Share

HASRAT LIAR SUAMI DUDA
HASRAT LIAR SUAMI DUDA
Penulis: MARIWINA

BAB 1. CRAZY BOSS.

Flora  tidak dapat menahan kegundahan hatinya , Reno sudah melamarnya depan keluarganya.  Hari  pernikahannya tinggal menghitung hari. Setelah menyerahkan dokumen untuk ditandatangani, Flora masih tetap berdiri di depan meja kerja bosnya. Sesuai etika kerja dia tidak akan duduk jika tidak dipersilahkan bos.

"Duduk, silahkan lapor apa kegiatan kita hari ini." kata ibu Megawati.

Flora lalu melaporkan rencana kerja hari ini. Suasana di ruang kerja ibu Megawati Dirga Susanto, CEO PT Puspita Dara yang seluruh dinding ruangannya berbalut kaca, dari luar tidak bisa melihat aktivitas di dalam ruang kerja milik CEO yang berkuasa penuh atas perusahaan yang dipimpinnya.

 Si pemilik ruang kerja bisa bebas melihat ke luar ruang kerjanya, terutama siapa yang akan masuk ke ruang kerjanya, sekarang sedang berhadapan dengan Personal Asistant, Flora Santi Wijaya. Mata yang berbalut bingkai kacamata mahal Channel seharga enam juta bertengger di atas hidungnya yang agak pesek sehingga terlihat menggantung, menatap tajam ke arah Flora.

"Kalau sudah, silahkan teruskan pekerjaanmu."

Flora masih tetap duduk menatap ibu Megawati dengan perasaan was-was.

“Kau  mau minta izin lagi? Siapa yang meninggal atau siapa yang menikah?” tanya ibu Megawati.

“Saya bu.” Jawab Flora was-was.

“Hum, kamu yang meninggal? Kok masih duduk di depanku. Apakah yang duduk di depanku roh gentayangan?” Tanya ibu Megawati dengan senyum mengejek di bibirnya.

“Saya minta izin akan menikah.”

“Wow. Akhirnya kamu menikah juga, saya kira kamu akan masuk jajaran perawan tua yang ada di kantor ini.”

Flora menatap bosnya dengan tatapan tidak suka.

“Mengapa menatapku dengan tatapan itu. Tidak suka? “

“Maaf ibu,tanggal 15 Desember saya akan menikah.”

Terjadi ketegangan di ruang kerja ibu Megawati yang dingin karena AC tidak terasa dingin, Flora mengibaskan rambutnya untuk membuat dirinya lebih santai menghadapai ibu Megawati yang tidak menjawab permohonannya, sibuk membaca dokumen di depannya kemudian menandatanganinya, membiarkan Flora menunggu jawabannya.

Kearoganan seorang pemimpin, yang merasa dibutuhkan dan berkuasa membuat Flora menunggu dengan hati berdebar , diliputi kepercayaan bahwa ibu Megawati menyetujui  permohonannya, karena ibu Megawati terkenal kikir memberikan ijin maupun cuti, meskipun dalam peraturan kepegawaian setiap karyawan berhak setahun menikmati cuti tahunan dan izin .

Beberapa hari yang lalu Reno  telah melamarnya  di depan keluarganya, Setelah ada ketetapan, Flora menghadap  ibu Megawati sekaligus meminta izin menikah dan hak cutinya. 

Sejak menjadi CEO , mbak Megawati melakukan banyak hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi Flora. Flora kira dengan pimpinan seorang perempuan ada angin sejuk keibuan dalam perusahaan dan membawa perubahan buat masa depan perusahaan, tentunya kesejahteraan karyawan. Gaya memimpin perusahaan ibu Megawati malah lebih gila dari ayahnya. Sifat ambisius, dominan, memiliki rasa percaya diri tinggi,  egois , keras kepala dan tidak segan mempermalukan orang lain , membuat banyak karyawan bekerja dengan penuh ketakutan.

Sudah setengah jam Flora duduk di depan ibu Megawati yang sibuk membaca dokumen dan menandatanganinya. Wanita berusia empat puluh tahun itu kemudian beralih dari dokumen ke wajah Flora yang menatapnya penuh harap.

“ Ohhh…. Saya dengar dari staf, kamu baru saja dilamar. Beraninya cowok itu melamar kamu di kantorku tanpa ijin?” seru ibu Megawati mengulasnya dengan senyum mengejek.

“ Katanya pria blasteran?” tanyanya lagi sambil menurunkan kaca matanyanya agar bisa melihat Flora lebih jelas.

“ Iya… bu.”

“ Apa pekerjaannya?” tanyanya lagi.

“ Dia … dia… kerja di RB & J Buildings” jawab Flora. Flora tidak berani mengatakan bahwa Reno adalah CEO RB & J Bulidings.

“Apa ? Itu perusahaan kontraktor yang besar dan terkenal , ada cabangnya di Jakarta! Kenapa kamu baru mengatakannya sekarang?”  gerutu  ibu Megawati.

“ Mmm… saya kira itu perusahaan kontraktor yang biasa-biasa saja.” bohong Flora.

“Apa !? Kamu ini tolol atau dungu!  Itu perusahaan konstruksi yang terkemuka, kau bilang biasa-biasa saja?!”  sungut ibu Megawati.

“Katamu dia pegawai biasa? tapi hemm… tidak mungkin, menurut Shanti dia melamarmu dengan bunga dan cincin berlian.” nerocos ibu Megawati.

Flora memandang bosnya dengan perasaan tidak enak karena telah berbohong. Dia ingin meralatnya, tapi takut nanti bosnya akan mengindoktrinasinya.

“Apa dia direktur di RB & J Bulidings?” tanyanya  menatap tajam Flora.

“Mungkiiin…” lirih Flora.

“Hei…kok kamu tidak tahu ? Harusnya kamu tahu siapa dia, apa latar belakangnya. Hmm.. dimana kau kenalan?” tanyanya lagi.

“Di Jakarta, waktu saya ikut ibu mengikuti seminar bulan Februari lalu,” kata Flora.

“Apakah dia peserta seminar”” tanya ibu Megawati.

“Saya tidak melihatnya sewaktu di seminar, mungkin karena banyak orang saya tidak lihat.” Kata Flora.

“Siapa nama calon suamimu?”

Flora agak ragu menyebut nama, agak lama dia termenung, menatap lantai di bawahnya seolah lantai di bawahnya bergerak karena merasakan kakinya bergetar  beriringan dengan  jantungnya berdetak tajam.

 “Flora?”

“ Namanya Reno…..”

“Reno Baskara Jatmiko?” tanya ibu Megawati , langsung berdiri, mendekati Flora.

“Iyaahh…” jawab Flora dengan kaki bergetar.

“Apa ? Pria yang digandrungi wanita tingkat tinggi kau katakan biasa-biasa saja? Kamu tahu siapa dia? Dia  owner of RB & J Buildings , kontraktor terkenal di Singapura.”

“Iya, karena dia tidak memperkenalkan jabatannya, saya hanya tahu dia kerja di di RB & J Bulidings.” Elak Flora melepaskan diri dari tuduhan ibu Mega.

“Kurang Ajar !Kau mengambil dia dariku. Aku sudah lama mengincarnya ,kau dengan seenaknya merebut seluruh khayalanku !” kata ibu Megawati sambil melempar vas bunga yang ada di mejanya ke arah Flora.

Suara prank terdengar sampai keluar ruang kerja ibu Megawati. Terdengar pintu diketuk , beberapa staf berebutan masuk ke ruang kerja ibu Megawati.

“Kamu memang brengsek !!” jeritnya.

“Keluar !! “ teriak ibu Megawati.

Mendengarnya , para staf langsung keluar, termasuk Flora.

“Flora ! Kamu tetap disini !”

“Saya tidak memberikan cuti kepadamu ! Kalau saya beri cuti, berarti kau akan menikah dengan Reno yang sudah lama saya incar. Setiap ada seminar tentang konstruksi bertajuk Internasional aku selalu hadir agar bisa bertemu dengannya. Waktu ada seminar di Singapura, aku pernah bertemu dengannya . Oh…. Dia pria tampan, cerdas, memiliki kekuasaan dan kekayaan yang tak terhitung. Tatapan matanya, wow.. buat aku tidak bisa tidur semalaman.” Cicit ibu Mega.

Flora menatap bosnya , Dia sudah tergila-gila pada Reno, kenapa aku tidak tahu bahwa dia terobsesi pada Reno, batin Flora.

“Tidak !! Saya tidak setuju kau menikah dengannya !” katanya lagi sambil mengepalkan tangannya wajahnya berubah kemerahan karena menahan amarah.

“Tapi… Reno… “

“Apa ?Reno ? Kau sudah panggil dia dengan Reno bukan pak?” tanyanya dengan marah.

Tak ada sepatah katapun terucap dari mulut Flora yang berusaha untuk menahan kemarahannya.

“Kau tahu waktu di Singapura aku mengejar-ngejarnya ketika dia menuruni tanggal berjalan, kakiku sampai terkilir. Kami sempat bertatapan mata, dia tersenyum padaku dan mempermainkan matanya, betul-betul  lelaki jantan.”

“Saya tidak tahu kalau itu Reno yang membuat ibu terobsesi memilikinya.”

“Iya ! Aku sangat ingin memilikinya. Berikan nomor ponselnya Reno Baskara Jatmiko !" kata ibu Megawati .

“Tapi ibu...pak Reno tidak suka nomor ponselnya diberikan kepada orang yang tidak dikenalnya.” Kata Flora.

“Berikan nomor ponselnya ! Cepat !” teriaknya.

Ketakutan Flora memberikan nomor ponsel Reno , dengan nada mengancam ibu Megawati mengatakan,

“Jangan kau beberkan apa yang saya katakan kepada Reno ! Kamu tahu siapa saya bukan ?! Saya bisa melakukan  apapun untuk mendapatkan apa yang saya inginkan,  jangan menghalangi keinginanku ! “ katanya sambil meninggalkan ruangan kerjanya.

Telapak tangan Flora mengepal, erat.Flora langsung terhenyak tak berdaya di sofa. Tak terasa air matanya menetes ke pipinya yang mulus tanpa sedikitpun noda. Saat-saat yang dinantikannya telah di depan mata. Mengapa ibu Megawati  terobsesi pada Reno Baskara Jatmiko yang  sering jadi bahan pembicaraan kaum sosialita kalangan atas ingin merampas kebahagiaanku? batin Flora.

Flora berdiri menuju ruang kerjanya, perkataan ibu Megawati telah menampar hatinya. Rupanya rencana untuk meraih kebahagiaan tidak semulus dengan apa yang ada diangan-angan Flora yang telah berusia tiga puluh tahun, sudah siap menikah lahir batin.

" Apakah aku harus mengalah untuk bos gila?  Membatalkan pernikahanku ?" bisiknya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status