Share

Bagian 22

Aku segera mandi air hangat dan mengganti baju kerjaku dengan kaos panjang all size dan celana kulot. Tubuhku sudah terasa segar kembali setelah seharian berkutat dengan pekerjaan. Tetapi masih ada satu tugas yang harus kuselesaikan malam ini. Kupikir masih cukup waktu jika kukerjakan setelah Isya.

Aku melihat jatah makan malam Gus Sami yang belum tersentuh. Overbed table itu masih penuh dengan makanan.

Aku mendorong overbed table mendekati brankar. Menaikkan sedikit sandaran dan duduk di tepi brankar. Sementara Gus Sami sibuk dengan ponselnya.

"Makan dulu, Gus."

Ketukan di pintu membuat kami mengalihkan pandangan kearah sumber bunyi.

"Tolong bayarkan, Cha." Gus Sami menyerahkan dua lembar uang pecahan seratus ribu. Sementara satu tangannya memegang dompet.

"Dompet itu ...?" Kembali terdengar ketukan di pintu. Aku menyambar dua lembar uang merah itu dan segera membuka pintu. Seorang kurir delevery order berdiri di depan pintu de
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
janari
jalanmu msh panjang gus...
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
yaaa gus sami dpt rival baru....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status