Share

Dua Puluh Tujuh

Baru saja memejamkan mata. Suara teriakkan mas Ilham membuatku bangkit.

"Intan! Intan," panggilnya.

Aku mengintip dibalik jendela. Sudah jam setengah dua belas, lelaki yang akan menjadi mantanku berteriak memanggil namaku.

"Intan! Intan! Mas mau masuk," teriaknya dari halaman rumah.

Sepertinya lelaki itu nekad masuk menerobos penjaga keamanan. Segera turun ke lantai bawah dan membuka pintu.

"Ada apa lagi, Mas?"sungutku kesal.

"Intan, mereka tak mengizinkan masuk. Mereka siapa?"Tubuhnya ditahan oleh kedua anak buahku.

"Mereka anak buahku. Aku yang menyuruh mereka. Ada apa kamu ke sini, bukankah kita akan segera bercerai?"

"Aku tak mau bercerai," tolaknya lantang." Beri aku kesempatan. Aku akan menceraikan Rita setelah melahirkan."

"Aku tak peduli kamu mau atau tidak. Tetap aku akan menceraikamu dan ingat rumah beserta perusahaan milikku."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status