Share

Delapan Puluh Tujuh

"Papa!"

Wajahku menoleh ketika melihat seorang pria mengendarai motor berhenti tepat di halaman rumahku. Bayu sedang bermain di teras menoleh ke arah papanya. Putraku berlari kencang dan memeluk Mas Ilham.

"Anak Papa!" Mengangkat tubuh putranya dan mencium kedua pipi. Begitu juga Bayu mencium kedua pipi Mas ilham.

Bayu tertawa bahagia melihat sang papa datang menjenguknya. Memang jadwal Mas Ilham seminggu sekali. Kadang ia datang lebih dari dua kali dan aku memakluminya.

"Mama, Papa datang!" teriaknya menujuk ke arahku.

"Mas, sendirian lagi?" tanyaku basa basi. Sudah pasti pria itu tak akan membawa Rita, bisa bikin ulah wanita itu.

"Iya. Enakkan sendirian." Menurunkan Bayu dari gendongannya.

Aku hanya berO saja tanpa mau memberikan pertanyaan lain. Kulangkahkan kaki masuk ke dalam rumah untuk membuatkan kopi untuk pria itu.

"Ada siapa?" tanya Mama melihat aku membuatkan kopi di dapur menunggu air mendidih. Kopi lebih nikmat jika diseduh dengan air panas.

"Mas Ilham."

"Mama b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status