Share

8.

Penulis: ANGELA HIKARU
last update Terakhir Diperbarui: 2021-02-24 21:46:17

"Ven, ini Ruster yang akan menjadi calon istriku!" sahut Romoe yang menghampiri Raven  yang duduk di kursinya yang sedang sibuk bolak-balikkan kertas di salah satu dokumen penting. sekaligus memperkenalkan calon istrinya kepada Raven.

Tatapan Raven dan Ruster bertemu, Ruster terdiam memperhatikan pria di depannya dengan wajah terkesan dingin dan tidak bersahabat sama sekai. Meskipun memiliki wajah yang tampan seperti wajah Romeo. tepatnya, mirip dengan wajah Romeo.

 Raven berdiri merapikan jas di kenakannya. kemudian, menyodorkan tangan kanannya pada Ruster.

"Raven Van Diora," ucap Raven yang memperkenalkan dirinya dengan sikap dinginya yang membuat Ruster merinding.

Ruster tersenyum menyambut tangan Raven. merasakan genganggaman hangat pria itu, membuat Ruster merasakan keanehan yang sulit di ungkapkan dengan kata-kata.

"Ruster Heart,” balas Ruster dengan sikap ramahnya.

"Senang berkenalan dengan mu, karena kau akan menjadi anggota baru di keluarga besar kami!" ucap Raven dengan sikap yang di buat ramah untuk menutupi sikap aslinya dan tidak lupa ia memaksa diri untuk tersenyum ramah. sampai merasa otot-otot di wajahnya tertarik dengan sikap pura-puranya yang penuh kebohongan. begitu juga dengan otot sekitar bibirnya yang terasa sunguh kaku.

Ruster tersipu malu, memang ini terlalu cepat dia menerima Romeo sebagai calon suaminya. tapi Ruster telah yakin pilihannya kali ini tidak akan salah lagi. Karena Romeo sosok yang baik, buktinya Romeo dengan kesungguhan hati menemui ibunya untuk meminta izin menikahi dirinya. yang merupakan tekat pria serius, walau sudah tahu keandaan keluarganya yang miskin sekarang mengenalkan dirinya kepada Raven yang merupakan satu-satu keluarga Romeo. walau Ruster sedikit curiga dengan keluarga Romeo, apa benar hanya sisa Raven seorang.

Jabatan tangan mereka terlepas, Raven memperhatikan Ruster dengan ujung matanya dan menyelusuri tubuhnya yang hanya terbalut gaun sederhana berwarna crem kusam sebatas lutut. tetiba, Raven merasakan desiran aneh di dalam tubuhnya, rasa haus ingin menikmati tubuh Ruster tidak tertahankan menguasai otaknya. Bahkan mulai menguasai pikirannya semakin perlahan-lahan.

“Rasanya mungkin sangat menyenangkan mengingat dirinya sudah lama tidak menyentuh wanita,” batin Raven yang mengalihkan matanya ke arah Romeo. Yang sama mempunyai niat dengannya. bahkan wajah Romeo sudah mengeluarkan tetesan liur dari bibir dengan mata menatapi kemolekkan tubuh Ruster.

"Lalu setelah ini kalian mau kemana?" Tanya Raven yang buka suara membuyarkan lamunan Romeo yang berdiri di belakang Ruster yang sedang berliur sampai menampilkan wajah mirip babi mesum.

Diam-diam Romeo memperhatikan kemolekkan bokong Ruster yang membangkitkan gairahnya sejak tadi. Hingga membuat rudalnya teriksa karena sesak di dalam penjara.

"Kami akan ke butik untuk membeli gaun pengantin Ruster, apa kau mau ikut dengan kita?" balas Romeo yang berusaha bersikap normal mungkin. Yang tidak ingin di curigai oleh Ruster. bahwa ia barusan sudah berliur dengan mata jahilnya menatapi kemolekkan tubuh Ruster.

"Secepat ini?" tanya Ruster yang menoleh pada Romeo yang kini berdiri di sampingnya.

"Iya sayang, karena hari minggu ini kita akan segera menikah dan aku tidak ingin kehilanganmu. Maka aku mempercepat pernikahan kita berdua,” jelas Romeo yang merangkul pinggang Ruster dengan intim.

 Hal itu pun tidak luput dari lirikan mata Raven yang sedari menyusuri lekuk tubuh Ruster dengan seksama. Ada rasa cemburu mengisi hati Raven secara mendadak. karena melihat Romeo merangkul seorang wanita dengan begitu perhatian dan mestra.

"Silahkan kalian mempersiapkan keperluan pernikahan kalian, aku sudah tidak sabar menunggumu tinggal di kediaman kami dan aku tidak bisa ikut. Aku harus selesaikan berapa pekerjaan penting. Agar pernikahan kalian secepatnya di laksanakan," jelas Raven pada Ruster.

Mata Ruster menatapi Romeo yang duduk kembali ke kursi CEO.

“Menunggu dalam arti lain,” batin Raven yang membalas tatapan mata Ruster.

“Kalau begitu. kami pergi dulu, Ven,” pamit Romeo dengan merangkul pinggul Ruster untuk segera keluar dan di tatapi oleh Raven dengan mata menuju ke bokong Ruster yang berisi padat. yang sungguh membangkitkan sisi liar tubuhnya.

“Sial,” umpat Raven yang merasakan bagian sesak di bawahnya yang semakin menjadi-jadi. ia segera berdiri sebentar untuk menyesuaikan duduknya.

Pintu kantor tertutup, Raven segera duduk di kursi mewahnya dan mengelus bagian yang membesar. Yang menjerit untuk meminta di keluarkan dari dalam. Dari penjara yang mengurungnya.

“Sebentar lagi, bersabar lah!” ucap Raven pada rudalnya yang memberontak untuk keluar dari siksaan penjara yang sempit.  Yang mengurung kebebasannya untuk berpetualangan menuju ke celah yang sempit dan mencengkram badan rudalnya.

***

Di salah satu toko pakaian mahal yang khusus menjual gaun pernikahan. Romeo dengan malas memperhatikan Ruster yang mencoba gaun pengantin dengan model terbaru berulang kali di depan cermin.

Sedangkan Ruster terlihat bersemangat menatap pantulan dirinya di dalam cermin. yang terlihat seperti seorang putri kerajaan yang akan menikah dengan seorang pangeran tampan.

"Bagaimana menurutmu apa aku pantas mengenakan gaun ini?" tanya Ruster dengan suara bahagia berjalan ke arah tempat Romeo duduk dengan membolak-balikan majalah berapa kali. 

Kepala Romeo mendongak ke atas dan senyuman lembut menghiasi wajah tampannya. lalu, kedua mata Romeo menatapi tubuh Ruster yang di balut dengan gaun putih yang glamour.

"Sangat cantik...kau terlihat seperti bidadari," puji Romeo yang menghampiri Ruster dan merengkul pinggangnya.

Wajah Ruster langsung merona kemerahan karena malu dengan pujian Romeo padanya yang merupakan pujian pertama kali ia dengar. sejak mengenal Romeo dalam waktu semalam dan hampir tidak sampai 24 jam dalam perkenalan mereka berdua. bahkan sepakat melanjtkan ke jenjang serius.

“Aku rasanya tidak sabar lagi untuk membawamu menghangatkan tempat tidurku," bisik Romeo mengecup leher Ruster yang putih dan lembut.

Deg

Ruster merasa meleleh dan lemas hanya sebuah kecupan ringan dan kalimat terkesan vulgar dari bibir Romeo yang benar-benar merasang tubuhya.

"Mau gaun yang mana?" tanya Romeo yang melirik tumpukkan gaun yang pernah di coba oleh Ruster.

"Mau yang ini, yang sedang aku pakai. boleh tidak?" tanya Ruster dengan suara sedikit manjanya.

"Boleh."

Perlahan Romeo menjauh dari Ruster. Kemudian melangkah ke arah kasir.

"Aku ambil gaun itu?" ucap Romeo pada kasir wanita yang menantapnya dengan tatapan penuh nafsu.

Romeo tidak akan heran lagi dengan tatapan para wanita terhadap dirinya dan Raven. Karena hampir semua wanita menginginkan dirinya dan Raven dalam arti lain.

Wanita kasir itu memproses apa yang di minta oleh Romeo. Kemudian menyerahkan kartu dan struk pembelian kepada Romeo dengan sengaja menyentuh jemari Romeo, sebagai isyarat tertentu.

Sayangnya, Romeo tidak tertarik sedikit pun. Karena ia sudah menemukan target baru yang sedang ia mainkan saat ini. siapa lagi jika bukan Ruster yang kini akan menjadi istrinya dalam sebuah permainan dengan nama pernikahan iseng.

.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • HELLO HUSBAND {INDONESIA}   Extra 118

    "Aku sayang padamu," ucap keduanya dengan memeluk Ruster bersamaan.Dahi Ruster semakin mengerut dalam, tetapi ia menikmati permainan kedua suaminya kali ini.Romeo mengandeng tangan Ruster di kiri dan Raven di kanan.Pintu utama di buka.Kedua mata Ruster terbelalak besar. ia melihat banyak tamu undangan yang hadir dan ada ibu juga adiknya."Ini?" tanya Ruster heran."Acara pernikahan kita," balas keduanya bersamaan."Ha?" balas Ruster yang masih binggung. tapi masih mengikuti keduanya berjalan ke altar."Dulu kita menipumu pakai pastor palsu untuk menikah, sekarang kita pakai yang asli. tepatnya kita akan menikah hari ini," jelas Romeo.Ruster melihat ke wajah Raven untuk meminta penjelasan."Maafkan kami berdua yang menipumu selama berapa tahun ini, pernikahan dulu tidak sah. ini yang sah," ucap Raven dengan senyuman lembut yang membuat hati Ruster meleleh."Jahat, kalian berdua sangat jahat. sampai aku

  • HELLO HUSBAND {INDONESIA}   Extra 117

    Romeo dan Raven saling memandang satu sama lain."Baik Bu. kami akan mempertaruhkan nyawa untuk menjaga Ruster selamanya dan tidak akan membiarkan siapapun mendekatinya," balas keduanya secara bersamaan.Ibu Ruster terkejut dengan tekat keduanya. lebih terkejut lagi, kenapa ia bisa melihat ada kembar yang segila keduanya yang mau berbagi istri.Selesai dengan acara pernikahan Keith dan Aelin.Ruster mengeluh sakit kaki, ia meminta kedua suaminya untuk memijat-mijatkan kedua kakinya. dengan posisi terbaring terlentang di atas ranjang yang besar dan empuk."Apa aku sudah tua? jadi badan aku sakit semua?" tanya Ruster kepada Raven dan Romeo."Siapa bilang kamu tua," balas Romeo yang tidak terima dengan perkataan Ruster yang mengatakan kata tua.Sedangkan Raven hanya diam. otaknya sedang sibuk dengan rencana selanjutnya. rencana yang akan membuat Ruster terkaget-kaget."Ven..." sahut Ruster pada Raven yang diam mematung sejak

  • HELLO HUSBAND {INDONESIA}   Extra 116

    Ruster melihat ke arah belakang, ia melihat tinggi sampai suara kedua suaminya memang sama satu sama lain."Kenapa aku baru sadar?" batin Ruster yang selama ini hanya bisa membedakan keduanya. kecuali orang lain akan susah."Mungkin aku spesial," lanjut Ruster dalam hati dengan perasaan bangga.Selesai memilih pakaian, ketiganya memutuskan segera pulang ke rumah. karena perut Raven sudah berbunyi nyaring.Romeo mengerutkan keningnya yang menatap Raven dengan tatapan jengkel."Sekarang perut Raven yang berbunyi, kemarin dirimu. kalian berdua ini selalu kompak deh," ucap Ruster dengan wajah senang. karena ia sudah malas mau jalan ke tempat lain lagi, beruntungnya nasib baik berpihak padanya.Raven hanya diam dengan wajah tidak senang. ia bisa saja memaksakan diri makan junk food atau makan luar. tetapi permintaan Ruster yang membuatnya tidak bisa mengatakan kata tidak.Sesampai di rumah, Ruster segera masuk ke kamar untuk melihat keanda

  • HELLO HUSBAND {INDONESIA}   Extra 115

    "Ven, kita harus menyelesaikan semua ini secepatnya. sebelum ketahuan oleh Ruster!" perintah Romeo kepada Raven."Kau juga, jangan sampai bocor. kita akan memperlihatkan pernikahan terindah dan termewah untuk Ruster," balas Raven dengan sikap seriusnya.Kedua kembar saling berpelukan, lalu tertawa renyah bersamaan."Kalian berdua kenapa?" tanya Ruster yang heran melihat kelakuan kedua suamianya yang super ajaib hari ini."Biasa, kita teringat permainan masa kecil. permainan yang kalah dan menang," dusta Romeo yang mengaruk tengkuknya yang tidak gatal. sedangkan Raven memasang wajah masam.Ruster tertawa pelan, ketika melihat wajah Raven yang masam yang menandakan kalah permainan."Jangan marah lagi, ayo berangkat bersama-sama!" perintah Ruster menarik kedua tangan si kembar.Kedua pria sengaja jatuh ke dalam pelukkan Ruster dan bermanja-manja.

  • HELLO HUSBAND {INDONESIA}   114

    Ruster yang jengkel dengan kelakuan keduan suaminya. Ia memilih duduk di kursi lain daripada duduk di kursi yang membuatnya susah memilih. salah-salah di antara kedua suaminya akan bertengakr karena menganggap dirinya piluh kasih.Raven dan Romeo langsung pindah tempat duduk, melihat Ruster memilih duduk di tempat lain. daripada duduk di kursi yang mereka berdua tawarkan.Keduanya mengelus paha Ruster secara bersamaan sebagai arti lain.Ruster melototkan kedua matanya.Kedua pria kembar tersenyum lebar tanpa merasakan kesalahan.Ruster ingin mengumpat kedua suaminya kurang ajar. Tapi ia sudah terlena dengan sentuhan liar kedua suaminya yang semakin naik ke atas pahanya.Kryukkkk KryukkkkSuara perut Romeo yang super nyaring, membuat dahi Raven berkerut dalam. Lagi-lagi kesenangannya terhenti oleh ulah Romoe."Maaf," ucap Romeo

  • HELLO HUSBAND {INDONESIA}   Extra 113

    Jika orang yang sedang senyum itu adalah Romeo. mereka berdua tidak akan kaget seperti ini. tapi orang ini adalah Raven. maka di pastikan bencana akan datang dalam waktu dekat.Takut mendapatkan kemarahan, keduanya segera pamit dengan alasan mau fitting baju pegantin untuk acara bagian malam.Ruster sebenarnya sedikit terkejut dengan keputusan keduanya. yang tetiba pergi begitu tergesah-gesah.Sedangkan Raven masih duduk santai dengan kedua mata menatapi isi undangan pernikahan yang telalu simpel dan elegan.Jika di pikir-pikir, ia dan Romeo tidak pernah memakai kertas undangan untuk pernikahan Ruster. sesaat Raven merasa ia menajdi pria menyedihkan di dunia. untuk kertas seperti ini saja tidak mampu ia persiapkan untuk undangan tamu, saat menikahi Ruster."Sedang melihat apa?" tanya Ruster yang penasaran dengan sikap Raven yang diam sejak tadi."Melihat kertas undangan ini, begitu simple dan elegan. jika di pikir-pikir, aku dan Romeo tidak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status