Share

Siapa yang datang?

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-02-10 09:31:30

Bruk!

“Ah, maaf, aku tak sengaja.” Sahira langsung mendongak melihat siapa orang yang tak sengaja dia tabrak.

“Em, Pak ...” dia langsung menunduk saat melihat Michael di depannya.

“Pulang naik apa?” tanya Michael datar.

“Na-naik taksi.”

“Hari ini aku yang antar.”

Mata Sahira membulat, dia lekas menggeleng, “Tidak perlu, Pak.”

“Tidak boleh menolak.”

“Em, baiklah ...” Sahira akhirnya menurut, dia tak mau kalau Michael marah-marah lagi. Sudah cukup dia kena semprot pagi tadi, sampai mendapatkan hukuman yang masih tanda tanya.

Mereka berjalan menuju parkiran di mana mobil mewah milik Michael berada.

Sahira meremas roknya. Dia memang pernah menaiki mobil itu saat rumahnya kebakaran tempo lalu. Tapi saat itu ada David diantara mereka, sedangkan sekarang?

Ah ...

Sahira sangat takut Michael akan mengobok-obok dirinya di dalam mobil.

Michael membuka pintu mobil untuk Sahira. Namun, tiba-tiba terdengar suara benturan kecil di belakangnya.

Bruk!

Dia menoleh dan melihat Karin terhuyung setelah m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Selvi Rakhma
lagian knp sih PP kerja gamau bawa baju ganti, biar aman
goodnovel comment avatar
Enuy Alwi ALfaraabhi
uuuhh bikin degdeg kan
goodnovel comment avatar
Surya Daeng
sangat seruuu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Hasil tes DNA

    Langkah kaki David terdengar cepat menyusuri lorong-lorong mewah di mansion itu. Napasnya sedikit memburu, dan wajahnya tampak tegang. Sejak meninggalkan rumah kecil tempat Maxy tinggal bersama Belinda, pikirannya tidak pernah tenang. Dia hanya fokus pada satu hal—mencari Michael.Setelah mengetuk dan membuka beberapa pintu, akhirnya dia mendapati Michael di kamarnya sendiri, sedang berdiri di depan cermin. Pria itu baru saja selesai mandi, rambutnya masih basah, dan ia sedang mengenakan kaos santai warna hitam yang pas di tubuhnya.“Mike!” seru David, suaranya terdengar mendesak.Michael menoleh cepat. “David? Ada apa?”“Maaf aku lancang masuk, tapi ini penting. Sangat penting.”Michael menarik napas dan menatap sahabatnya itu dengan bingung. “Ada apa?”“Ini tentang Maxy.”Michael menghentikan gerakannya. Tangannya yang hendak menyisir rambutnya membeku. Keningnya langsung mengernyit.“Ada apa dengan Maxy?” tanyanya pelan tapi tegas.David maju beberapa langkah. “Aku sudah curiga sej

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Ternyata Maxy adalah ...

    Suasana di dalam mansion sore itu begitu tenang dan hangat. Di ruang tengah yang luas, Maxy dan Sierra tertawa kecil sambil bermain mobil remot serta beberapa permainan lainnya yang tertata rapi di karpet bulu tebal warna krem. Tiba-tiba, saat Maxy berlari kecil mengejar bola mainan yang terpental, sikunya tanpa sengaja menyenggol meja kecil di sudut ruangan. Sebuah vas bunga kaca yang indah dan mahal tergoyang, dan dalam sekejap ...PRANG!Vas itu jatuh ke lantai, hancur berkeping-keping.Sierra langsung menoleh, wajahnya berubah panik. “Vas Mommy!” serunya lirih.Maxy membeku. Matanya membulat, napasnya tercekat. Jantungnya berdetak kencang.Dia menunduk, tangannya gemetar. “A-aku ... aku tidak sengaja, Bibi. Maaf, tolong jangan pukul aku.”Nada suaranya penuh ketakutan, nyaris seperti seseorang yang sudah sering mengalami kekerasan hanya karena kesalahan kecil.Sahira yang sedang berdiri tak jauh dari mereka segera melangkah cepat. Dia sempat berhenti sesaat, melihat pecahan vas m

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Michael kagum

    Setelah beberapa stel pakaian baru dipilih dan dikemas rapi ke dalam tas belanja berlogo butik ternama, Michael dan Maxy berjalan ke arah kasir. Maxy menenteng tas belanja dengan hati berbunga-bunga, tapi berusaha menyembunyikannya agar tak terlihat terlalu norak. Ia baru saja mengenakan pakaian bersih dan wangi setelah sekian lama, dan kini berdiri sejajar dengan orang yang—secara misterius—membuat jantungnya berdetak lebih kencang setiap kali berbicara.Sang kasir, seorang wanita muda dengan senyum ramah, menyapanya.“Putra Anda sangat tampan, Pak. Benar-benar anak yang manis,” ujarnya sambil memindai barcode satu per satu.Michael sedikit terkejut, tapi langsung membalas dengan senyum sopan. “Terima kasih. Tapi dia bukan putra saya.”Kasir itu tersentak. “Oh ... maaf, saya pikir dia putra Anda. Soalnya ... wajah kalian mirip sekali. Eh, maaf ya, saya lancang.”Michael menahan napas sejenak, lalu mengangguk singkat. “Tidak apa-apa.”Maxy menunduk, entah kenapa pipinya terasa panas.

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Bulan sabit di lengan Maxy!

    Beberapa hari kemudian ...Sudah tujuh hari berlalu sejak terakhir kali Maxy melihat Michael.Setiap pagi Maxy duduk di trotoar, menjajakan tisu dan gantungan kunci seperti biasa. Namun kini, ada satu kebiasaan baru yang tidak bisa ia cegah—menatap setiap mobil mewah yang melintas. Setiap deru mesin mobil hitam yang berhenti di lampu merah, setiap pantulan cahaya dari kap mobil yang mengilap, Maxy akan menegakkan tubuhnya, menajamkan pandangan, dan diam-diam berharap. Mungkinkah itu dia?Namun berkali-kali harapannya runtuh.Mobil itu hanya lewat. Tidak berhenti. Tidak menoleh. Tidak membuka jendela sambil tersenyum seperti yang biasa dilakukan Michael.Hufftt!Maxy menarik napas panjang, bibirnya menyunggingkan senyum kecil yang cepat sekali pudar, seperti layangan putus benang yang hilang ke langit. Ia kembali menunduk, merapikan gantungan kunci yang berserakan. Tapi hatinya kosong.Belinda memerhatikan perubahan sikap anaknya. Maxy memang bukan anak yang banyak bicara, tapi biasany

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Dua preman

    Beberapa hari kemudian ....Sudah tiga harian ini Maxy berusaha keras menjauhi orang-orang itu.Dia menghindari rute biasa yang bisa saja mempertemukannya dengan mobil hitam mengilap milik Michael. Dia tak pernah lagi mendekati tempat les elit di sore hari, tak lagi duduk menunggu Joy di trotoar dekat taman. Bahkan setiap kali mendengar suara mesin mobil mahal melintas, Maxy buru-buru menunduk dan menyingkir ke balik tiang lampu jalan atau masuk ke gang sempit.Belinda bangga, mengira anaknya akhirnya menurut. Tapi tidak ada yang tahu, dalam diam, hati Maxy terasa perih. Sejak kecil dia sudah biasa dengan kelaparan, tamparan, bahkan cibiran. Tapi menjauh dari orang yang tulus padanya ... rasanya seperti kehilangan sesuatu yang penting. Tapi dia menahan semua itu. Demi ibunya.Hari ini, dia duduk sendiri di perempatan jalan, tepat di bawah lampu merah yang biasa ia tempati bersama Joy. Tangannya sibuk mengikat seikat tisu kecil dengan karet, mengaturnya rapi di atas baki kardus lapuk.

  • HASRAT LIAR CEO (Perawan 200 Juta)   Menjauh demi Ibu!

    Pagi hari. Maxy berlari kecil menuju taman kota yang tak jauh dari rumahnya. Di tangannya, ia membawa kardus bekas mie instan yang berisi mainan mobil remot kesayangannya—hadiah dari Michael kemarin.Taman itu luas dan ramai. Anak-anak dari keluarga berada berkumpul di sana, rata-rata sebaya dengan Maxy. Mereka duduk melingkar di tanah berumput yang mulai mengering. Di tengah mereka, beberapa mobil remot canggih berlomba-lomba melaju: ada yang bisa berputar 360 derajat, ada pula yang bisa mengeluarkan suara seperti knalpot mobil sungguhan.Maxy berdiri di kejauhan, wajahnya berseri melihat mobil-mobil itu. Tapi yang paling membuatnya bersemangat adalah bayangan mobil miliknya ikut bersaing. Ia tak sabar menunjukkan betapa kerennya mainan yang ia punya.Dengan langkah percaya diri, Maxy menghampiri kelompok itu.“Hei, boleh aku ikut main?” tanyanya riang.Anak-anak itu serempak menoleh. Seorang anak laki-laki berkacamata dan mengenakan kaos bertuliskan merek luar negeri menatapnya dar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status