Share

Bab 8

Besok adalah hari pernikahanku dengan Milla. Tapi hari ini aku masih masuk bekerja. Setelah berbohong pada Diana beberapa hari lalu, pikiranku tidak bisa tenang. Apalagi ketika melihat Diana dan anak-anak ketika di restoran, sangat dekat dengan lelaki itu.

Bagaimana tidak, dia lelaki yang sudah lama menyendiri. Bisa saja dia menaruh hati pada Diana dan mendekat lewat anak-anak.

Ahhh, aku mengacak rambut frustasi.

"Bagaimana kejutan untuk Faiznya, sukses?" Dokter Alena memasuki ruanganku.

"Itu, em, itu..." Aku benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Bahkan aku melupakan untuk memberikan hadiah padanya. Padahal kemarin aku membelikan Radit, Sifa, dan Azka mainan baru juga mahal.

Bagaimana aku bisa melupakan Faiz.

"Kenapa? Apa ada masalah?" Dokter Alena menatapku lekat.

"Em, tidak ada," ucapku mengelak.

"Lancar sekali, ya, kau bilang tidak ada," sahut Dion yang tiba-tiba datang ke ruanganku. Darimana dia mendengar percakapanku dengan dokter Alena?

"Apa maksudnya, Dok?" Dokter Alena me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
hai pk dokter yg bucin dgn istri orang dn sdh buta matamu sdh tuli telinga mu juga sdh mati hati mu yg ada hanya kasizn dgn anak2 Milla
goodnovel comment avatar
Restoe Boemi
selamat menikmati karma yang akan datang pk burhani.. karma tdk pernah salah alamat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status