Share

Bingung

last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-05 16:54:36

***

Tiara dihadapkan pada perasaan yang tidak menentu. Di satu sisi, ia sangat bahagia karena akhirnya mendapat anugerah terindah setelah lima tahun menikah. Namun di sisi lain, Tiara juga bingung harus bagaimana menghadapi kenyataan kalau calon ayah dari bayi yang dikandung sudah tidak mengharapkan dirinya lagi.

Bu Laras merasa sangat iba melihat tangisan putrinya. Ia pun mengusap air mata Tiara yang sulit untuk dibendung tersebut. Wanita paruh baya itu tidak pernah menyangka bahwa anak bungsu yang dulu sangat dimanja, kini menanggung penderitaan sesulit ini.

Pernikahan Tiara yang baru berjalan lima tahun, akhirnya harus kandas karena adanya orang ketiga dan ketidaksabaran Bayu untuk menunggu kehadiran buah hati dalam rumah tangga mereka. Kini, Tiara harus menghadapi sendiri kenyataan yang ada di depan mata.

Pak Arif dan Bu Laras berpikir keras agar dapat menemukan jalan keluar untuk situasi yang Tiara hadapi saat ini. Kedua orang tua itu sudah memutuskan supaya putri tercinta mereka tidak kembali lagi kepada Bayu yang telah tega memberikan penderitaan kepada Tiara.

Saat ini, Pak Arif dan Bu Laras sedang menenangkan Tiara di ruang keluarga. Sudah beberapa jam tiba di rumah orang tua, tetapi air mata Tiara masih sulit untuk dihentikan. Ia terus jatuh membasahi pipi hingga matanya terlihat sembab.

“Bayu benar-benar keterlaluan. Semoga dia mendapatkan balasan atas apa yang ia perbuat pada Tiara.” Bu Laras tampak marah mengingat perbuatan Bayu kepada Tiara. Sementara Pak Arif hanya terdiam untuk memikirkan apa jalan keluar yang harus ditempuh.

“Apa yang harus Tia lakukan, Bun?” Tiara bertanya kepada ibunya.

“Sabar, ya, Sayang. Ayah dan Bunda sedang memimirkan solusinya. Tapi yang pasti, kamu jangan pernah kembali pada laki-laki itu. Dia juga nggak perlu tahu tentang anaknya. Ayah dan Bunda masih sanggup untuk membiayai hidupmu dan calon cucu kami.” Bu Laras berusaha memberikan semangat untuk putrinya.

Tiara sangat terharu mendengarkan umgkapan yang disampaikan oleh ibunya. Ia merasa bersyukur memiliki ayah dan ibu yang selalu ada untuknya saat sedang mengalami masa sulit seperti saat ini.

“Terima kasih, Yah, Bun. Tia nggak tahu harus gimana kalau Ayah dan Bunda tidak menguatkan Tia. Tia janji akan berusaha untuk kuat dan tegar demi anak ini.” Tiara mengusap perutnya.

Bu Laras tidak kuasa melihat kesedihan di wajah putrinya. Wanita paruh baya itu memilih menjauh dan mencari alasan. Ia mengatakan kepada Tiara akan menyiapkan makan malam. Setelah di ruang makan, Bu laras pun menitikkan air mata yang sejak tadi ia tahan.

“Ibu kenapa nangis?” Bu Laras terkejut mendengar suara asisten rumah tangganya. 

“Nggak apa-apa, Bik.” Wanita itu berusaha untuk tersenyum dan mengelak.

“Ibu yang sabar, ya. Saya dapat merasakan apa yang Ibu pikirkan saat ini.” 

Bu Laras kembali terkejut, ia tidak mengerti kenapa Bi Inah berusaha untuk menguatkan dirinya. “Bibik sudah tahu tentang Tiara?” Bu Laras bertanya untuk memastikan apa yang membuat Bi Inah bersikap seperti itu.

“Iya, Buk. Maafkan saya karena tidak sengaja mendengarkan pembicaraan Ibu dan Bapak tadi.” Ternyata Bi Inah telah mengetahui apa yang menimpa Tiara saat ini.

“Saya bingung harus gimana, Bik. Kasihan Tiara. Saya tidak sanggup melihat kesedihan di wajahnya. Saya berusaha untuk kuat di depannya, Bik. Padahal hati kecil saya sangat sakit.”

“Saya juga terkejut saat mengetahui Den Bayu menceraikan Non Tiara. Wanita lembut dan cantik seperti dirinya, tidak pantas untuk disakiti.”

“Tapi inilah kenyataannya, Bik. Anak saya sekarang menderita.

Beban pikiran Bu Laras terasa berkurang sedikit setelah bercerita kepada Bi Inah. Ia sangat tahu dan mengenal asisten rumah tangganya tersebut yang amat peduli dengan keluarga sang majikan. Bu Laras sudah menganggap Bi Inah seperti keluarga sendiri.

***

Setelah makan malam dan menunaikan salat Isya, Tiara memasuki kamar yang dulu sangat setia menjadi saksi atas keceriaannya sebelum memilih menikah dengan Bayu. Ia menghempaskan tubuh di tempat tidur. Tiara masih merenungi kejadian yang menimpa dirinya saat ini.

Tiara tidak pernah menyangka akan bercerai di usia pernikahannya yang baru menginjak lima tahun. Bayu yang dulu sangat mencintai dirinya, kini telah berubah menjadi sosok yang kejam dan tidak memiliki belas kasihan sama sekali.

Bayu bukan lagi laki-laki yang dulu bersikap mesra dan romantis kepada Tiara. Padahal, kebersamaan mereka tidaklah sebentar. Setahun menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih dan lima tahun terikat dalam pernikahan.

Akan tetapi, beberapa bulan terakhir ini, Tiara ternyata sudah merasakan perubahan yang terjadi terhadap Bayu. Laki-laki itu sering pulang larut malam, bahkan kadang tidak kembali ke rumah dengan alasan lembur karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

“Kemeja kamu, kok, wangi parfum cewek, Mas?” tanya Tiara beberapa bulan yang lalu kepada Bayu saat dirinya menghidu aroma minyak wangi yang berbeda dari biasanya.

“Namanya juga di kantor. Banyak karyawati. Mungkin nggak sengaja bersentuhan, aroma parfum yang mereka gunakan menempel di kemeja.” Tiara berusaha untuk percaya dengan alasan Bayu, tetapi ia tetap merasa tidak tenang.

Bukan sekali atau dua kali hal itu terjadi. Hampir setiap hari, Tiara mencium minyak wangi perempuan di kemeja Bayu. Aroma itu tetap sama dan Tiara mulai menaruh curiga terhadap laki-laki itu. Namun, ia memendam semuanya karena Bayu masih bersikap lembut saat itu, tetapi tidak romantis lagi.

Sekarang, Tiara baru menyadari bahwa sikap dan perubahan Bayu yang ia rasakan ternyata menyimpan aroma pengkhianatan. Bayu dengan tega bermain api di belakang wanita yang sangat mencintainya. Laki-laki itu memberikan alasan yang menyakitkan. Tiara dianggap tidak mampu melahirkan anak.

Saat Tiara benar-benar mengandung anak yang selama ini diharapkan oleh dirinya dan Bayu, justru perpisahan yang terjadi. Namun, Tiara tidak ingin memberitahukan kehamilannya kepada laki-laki yang telah berbuat jahat kepadanya. Wanita itu ingin membesarkan calon buah hati sendirian tanpa sang suami.

Kini, Tiara kembali meratapi penderitaan yang diberikan Bayu kepadanya. Sementara itu, laki-laki yang sudah mengucapkan kata cerai kepada Tiara, saat ini sedang tertawa dengan Lisa, istri barunya. Terpancar kebahagiaan di wajah Bayu saat rebahan bersama wanita itu.

“Mas, aku boleh minta sesuatu.” Lisa merengek di samping suaminya.

“Mau minta apa, Sayang?” Bayu dengan lembut membalas sang istri.

“Aku ingin agar semua barang-barang dari mantan istri kamu segera dibuang dari rumah ini. Aku nggak mau kalau kamu masih mengingat tentang dia. Cukup aku dan anak kita yang ada di dalam hatimu.” Lisa mengusap pipi suaminya.

“Iya, Sayang. Apa pun yang kamu minta, pasti aku turutin. Kamu nggak perlu meragukan hatiku lagi. Aku sudah membuktikan kalau aku mampu mengusirnya dari rumah ini dan menjadikan kamu ratu di istana cintaku. Untuk apa aku mengingat wanita yang tidak mampu melahirkan anak untukku?” Bayu berkata seperti itu seolah-olah tidak ingat lagi tentang kenangan dan kebersamaan dengan Tiara.

“Terima kasih atas cintamu, Mas. Aku bangga dan bahagia menjadi istrimu.” Lisa menunjukkan sikap manja di depan suaminya.

Bayu langsung terbuai dengan sentuhan yang diberikan oleh wanita tersebut. Ia tidak ingat lagi dengan kemesraan yang pernah ia lakukan bersama Tiara di tempat tidur itu. Bayu telah tergoda dengan pesona yang dipancarkan Lisa. Laki-laki itu tidak menyadari bahwa paras Tiara jauh lebih cantik daripada wanita yang kini bersamanya.

==================

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Suherni 123
jangan nangis terus Tiara,,, buktikan kamu mampu hidup tanpa Bayu
goodnovel comment avatar
Ariny arni
Laki² picik spt ini beneran ada nih? Masak cuman sebatas nyari keturunan aja niat pernikahan.
goodnovel comment avatar
Nova Irene Saputra
Terima kasih udah mampir.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kebenaran yang Tak Terduga

    ***Tiara tidak dapat menahan diri agar tidak menangis. Ia sangat terkejut mendengar penjelasan Bayu. Dia makin sedih mengingat Aditya yang tidak tinggal bersamanya. Tiara sangat merindukan anak sulungnya tersebut.Tiara tidak sabar ingin bertemu Aditya. Dua bulan berpisah dengan sang buah hati, seperti berabad-abad lamanya. Ia tidak tahu seperti apa keadaan Aditya saat ini. Ia selalu mencemaskan anaknya itu.“Kita harus cari Adit, Mas.” Begitu pinta Tiara kepada Arya setelah dirinya mengakhiri telepon dengan Bayu.“Tapi sampai detik ini, kita belum tahu di mana Adit, Sayang.” Arya selalu bersabar menenangkan sang istri.“Mas Bayu bilang, Ayah pernah melihat seorang anak yang mirip dengan Adit. Tapi Ayah tidak berhasil menghampiri anak itu karena keburu pergi. Terus, temannya Mas Bayu yang berprofesi sebagai dokter, juga memiliki pasien baru-baru ini yang bernama Adit. Apa itu kebetulan, Mas?”“Bisa jadi, Sayang, sebab banyak anak memiliki nama yang sama dengan anak kita.”“Tapi kita

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kecurigaan Bayu

    ***Pak Arif dan Bu Laras pun akhirnya memasuki mobil, lalu meluncur dari tempat itu. Pak Arif masih memikirkan apa yang dia saksikan tadi. Akan tetapi, laki-laki paruh baya itu tidak terlalu merasa yakin kalau anak yang dilihat tadi adalah cucunya.Pak Arif berpikir, bagaimana mungkin Aditya ada di kota yang berbeda dengan orang tuanya? Sementara itu dia tahu kalau anak tersebut menghilang dari sekolah, dan pasti di kota kelahirannya. Pak Arif tidak ingin menduga-duga.Dia berpikir akan lebih baik jika menghubungi Bayu saja. Ayahnya Tiara tersebut sudah percaya kepada Bayu walaupun laki-laki itu pernah menyakiti Tiara. Pak Arif mengakui perubahan yang terlihat sekarang pada mantan menantunya tersebut.“Ayah kenapa? Lagi mikirin sesuatu?” Ternyata Bu Laras menyadari sikap yang ditunjukkan oleh suaminya. Wajah Pak Arif tampak seperti sedang memikirkan sesuatu.“Nggak, Bun.” Pak Arif terpaksa tidak memberitahukan apa yang dia pikirkan kepada istrinya. Dia tidak ingin melihat wanita itu

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Curiga

    ***Tiara merasakan sesuatu yang aneh. Aditya seolah-olah berlari dan berteriak memanggil dirinya. Hati Tiara kini menjadi tidak tenang karena takut terjadi sesuatu terhadap sang buah hati tercinta.Selama ini, Tiara telah berusaha untuk meyakinkan hati bahwa Aditya akan kembali mendekap dirinya. Namun, entah kenapa keyakinan itu tiba-tiba goyah saat dia merasakan sesuatu yang tidak dapat dimengerti. Tanpa diminta, bulir bening milik Tiara jatuh membasahi pipi.Arya yang kini mendekap Tiara, merasa sedih melihat wanita tersebut. Dia tidak dapat membayangkan seperti apa perasaan Tiara saat ini. Sebulan lamanya tidak mengetahui darah daging sendiri, itu pasti akan membuat sang istri terpukul.“Sayang, kamu kenapa?” Arya mengusap pipi Tiara. Dia membantu wanita itu beranjak dari tempat tidur menuju sofa yang ada di dekat jendela.“Aku takut, Mas.” Tiara menempelkan kepalanya di bahu Arya setelah mereka duduk di sofa tersebut.“Takut kenapa, Sayang?” “Aku merasa sesuatu terjadi pada Adit

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Di mana Aditya?

    ***Seminggu telah berlalu, Aditya belum juga ditemukan. Tiara dan Arya semakin mencemaskan anak yang sangat mereka sayangi tersebut. Pasangan suami-istri itu sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi belum juga menunjukkan hasil.Tiara tidak pernah menyangka akan mengalami penderitaan yang sangat sakit seperti ini. Dia merasa kalau takdir telah mempermainkan hidupnya. Saat dirinya mengandung Aditya, dia dibuang oleh sang mantan suami. Setelah sang buah hati berumur lima tahun, kenyataan pahit kembali menghampirinya. Mereka harus berpisah.“Adit ke mana, Mas?” Tiara kembali menangis sambil mencium pakaian milik Aditya di kamar anak itu.“Kita sudah berusaha, Sayang, tapi kenyataannya Adit belum bersama kita sekarang. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah, tetap berharap agar Adit dalam keadaan baik-baik saja.” Arya selalu berusaha untuk menenangkan Tiara.“Apa yang harus kita lakukan, Mas? Ayah kandungnya Adit juga seolah-olah tidak peduli. Dia nggak berusaha menghubungiku.” Tiara ke

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Siapa yang Menculik Aditya?

    *** Tiara semakin tidak tenang karena sampai malam hari tiba, keberadaan Aditya belum juga diketahui. Tiara pun tidak mampu untuk tetap diam, dia ingin memberitahukan apa yang terjadi kepada Bayu.Tiara berpikir bahwa ayah kandung Aditya berhak tahu keadaan putranya saat ini. Ternyata Arya juga memiliki pikiran yang sama dengan sang istri. Dia pun memberikan persetujuan kepada Tiara agar menghubungi Bayu.Arya sangat mengerti dengan perasaan Tiara saat ini. Dia tidak ingin melihat kesedihan berlarut-larut menghampiri istrinya. Jika malam ini Aditya belum juga ditemukan, Arya akan segera melaporkan kejadian ini kepada yang berwajib besok pagi.Tiara segera mencari nomor kontak Bayu di ponselnya, lalu menekan tombol simbol telepon berwarna hijau. Dia berharap agar Bayu bersedia mencari tahu keberadaan sang buah hati tercinta. Tiara sangat tahu seperti apa besarnya kasih sayang mantan suaminya terhadap Aditya.“Hallo, Tia.” Tiara pun mendengar suara Bayu. Wanita itu tidak tahu bahwa san

  • HAMIL SAAT BERCERAI    Kehilangan

    ***“Mas, kamu udah jemput Adit?” tanya Tiara kepada Arya melalui telepon.“Bukannya tadi aku udah nelepon kamu, Sayang. Aku nggak bisa jemput Adit hari ini karena lagi ada meeting.” Arya bingung mendengar pertanyaan istrinya.“Tapi Adit nggak ada di sekolah, Mas. Aku menemui gurunya tadi, kata beliau ada laki-laki yang jemput Adit. Beliau pikir itu kamu.” Tiara mulai tampak khawatir.“Dari tadi aku tetap di kantor, Sayang.” Arya juga mulai panik.“Jadi, siapa yang jemput Adit, Mas? Adit ke mana?” Tiara tidak mampu menahan air matanya. “Kamu harus tenang, ya, Sayang. Kamu di mana sekarang? Masih di sekolah Adit?” tanya Arya kepada istrinya.“Iya, Mas. Aku ke sini sama Pak Amin.” Tiara menjelaskan kalau dirinya ke sekolah Aditya bersama Pak Amin, supir keluarga Arya.“Oke, Sayang. Kamu minta Pak Amin pulang sekarang. Sebentar lagi aku sampai di sekolah Adit. Aku tutup teleponnya, ya.” Arya pun memasuki mobilnya, lalu meluncur meninggalkan kantor.Tiara merasa dunianya berakhir setelah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status