**
Sagara dan dua sahabatnya memarkirkan kendaraan mereka di garasi rumah Sagara. tanpa berlama-lama mereka langsung masuk ke dalam rumah.
Di ruang tengah, terlihat ayah Sagara sedang menonton TV bersama Safara, sedangkan sang bunda baru saja turun dari tangga lantai dua.
“Hallo…” sapa Sinta saat melihat Sagara datang bersama Abian dan juga Darrel. Dengan cepat mereka bersalaman dan memeluk Sinta dengan erat.
“Gimana pertandingannya kak?” tanya Sinta menepuk pundak Sagara. “Yes, I’m win bunda” jawabnya tersenyum senang. “Wowww, congratulation boy!!” ujarnya dengan bangga.
“Ishhh, bunda kangen banget sama kalian berdua…” ujarnya setelah memeluk Abian dan Darrel. “Kita juga kangen banget banget banget sama bunda” jawab Abian dengan senyumannya yang paling cerah.
“Ada siapa bunda?” tanya Safara yang menden
Laura sudah berada di bali sekarang, ia pulih setelah beberapa hari tinggal disini. Laura sama sekali belum memberi kabar apapun pada teman-temannya di Jakarta. Ia yakin mereka semua pasti sedang khawatir, namun dia juga tidak ingin menghubungi mereka saat ini, entahlah perasaan Laura sangat sulit dimengerti akhir-akhir ini. âJadi pacar Laura ini siapa sebenarnya?â tanya sang mama yang sedang asik membuatkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya. Sudah lama mereka tidak berkumpul, menurut Laura ada untungnya juga ia sakit, jadi keluarga senantiasa merawatnya seperti bayi lagi seperti dulu. âApaan sih mah, gausah bahas itu lagi dehâ sahut Laura. sejak itu mamanya selalu bertanya siapa kekasih Laura sebenarnya. Karena saat itu dua laki-laki terlihat paling terpuruk saat Laura berada di rumah sakit. Yaitu Abian dan juga Darrel. âPacaran sama Darrel, tapi kenapa pas habis operasi manggil-manggil nama Abian terusâ tanya sang mama lagi. wanita itu sangat penasaran tentang kisah cinta an
Sudah satu bulan hubungan palsu yang mereka jalani untuk mengelabui orang-orang. Namun perasaan Darrel setiap harinya semakin nyata, ia bahkan tidak mau jauh-jauh dari Laura. Mereka semakin dekat dan selalu menghabiskan waktu bersama. Darrel juga sering menceritakan masalah-masalah yang ia alami di masa lalu hanya pada Laura, karena setiap kali bercerita pada gadis itu, Darrel selalu merasa nyaman. Hubungan dua remaja itu membuat pertemanan Laura dan Abian semakin menjauh. Keduanya terlihat sering mengabaikan satu sama lain, selain itu Abian juga sedang dekat dengan Nayla sekarang. âAku gamau putusâ ujar Darrel parau.âTapi dari awal kita ga pacaran beneran kanâ ujar Laura. ia juga berpikir bahwa berat rasanya meninggalkan Darrel seperti ini. Bersama laki-laki itu Laura jadi tahu bagaimana sikapnya yang lembut, berpura-pura kuat padahal sering rapuh. Laura juga tidak yakin bisa meninggalkan Darrel, laki-laki itu belum sembuh total dari rasa kecewa mengingat hidupnya di masa lalu.
Berita tentang hubungan Darrel dan Laura ramai di perbincangkan oleh masyarakat sekolah. Beberapa fans Darrel menentang hubungan ini, dan beberapa juga senang karena mereka berdua terlihat sangat cocok.Laura harus jalan sambil menundukkan kepalanya setiap kali melihat fans Darrel yang sedang dalam zona senggol bacok. Laura tidak mungkin meladeni orang-orang buta yang tergila-gila dengan pacar pura-puranya. Karena tidak mau orang-orang curiga, jadi Laura dan Darrel berangkat ke sekolah bersama tadi. Seperti biasa, Darrel harus menjemput perempuan itu dulu. Darrel juga mengantar Laura masuk kedalam kelasnya agar hubungan mereka terlihat real. Mereka juga menghabiskan waktu bersama di kantin, dan beberapa kali hangout bersama couple lainnya. Tidak punya banyak waktu bersama Laura membuat Abian penasaran, apakah hubungan itu sungguhan atau hanya mengelabui Sagara saja. Agar Laura tidak terlalu ngenes, sejak hari itu Laura belum cerita tentang apapun pada Abian. Laki-laki itu merasa k
Semenjak kemenangan itu, mereka mendapat banyak job untuk mengisi pertunjukan di beberapa cafÃĐ-cafÃĐ. Darrel selalu mengajak Laura untuk ikut bersamanya, sekarang mereka sudah seperti paket komplit yang kemana-mana harus bersama. Saat sekolah mengadakan Nirmala Art Festival atau biasa disingkat dengan Nafest, band 70 ditugaskan untuk menyumbang suara untuk mengisi malam festival. Mereka berlatih setiap hari agar bisa menampilkan yang terbaik untuk para penonton terkhusus anak-anak Nirmala. Laura berlatih keras agar tidak malu dihadapan teman-temannya, Darrel juga selalu membantunya setiap kali Laura merasa kurang. Laura dan Sagara juga masih dekat seperti biasa, ia pikir hari itu akan menjadi hari terakhir untuk dirinya dan Sagara. namun laki-laki itu masih mencarinya dan mengajaknya bermain bersama. Abian lebih fokus pada latihannya karena ia menjadi siswa satu-satunya yang mewakili sma Nirmala untuk bertanding di tingkat Provinsi. Ia tidak lagi punya banyak waktu untuk bermain,
Tidak heran jika band 70 memenangkan lomba ini sebagai juara pertama. Perpaduan suara antara Darrel dan Laura memang sangat cocok untuk disatukan, keduanya memiliki suara yang sangat indah. Abian dan Sagara menghampiri Darrel dan teman-temanya untuk mengucapkan selamat. Mereka mendapat juara pertama dan hadiah sebesar 5 juta rupiah. Jujur saja, alasan mereka ikut lomba ini bukan karena uang, tapi karena ingin menambah pengalaman saja. Laura menepuk jidatnya ketika ingat kejadian tadi, dimana saat pengumuman juara dan mereka memenangkannya Laura sangat excited sehingga memeluk orang disampingnya yang ternyata Darrel. Darrel juga malah merespon pelukan itu, sehingga ketika sadar keduanya langsung membuang muka seolah tidak terjadi apa-apa. âCongrats ya raâ ujar Abian menghampiri gadis itu. âMakasih biâ sahutnya. âGua gabisa lama-lama disini, lo pulang bareng Darrel ya?â tanya Abian, ia harus pergi setelah ini. âAbian, makasih udah selalu dukung guaâ ujar Laura memeluk laki-laki
Semakin hari Sagara lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Laura. mereka semakin dekat saja setiap harinya. Membuat Abian dan Darrel kesal karena terus-terusan ditinggal oleh temannya. Besok 70 akan mengikuti lomba yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Sekarang mereka sedang berkumpul kembali membahas persiapan untuk besok, Laura merasa sedikit gugup karena takut membuat kesalahan yang membuat 70 malu karenanya. âJangan gugup ya Ra, gua yakin lo bisa!â ujar Dava membuat Laura menoleh percaya diri. âKita udah kerja keras, kita latihan setiap hari dan berharap hasil terbaik buat band ini. Gua harap kita semua bisa tunjukin yang terbaik!â ujar Darrel pada anggotanya. Gina yang ikut duduk disana tersenyum, ia sudah melihat bagaimana kerja keras Laura selama kurang dari sebulan ini. Perempuan ini sangat berbakat, ia harap 70 bisa berhasil dalam lomba ini. Abian: âDimana Ra?â Laura: âDi rumah kak DavaâAbian: âUdah jam sembilan, apa ga pulang aja? jangan begadang biar besok bangu
âLaura!â panggil Sagara yang sedang berdiri didepan koridor kelas sepuluh. Perempuan itu tersenyum, menunggu kedatangan Laura yang berjalan menghampirinya. âKok sendirian aja?â tanya Sagara saat mereka sudah berhadapan sekarang. âYang lain udah pada pulang duluan, kak Gara kenapa disini?â tanya Laura penasaran. âLo sibuk ga? Gua ada dua tiket bioskop nih, mau nonton bareng?â Sagara memperlihatkan dua tiket bioskop yang sudah ia pesan. âTadinya gua mau nonton bareng Darrel, tapi dia tiba-tiba ngecancel gitu aja. Sayang kalau dibuangâ ujar Sagara lagi. Laura tidak mau menyianyiakan kesempatan yang tidak akan datang dua kali, dengan cepat ia setuju dengan ajakan Sagara. âBoleh dehâ sahutnya bersemangat. Mereka berdua dengan cepat meninggalkan sekolah, Laura naik keatas motor besar milik Sagara. Tidak perlu waktu lama, mereka sampai di mall. Mereka berdua masuk kedalam mall lalu naik kelantai tiga tempat cinema21 berada. Karena mereka sampai tepat waktu jadi dua remaja itu langsu
**Abian mengendarai motornya pulang, ia meminta Darrel mengantar Nayla sedangkan Sagara dengan menawarkan dirinya untuk mengantar Laura. Abian masuk kedalam rumahnya yang seperti biasa pasti sepi, inginnya ada kejutan dari kedua orang tuanya yang tiba-tiba datang. Ponsel Abian berdering, panggilan masuk dari mamanya membuat ia buru-buru mengangkat telfon itu. âHallo ma, kenapa?â tanya Abian, âSelamat ya sayang, dari tadi mama telfonin kenapa ga diangkat sihâ âMakasih ma, maaf mah tadi Abi abis bareng temen-temen jadi ga pegang hpâ ujarnya menjelaskan. âMinggu depan kosongin jadwal ya, kita liburan bareng, rayain kemenangan kamuâ ujar mama membuat Abian gembira. âSERIUSAN MAH..â âIya, seriusan mama ga bohong kokâ âAaaa mau banget banget banget, gasssin lahâ ujarnya bersemangat. âYaudah kalau gitu mama matiin telfonnya ya, nanti kita bahas mau liburan kemanaâ âIya ma, seman
***Abian: âRa, besok gua dispen ya. lo mau nebeng sama siapa ke sekolah? Atau gua anterin dulu aja?â Laura: âGausah Bi, gua bareng temen gua ajaâ Abian: âTemen lo yang mana?âAbian: âDezora sama Abella kan bawa supirâ Laura: âIya, gua bareng Vina ajaâ Abian: âKalau dia gabisa lo langsung call gua ya. biar gua aja yang anterâ Laura: âIya Bi, udah malem juga mending lo istirahat gih. Biar besok fitâ Abian: âLo nonton kan Ra? Bisa kali bolos kelas siangâ Laura: âGua usahain ya Biâ Abian: âOkedeh. Good night, Lauraâ Abian mengecass ponselnya sebelum tidur, sudah menyetel alarm juga agar bangun pagi. Besok adalah waktu pembuktian, dia sudah berlatih jauh sebelum perlombaan diumumkan. Abian dan para anggota ekskul sudah menyiapkan diri, mereka harus mendapatkan piala itu. Abian sempat berhenti berlatih renang saat smp kelas 2, kakinya cedera karena terjatuh dari tangga di sekolahnya. Membuat ia merasa frustasi karena renang a