Share

Delapan Puluh Delapan

Hari ini aku dan Rey pergi ke butik untuk memilih gaun pengantin. Tangan kami saling mengenggam satu sama lain. Tak ada lagi ejekan atau cacian kepadaku dari semua orang. Masalahku hilang sekejap di telan bumi dan digantikan dengan berita yang lebih heboh. Begitulah dunia terutama dunia Maya yang menjadi tempat para netizen.

"Sepertinya ini bagus," ucap Rey menunjukkan satu gaun pengantin berwarna putih dengan belahan yang tak terlalu rendah. Beberapa kali mata ini mengerjap. Seperti Dejavu ketika aku dan mas Ilham menikah.

Pria yang telah menjadi mantanku menunjukkan gaun yang sama. Mungkin saja ada perbedaan sedikit tapi butik ini berbeda dengan tempat aku dulu.

"Intan, Sayang kamu kenapa?" tanya Rey membuyarkan lamunanku.

"Aku tak suka. Aku ingin yang lain saja asal jangan yang ini."

Rey hanya mengulum senyum, ia mengerti dan paham. Tak banyak bertanya yang aneh-aneh. Aku tahu mau pria itu cemburu seperti kemarin pagi melihat mantan suamiku berada di rumah.

"Ini bagus dan l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status