Share

Empat Puluh Tujuh

Hari pernikahan Om David tiba, saat yang paling aku nantikan adalah hari ini. Hari untuk bersenang-senang. Rasanya tak sabar untuk sampai di tempat tersebut. Semua posisi sudah siap. Semoga kejadian ini akan membuat Om David jera.

Aku berdiri di antara kumpulan para tamu undangan dengan memakai masker agar mereka tak mengenaliku.

Para tamu undangan sudah memenuhi gedung ini. Sepertinya akan menjadi tempat bersejarah yang tak terlupakan bagi kedua mempelai pengantin.

Akad nikah pun segera di mulai. Kuambil ponselku dalam tas. Merekam kejadian yang akan terjadi selama proses ijab qobul mereka.

Mengambil gambar dengan jarak aman agar om David atau siapapun tak melihatku.

"Saya nikahkan Amira bin Sutoyo dengan mas kawin seperangkat alat salat di bayar ...."

Satu ... dua ... tiga ...

Duar!

Aku tertawa dibalik masker. Kado yang kuletakkan dekat mereka meledek. Isi di dalamnya berhamburan mengenai mereka.

Memang tak bahaya atau menyakiti orang lain. Tapi, isi di dalam kado itu sangatlah m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status