat cerai
goodnovel comment avatar
Nuniee
Ckckck seruuu sih sepertinya..ngadepin suami dan ipar yg makin ga tau diri.
goodnovel comment avatar
Hasdi Nursi
bagus ambilb aja lg makanannya. 0rang hasil belanja sendiri,, seenaknya itu ipar menjarah,, 0k lanjutkan th0r,, seru............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Ending Season 2

    Para pekerja di rumah Delia pergi, mereka mengemas pakaian tapi sebelum itu mereka mencoba mengecek kamar yang dulu tidak boleh dibuka oleh Marcel. Dan bensr saja yang dikatakan Silvi saat itu kamar itu penuh dengan barang yang sangat aneh, sepertinya memang Marcell itu melakukan pesugihan untuk menambah pundi-pundi kekayaannya, mereka semua bergidik ngeri menyaksikan semua itu. Padahal Marcel dan Delia seperti pasangan modern yang mungkin tidak akan percaya hal seperti itu, tapi buktinya kamar ini menunjukkan jika mereka telah berbuat cara kotor untuk mendapatkan uang.Marcell memang menerima aliran dana dari Pak Purnomo. Ia dulu adalah seorang pejabat dan dia melakukan korupsi besar-besaran, sehingga mengajak Marcell melakukan pencucian uang agar kekayaannya tidak terlacak tapi sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, itulah peribahasa yang tepat untuk pak Purnomo Marcel dan Delia. Sebagian orang yang terlibat mereka diperiksa, dan akhirnya sekarang menjadi tersangk

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Mulai Terungkap

    Jam 1 siang Merri baru pulang ke rumah. "Kenapa kamu pulang lagi kemari!" sinis Bu Laras ketika melihat menantunya itu masuk ke dalam rumah, dengan santainya. "Ada apa Bu? Kenapa Ibu marah?" tanya Meri. "Bagaimana Ibu tidak marah, apa yang kamu lakukan semalam?""Demalam aku menghadiri acara ulang tahun Melly, dan aku menginap di sana. Aku sudah memberitahu Mas Arkan," "Pandai sekali ya kamu berbohong pada kami, kamu sedang dugem bersama pria dan teman-temanmu itu!" "Apa maksud ibu, aku tidak paham," Merri masih tak mengakui. "Kamu tidak bisa lagi membohongi ibu, ibu sudah tahu bagaimana perilakumu di luar sana. Kamu berfoto mesra dengan pria lain tanpa memikirkan Arkan, semalam Ibu mengawatirkanmu tapi kamu sendiri, jahat sekali kamu Merri. Kamu telah menipu kami semua!" ucap Bu Laras. Merri syok. Bagaimana Ibu mertuanya tahu tentang foto semalam, apakah Arkan yang menunjukkan nya tapi dia telah memprivasi foto itu dari Arkan. Sania, ya ia baru ingat dia lupa mau memprivasi s

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Sadar

    Arkan, antarkan Ibu berobat. Ibu tidak enak badan," ucap Bu Laras meminta Arkan untuk mengantarkannya berobat, kakinya sangat sakit apa lagi Bu Laras mempunyai riwayat asam urat. "Iya Bu," jawab Arkan. "Ya sudah kamu siapkan dulu mobilnya, ibu akan berganti pakaian!" "Kita tidak pergi menggunakan mobil, Bu.""Bukankah kamu tadi sudah mengambil mobil di rumah Sania?" ucap Bu Laras. "Tapi mobilnya dibawa sama Merri," "Dibawa Merri, ke mana istrimu malam-malam begini sudah jam sembilan malam dia keluar?" "Kata Merri, dia ada acara ulang tahun temannya, jadi kita naik motor aja ya Bu. Arkan antarkan Ibu ke klinik yang nggak jauh dari sini," "Ya sudahlah, gimana sih Merri dia pergi di malam seperti ini. Kaki Ibu aja sakit untuk berjalan saja ngilu, malah mobilnya dibawa!" gerutu Bu Laras.***Malam itu Merri menjemput teman-temannya, mereka berkumpul di rumah Melly sebenarnya Merri tidak menghadiri acara ulang tahun Melly yang ada mereka semua itu pergi ke diskotik."Wah mobil baru

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Rencana Merri

    "Sania, aku minta kunci mobil!" ujar Arkan ketika tiba di rumah Sania pagi itu, dia diperintahkan oleh ibunya dan Merri untuk mengambil mobil yang dititipkan di rumah Sania. "Beni yang menyuruhku!" ucap Arkan. "Mampir dulu, Mas," tawar Raka."Sedang buru-buru!" jawab Arkan."Ya sudah saya permisi dulu ya Mas, mau berangkat ke sekolah," ucap Raka ia berlalu dengan putri sulung Sania yang bernama Salsa.Malam harinya jam 8 malam. Merri bersiap menggunakan make up dan dress di atas lutut berwarna cream, dandanan Merri malam itu sangat mencolok. "Kamu mau pergi kemana?" tanya Arkan yang merasa heran melihat Merri yang sudah berdandan maksimal. "Aku ada acara Mas, di rumah Melly, acara ulang tahun dia, nggak papa kan aku pergi?" ujar Merri dan menggunakan maskara."Enggak apa sih, tapi kenapa pakaianmu seperti itu terlalu minim, Mer. Coba kamu ganti pakaian yang lebih panjang lagi!" ucap Arkan. "Lebih panjang gimana, ini bagus tahu Mas. Udah deh enggak usah ngatur aku dalam hal berpak

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kebenaran

    season 2 Kebenaran TerungkapNathan menonton video yang ditunjukkan oleh Najwa. Dan menunjukkan pesan yang dikirim oleh tante Ratu. "Ternyata mereka itu bekerjasama dengan koruptor dan melakukan pencucian uang, pantas saja mereka itu kaya!" ucap Najwa. "Aku sudah bilang padamu Najwa, apa yang kita lihat itu belum tentu yang sebenarnya. Aku juga curiga pada Marcel. Karena dia mempunyai background bukan dari keluarga kaya raya. Tapi tiba-tiba dia bisa menjadi konglomerat hanya dalam waktu 3 tahun saja!" ujar Nathan."Apa profesi Marcel sebelum ia menjadi kaya, seperti ini?" tanya Najwa."Yang aku tahu dulu ia bekerja sebagai karyawan biasa, di sebuah buah dealer motor," Mendengar riwayat pekerjaan Marcel membuat Najwa tak heran, jika gosip itu memang benar tidak mungkin dia tiba-tiba kaya dan mempunyai uang milyaran. Mungkin ratusan miliar. "Apa yang akan kita lakukan dengan video ini mas, tidak bisa melaporkannya ke polisi?" tanya Najwa."Bisa, tapi jangan sampai identitas kita se

  • Grup WA Keluarga Suamiku   Kecurigaan

    season 2 Kecurigaan Pada MarcellMarcel dan Delia jadi membeli penthouses seharga 6 miliar, dan pastinya Delia tak lupa pamer dia memfoto penthouses itu.Delia juga memposting foto itu di berbagai sosial media, komentar netizen pun semakin liar. Mereka beberapa juga geram pada Delia seakan tidak peduli dengan gosip yang menerpa, dia justru semakin pamer di media sosial. Apalagi penthouses itu harganya mahal, di grup WA Mama kece, juga semakin ramai karena postingan Delia. Mereka semua mengucapkan selamat.[Kapan kita diajak ke sana?] seperti biasa Monica selalu antusias dengan harta milik Delia. Dia seakan ingin akrab dengan Delia. Anggota lain pun antusias ingin diajak ke sana.[Minggu depan aku akan mengadakan makan malam, dan mengundang kalian semua. Juga ada beberapa rekan bisnis suamiku.] balas Delia. [Pasti acaranya sangat formal, kita harus tampil maksimal.] balas Bu Vivi beliau adalah usianya yang paling tua di anggota grup itu, semua orang menghormati Bu Vivi ia seperti

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status