Di kamar Flora menangis terisak-isak, apa yang dipertahankan selama ini tidak berhasil, membangun chemistry yang disarankan Reno,kenangan indah di Bali ketika mereka melalui bulan madu kedua terbayang kembali di pelupuk Flora. Kami telah berhasil membangun kembali chemistry cinta kami, tapi si pemberi saran melibas chemistry dan membuat relationship dengan Marion. Apakah keistimewaan Marion? Suaranya? Atau ….? Batin Flora, menarik napas dalam-dalam merasakan kemarahan yang masih menjerat di hatinya. Terbayang ekspresi Reno, ekspresi tidak mampu menjawab pertanyaan Flora ketika dia bertanya kamu tidur dengan Marion? Serta ekspresi menyedihkan ketika Flora memintanya meminta maaf kepada anak-anak. Ketika mengingat betapa kecewanya Dean dan Ami, Flora ingin melihat sejenak kedua anak itu, apakah mereka sudah tidur. Perlahan turun dari tempat tidur menuruni tangga, menunju kamar Dean, lampu kamar belum dimatikan, Flora menyalakan lampu di nakas dan matikan lampu kamar, membetulkan le
Setelah berbicara dengan Renomelalui telepon, Flora melakukan yoga sebentar, kemudian masuk ke kamar tidur. Tanpa sepengetahuan Andara, Flora mencari beberapa gaun rumah, gaun tidur dan perlengkapan dalamnya, dibawa ke atas, ke kamar tidur tamu. Sore hari Reno kembali ke kondo disambut Dean dan Ami. Flora hanya melihat sekilas lalu pura-pura sibuk , mengambil laptop dan membawa ke atas,“Mommy mau menulis . Kalian bersenang-senanglah dengan daddy. Kalian kan merindukannya?” kata Flora sambil tersenyum ,tidak ingin menampakkan bahwa hubungannya dengan Reno sedang tidak baik. Terdengar suara Dean menyarankan main game di televisi, disambut Ami. Terdengar teriakan suara mereka ketika Flora naik ke atas.Ternyata menulis hanya alasan Flora saja, dia ingin menghindar dar tatapan Reno, kemudian membuka laptop membaca beberapa berita di media sosial. Jarinya bermain di atas keyboard mencari berita-berita hangat dan sedang top. Akhirnya tertarik pada berita gosip yang akhir-akhir ini serin
Waktu berjalan dengan cepat, tak terasa matahari mulai tenggelam dan tugasnya menyinari bumi digantikan oleh Bulan dan bintang. Ami dan Dean sudah di kamar mereka, mereka menunggu daddy yang belum pulang. Flora katakan bahwa daddy sibuk banyak kerjaan dan masalah di kantor. Waktu menunjukkan pukul delapan lewat empat puluh lima menit, Reno belum kembali ke kondo. Ada keinginan Flora untuk menanyakan keberadaannya, tapi sesuatu di sudut otaknya melarangnya, ‘jangan telepon dia, bisa-bisa dia besar kepala’. Foto dan video kembali bergulir di pelupuk mata Flora seperti tayang iklan di televisi membuatnya semakin kesal, anehnya banyak komentar pujian karena Marion bisa mendapatkan pengusaha tajir. Bukankah dia pelakor, kenapa justru dia dipuji dan diberi selamat, batin Flora. Jaman semakin aneh, benar dikatakan salah dan salah dikatakan benar, demikian juga dengan jujur dan bohong, berkata jujur dikatakan bohong dan berbohong dikatakan jujur karena hanya melihat foto dan video sep
Konflik Flora dengan Reno mencapai puncak ketika Reno tidak mengangkat telepon Flora. Emosi Flora menjadi tidak teratur, muncul emosi negative yang kuat menguasai dirinya bahwa Ami dan Dean diculik Reno. Flora gelisah , mondar-mandir di ruang tamu membuat Andara juga kebingungan, tidak tahu harus berbuat apa melihat majikannya seperti orang kehilangan kendali, mengangkat ponselnya kemudian melemparnya ke sofa, melihat kea rah jam dinding, mengambil ponselnya sambil berkacak pinggang ciri khas Flora jika marah, kemudian naik ke atas untuk menelpon Mirna. Flora tidak ingin pembicaraannya dengan Mirna didengar Andara karena Andara mengerti bahasa Indonesia tapi tidak fasih berbicara bahasa Indonesia.Ketika dia akan menelpon Mirna terdengar suara mobil memasuki pekarangan, Flora cepat membuka pintu balkon di lihatnya Ami dan Dean turun dari mobil. Terdengar suara mereka memberi salam kepada Reno. “Thank you dad. Hope daddy’s problem at work will be completed quickly. “ “Yes. Send dadd
Sampai di kondo, Flora merasa sudah tenang setelah berkonsultasi dengan pater Chang, diambilnya ponsel dari tas jinjingnya lalu menelpon Reno. Di seberang Reno melihat log panggilan dari Flora, ada keengganan mengangkatnya takut Flora menyampaikan keputusan untuk berpisah. Setelah memikirkan apakah mengangkat atau tidak, akhirnya Reno mengangkat ,”Hallo?” “Reno, kapan kamu balik ke kondo?” tanya Flora. “???” Reno bingung mendengar pertanyaan Flora, mungkin dia mau mengatakan keputusannya langsung di hadapanku? Batinnya. “Apakah kau bersedia menerimaku?” tanya Reno was-was. “Apakah kamu masih ingin memperpanjang tidur di kantormu?” tanya Flora. “Aku rindu bau kasurku, ada baumu dan bauku meskipun telah dicuci berulang-ulang,” bisik Reno ragu-ragu. “Pulanglah sore , mari kita bicarakan.” Kata Flora mantap. “Bicara mengenai apa? “ “Pernikahan kita, apakah diperpanjang atau kita berpisah.” Jawab Flora mendengan pertanyaan Reno. “Flor, aku tidak ingin berpisah.” “Pulanglah.” Tega
Tanpa menoleh Flora langsung masuk ke dalam kondo, ada ketakutan jika dia menoleh akan merobah pikirannya , meminta Reno menginap di kondo. Biarlah semalam dia tidur di kantor, agar besok kami bisa bertemu pater Chang tanpa ada tekanan, batin Flora. Ponselnya berdenting, tanda ada pesan masuk. Dilihatnya dari Mirna, Flor baca i***a story Reno. Flora mengambil ponselnya dari tas jinjing yang diletakkan di sofa, membukanya menggulir jempolnya mencari @i***a renojatmika berisi Clarification yang di post menggunakan bahasa Inggris. Flora membaca sampai selesai, isinya terkait foto yang beredar di @instastory Marion adalah bagian dari business gimmick yang direkayasa oleh seseorang kemudian disebarluaskan untuk kepentingan pribadi.Mengenai video candid saya dibuat ketika saya dibuat dalam keadaan tidak sadar. Yang merekam mengancam akan menyebarluaskan untuk kepentingan pribadinya.Saya minta yang bersangkutan mencabut semua postingan foto dan video dan jika masih menyebarkannya , saya a
Pencerahan pater Chang kepada Flora dan Reno berdua berbuah kebahagiaan, mereka saling memaafkan, kekuatan memaafkan membuat energi postif mereka kembali bertaut, suka cita,kasih sayang dan cinta kasih membuat mereka sadar bahwa mereka saling membutuhkan satu sama lain. Chemistry yang pernah mereka bangun di Bali di alam bawah sadar mereka kembali terjalin, sampai di kondo, mereka langsung ke kamar tidur, Reno tanpa permisi langsung membuka apa yang melekat pada diri Flora, kemudian dirinya, mereka saling memandang dan menatap, memunculkan getaran batin dalam diri mereka. Tanpa kata-kata, kedua tubuh langsung bergerak ke ranjang, mereka tahu posisi mana yang mereka inginkan akan memuaskan mereka. Sentuhan, jilatan dan gesekan penuh cinta meraih titik-titik mana membuat mereka ter*sang , menaikkan hasrat dan gairah mereka. Desahan Flora yang ter*sang membuat Reno semakin kalap, tubuh isterinya terus bergetar, bergoyang karena nikmat di bawah sana mulai menjalari perutnya, seol
SEBULAN KEMUDIAN DI PT. RB & J. Pintu lift berdenting terbuka, Flora memasuki ruangan PA yang dahulu ditempati Krishna , meletakkan tas tangan yang dia bawa. Tersenyum memandang tas bermerk yang dibeli Reno untuknya, kemudian melihat ke bawah, sepatu yang sama dibeli Reno untuknya dan dipaksa Reno untuk dipakainya hari ini ke kantor. Siang dia akan mendampingi Reno sebagai PA, Reno akan memperkenalkan kepada relasi dan rekan bisnisnya, isteri yang selalu tinggal di rumah sekarang di pamerkan kepada teman, rekan bisnis dan relasinya. Dia baru saja duduk ketika perempuan berumur kira-kira dua puluh lima tahun menghampirinya dengan membawa setumpuk berkas yang harus dipelajari Flora. “Good morning,” sapa Flora. “Morning,” jawabnya , memaksakan tersenyum. Hum, awal kerja aku sudah disambut dengan tidak ramah, apalagi dia asistenku, batin Flora. Sejak dari lobby sampai lantai dua belas ketika berjalan beriringan dengan Reno, mereka disambut dengan ucapan selamat pagi yang ramah dan ha