Share

Empat Puluh Enam

"Tumben ada tamu," tanyaku. Biasanya Mama tak akan mengizinkan orang bertamu pukul delapan.

"Oh itu. Mama Memang mengundangnya datang ke sini biasanya kalau malam minggu dia akan datang ke sini menemani Bayu bermain.

"Setiap malam minggu datang ke sini? Apa dia ngapelin Mama," candaku kepada wanita yang selalu menerimaku apa adanya.

"Ya, bukan malam minggu saja. Kadang-kadang baru dua hari kesini sudah datang lagi lihat aja tuh mainan banyak seperti itu dari dia." Tunjuk mama ke arah tumpukan mainan.

"Dia itu siapa?" Mengernyit heran.

"Aduh, Intan masa kamu lupa. Sebentar Mama bukakan pintu dulu. Kasihan dia menunggu." Beranjak dari duduknya. Melewati mas Ilham dan Bayu.

Mama membukakan pintu, seorang pemuda dengan senyum manis mencium tangan Mama takzim. Aku terperangah dengan sosoknya. Apa yang dia lakukan di rumahku.

Kenapa dia selalu ada di hadapanku. Apa lelaki itu mengikuti langkah kakiku. Baru saja bertemu tadi so
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status