Share

54

Lius hanya menghela nafas panjang. Ia sungguh tidak habis pikir dengan sikap Raven yang suka berubah-ubah. bukan hanya Raven saja, sikap Romeo juga demikian. Lius terkadang merasa kedua sahabatnya itu benar-benar harus menjalani pengobatan kejiwaan serius. jika tidak akan semakin membahayakan orang lain.

Selesai dengan pikirannya, Lius berjalan masuk ke dalam ruangan, ia melihat seorang anak muda berusia sekitar 13 atau 15 tahun meringkuk kesakitan di atas ranjang pasien.

“Hai,” sapa Lius ramah.

“Hai juga,” balas Keith dengan senyuman pucatnya.

“Mana yang sakit?” tanya Lius langsung ke inti pembicaraan.

“Tidak ada,” sangkal Keith.

Lius tidak percaya, ia adalah seorang dokter ahli dan tidak ada yang bisa menipunya. Dengan menyembunyikan rasa sakit akibat penyakit tertentu.

Melihat Keith semakin kesakitan, Lius langsung melakukan pemeriksaan dan jika dugaanya tidak salah. Maka ia harus segera membuat tulang palsu untuk pende

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status