Share

Siapa kamu?!

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-03-03 11:32:36

Sinar matahari yang hangat menembus jendela besar kamar, menyinari wajah Sahira yang masih terlelap dalam pelukan Michael. Pria itu sudah terjaga sejak beberapa menit yang lalu, tetapi dia enggan bergerak. Melihat Sahira tidur dengan wajah damai membuatnya merasa tenang.

Namun, akhirnya dia memutuskan untuk membangunkan wanita itu. Dengan lembut, dia menyelipkan jemarinya ke rambut Sahira, menyibakkan beberapa helai yang jatuh ke wajahnya.

“Sayang, bangun,” bisiknya.

Sahira menggeliat pelan, “Engghh ... aku masih ngantuk, Mike.”

“Ya sudah, kalau begitu tidur saja.”

Sahira tersenyum, kemudian memejamkan mata kembali. Tak lama kemudian ...

“Ughh!“ dia menggigit bibir saat sebuah tangan masuk ke dalam piyamanya.

Sahira lekas membuka mata, kemudian menyingkirkan tangan Michael dari anu-nya.

“Aku bangun, ternyata ini sudah siang.”

“Permisi, Pak ...” Sahira segera menyingkap selimut, dan pergi menuju kamar mandi.

Michael terkekeh, melihat wanitanya yang tiba-tiba saja berubah pikiran. Takut
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pria misterius

    Semua para tamu tampak sedang asyik menikmati hidangan yang tersedia di taman luas yang telah disulap menjadi tempat resepsi mewah. Tenda-tenda putih menjulang tinggi, dihiasi rangkaian bunga segar yang menggantung di setiap sisi, sementara orkestra kecil memainkan lagu klasik yang lembut.Michael dan Sahira berdiri di tengah keramaian, masih menyambut satu per satu tamu yang ingin mengucapkan selamat atas pernikahan mereka. Wajah mereka lelah tapi bahagia, mata Sahira berbinar, dan tangan Michael tak pernah lepas dari pinggang istrinya.Tiba-tiba, langkah seorang pria berhenti tepat di depan mereka.Michael mengerutkan dahi, seolah mencoba mengingat sesuatu. Pria itu berdiri tegap, mengenakan setelan jas abu-abu elegan dengan dasi hitam dan sepatu kulit yang mengilap. Garis wajahnya tajam, dagu tegas dengan janggut tipis.Michael menatapnya lekat-lekat. Lalu, matanya membesar.Deg!“Bukankah dia pria yang ada di makam ayah saat itu,” ucapnya pelan, seolah bicara pada dirinya sendiri.

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Hadiah

    Michael dan Sahira berdiri bersama, di depan saksi, keluarga, dan dunia, bersiap mengucapkan janji suci yang telah tertunda—namun kini terasa jauh lebih berarti.Sang pendeta, seorang pria paruh baya dengan suara dalam dan tenang, berdiri di tengah altar, membacakan kata-kata suci. “Hari ini kita berkumpul, bukan hanya untuk merayakan sebuah pernikahan, tapi menyaksikan keajaiban Tuhan bekerja melalui dua jiwa yang pernah terpisah … kini bersatu kembali, lebih kuat, lebih dalam, dan lebih dewasa.”“Michael Nathaniel dan Sahira/Alexa J—dua nama, dua kisah, dua luka, yang hari ini akan disatukan dalam ikatan suci pernikahan.”Suara tangis tertahan terdengar dari beberapa bangku tamu. Sahira menahan napas saat berdiri di hadapan Michael. Pria itu tampak begitu tegang, namun matanya berbicara lebih dari kata.Pendeta melanjutkan, kini dengan nada lebih khidmat.“Michael Nathaniel, apakah engkau menerima Sahira sebagai istrimu yang sah? Apakah engkau berjanji untuk mencintai, menghormati,

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Dia pengantinku, sialan!

    “Bagaimana dengan pernikahan kita?” suara Karin terdengar tajam, nyaris penuh luka. Gaun peach yang membalut tubuh semampainya tampak gemetar, bukan karena cuaca, melainkan karena amarah yang ditahan di dada. Matanya memancarkan kekecewaan yang dalam, dan suara itu seolah menampar semua yang hadir di ruangan itu.Sergio menoleh ke arahnya. Raut wajahnya masih teguh, namun jelas terlihat ada bayang-bayang kebimbangan di balik sorot matanya. Ia tampak lelah, seolah memikul beban yang terlalu berat di pundaknya. “Aku hanya ingin menyelamatkan reputasi keluarga dulu, Karin,” ucapnya pelan tapi tegas. Kalimat itu terdengar seperti sebuah vonis. “Setelah ini … setelah semuanya selesai, kita akan bicarakan lagi.”“Bicarakan lagi?” Karin tertawa kecut, matanya berkaca-kaca. “Kau pikir harga diriku bisa digantung seperti baju kotor?! Sergio, aku tunanganmu! Aku berdiri di sini, menyaksikanmu nyaris menikahi perempuan calon Michael, dan kau masih bilang ‘bicarakan lagi’?!”Namun Sergio sudah me

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Pengantin pengganti

    Pagi hari. Langit seolah merestui. Cerah, tanpa satu pun awan kelabu menggantung. Namun di balik keindahan cuaca, ada hati yang sedang dilanda badai. Di dalam salah satu ruangan luas di mansion keluarga Michael—sebuah kamar berhias tirai putih dan dinding krem elegan—Sahira tengah duduk di depan cermin besar dengan bingkai emas. Seorang MUA profesional tengah sibuk membubuhkan sentuhan akhir pada riasannya. Cahaya alami menyorot dari jendela besar, membuat kulit Sahira tampak bersinar. “Em, cantik sekali ...” bisik si perias dengan kagum, sambil menyemprotkan setting spray. “Kau terlihat seperti putri dari negeri dongeng. Bahkan aku hampir tidak bisa menatapmu terlalu lama.” Sahira hanya tersenyum tipis, nyaris tak bereaksi. Pujian itu terasa hampa. Di balik gaun pengantin megah berenda dan veil sepanjang tiga meter, di balik mahkota kristal yang sudah terpasang di kepala, jantungnya berdetak tak beraturan. Bukan karena gugup akan pernikahan, tapi karena satu hal yang jauh lebi

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Michael menghilang

    Dua Minggu kemudian ....Dua minggu setelah kejutan indah di galeri seni dan perjalanan helikopter yang tak terlupakan, malam itu Sahira dan Michael duduk di sebuah restoran mewah di pinggir kota. Langit malam gelap pekat, bertabur bintang, dan cahaya lilin di atas meja mereka menari pelan diterpa angin dari balkon terbuka. Musik klasik mengalun pelan, menemani hidangan elegan yang tersaji di hadapan mereka.Sahira mengenakan gaun hitam sederhana dengan belahan rendah di punggung, rambutnya digelung anggun. Di seberangnya, Michael tampak gagah dengan setelan biru tua dan dasi hitam. Senyuman mereka mengembang, sesekali diselingi tawa kecil saat membicarakan rencana pernikahan mereka yang akan berlangsung esok hari.Namun tiba-tiba, Michael menghentikan gerakan garpunya. Wajahnya berubah. Keningnya mengerut tajam saat membaca pesan di ponsel. Tangannya mengepal pelan di atas meja.Sahira langsung menajamkan pandangan. "Ada apa?"Michael tak langsung menjawab. Ia membaca ulang pesan itu

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Kejutan romantis

    Mobil berhenti di depan sebuah bangunan klasik bergaya Eropa di tengah kota. Bangunan itu berdiri anggun dengan fasad berwarna putih gading, dihiasi pilar-pilar tinggi yang menopang balkon kecil di lantai atas. Jendela-jendela besar berbingkai emas tua membiaskan cahaya senja yang mulai meredup, sementara lampu gantung antik di bagian dalam memancarkan cahaya keemasan yang hangat. Di sekeliling bangunan, taman kecil tertata rapi dengan semak-semak bunga lavender dan mawar yang bermekaran.Sahira menatap bangunan itu dengan kening berkerut, mencoba menebak tempat macam apa yang akan dimasuki mereka.“Galeri seni?” tanyanya pelan, menoleh ke arah Michael yang berdiri di sampingnya.Michael hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa. Ia kemudian membuka pintu mobil dan dengan sopan menyodorkan tangan ke Sahira. “Mari sayang ....”Wanita itu meraih tangan Michael, dan keduanya melangkah menuju pintu utama yang dijaga oleh seorang petugas berpakaian hitam elegan. Dengan senyum tipis, petugas

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Hukuman sayang

    Segera dia membuka pintu lebih lebar."Michael?" sahut Sahira, terkejut bukan main.Pria itu berdiri tegap di ambang pintu, mengenakan setelan formal dengan jaket hitam yang elegan, rambutnya disisir rapi ke belakang, dan di tangannya … sebuah buket bunga mawar merah segar, lengkap dengan kotak kecil berwarna hitam velvet yang tampak sangat mahal."Selamat pagi, Sayang," ucap Michael datar, tapi sorot matanya tajam menusuk. “Masih ingat kemarin tanggal berapa?”“Hmm kenapa?”“Coba ingat-ingat lagi, ada apa di tanggal itu. Semacam kelahiran seseorang misalnya.”Sahira terdiam. Otaknya berputar cepat. Tanggal? Kemarin? Dia mengerjap, lalu—“Oh, Tuhan …” bisiknya lirih. “Kemarin ... ulang tahunmu …!”Michael menaikkan satu alis. "Dan kamu lupa."Nada suaranya terdengar datar, tapi Sahira bisa merasakan dentuman kecil dari setiap katanya. Buket bunga di tangannya bukan lagi terlihat romantis, tapi seperti bukti yang menghantam kesadarannya sendiri.“Aku—aku bisa jelaskan …” Sahira mundur

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Lupa

    "Kau sendirian lagi?" suara itu terdengar tajam namun dibuat-buat ramah. Eldric.Sahira mengerjap, merasa tidak nyaman sejak awal pria itu memperkenalkan diri sebagai salah satu rekan bisnis baru dalam jaringan Michael. Dia sudah menolaknya secara halus sebelumnya, tapi Eldric tampaknya tidak mengerti bahasa penolakan."Minggir, Eldric. Aku tidak ingin ada masalah," ucap Sahira tegas.Eldric menyeringai, matanya menelusuri tubuh Sahira tanpa malu. "Masalah? Aku hanya ingin bicara. Tadi kamu terlihat sangat menggoda saat berdansa dengan pria itu. Sayang sekali kamu salah memilih pasangan.""Eldric, cukup. Aku tidak tertarik. Sekarang menyingkirlah."Bukannya mundur, Eldric malah maju selangkah, menahan lengan Sahira. Sentuhannya membuat tubuh Sahira menegang. Dalam hitungan detik, insting bela dirinya aktif. Dia bisa saja mematahkan tangan Eldric, tapi logika menahannya. Ini bukan tempatnya. Bukan saatnya."Lepaskan aku atau aku akan berteriak," ancam Sahira, suaranya penuh kemarahan

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Menghadang jalan

    Musik lembut mengalun di ballroom mewah hotel bintang lima itu. Cahaya lampu gantung kristal memantul di dinding marmer, menciptakan suasana magis yang memabukkan. Beberapa pasangan telah mulai turun ke lantai dansa, melangkah anggun mengikuti irama klasik yang dimainkan oleh orkestra di pojok ruangan.Michael menoleh ke arah Sahira yang berdiri di sampingnya, mengenakan gaun satin hitam dengan potongan punggung rendah. Cahaya lampu membuat kulit wanita itu bersinar, matanya tajam tapi menyimpan kilau yang lembut malam itu.“Bolehkah aku mengajakmu berdansa malam ini?” bisik Michael, menyodorkan tangan dengan penuh hormat namun tetap memancarkan aura dominannya.Sahira mengerjapkan mata, lalu tersenyum kecil. “Aku tidak akan menolak ajakan seperti itu,” ucapnya seraya menyambut tangan Michael.Michael menggenggam tangannya, membawanya ke tengah lantai dansa. Begitu mereka mulai bergerak, dunia seakan menyusut. Hanya mereka berdua, seolah alunan musik diciptakan untuk menyatukan kembal

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status