Share

55

***

Selama di kantor pikiran Raven tidak fokus, bayangan wajah Ruster yang memelas tadi pagi membuat hatinya terenyuh. Wajah cantik Ruster yang terlihat pucat saat di setubuhi Romeo yang dalam keandaan mabuk berat.

Raven menghela nafasnya, duduk bersandar di kursi sambil memainkan pen hitam di jemari lentiknya. tidak lama ia merokoh saku jas nya ingin menghubungi telpon rumah nya tapi niat nya seketika berubah. Raven mematikan ponselnya kembali karena merasa ia tidak pantas melakukannya.

Raven menggigit bibir bawahnya, terlihat berfikir keras dengan apa yang harus ia lakukan.

"Apa yang aku lakukan, persetan dengan Ruster. dia bukan siapa siapa ku hanya seorang pelacur yang menghangatkan ranjang," maki Raven dengan memukul meja dengan kedua tangannya.

Saat Raven ingin meyimpan kembali ponsel yang ia genggam. Ponselnya, tetiba bergetar hingga Raven mengenyitkan kening dalam dan menatap layar yang tertera nomor telpon rumah.

"Hallo?" ucap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status