Share

Tujuh Puluh Sembilan

Bab 79

Kedua netra ku mendadak mengantuk, waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Aku pamit undur diri untuk istirahat kepada Reyhan yang masih duduk menikmati kopinya. Beberapa pisang masih berada di atas piring.

"Aku pamit ke kamar," ungkapku menguap berkali-kali dan menutup dengan telapak tangan.

"Istirahatlah. Siapkan mentalmu besok." Reyhan mengulum senyum, penampakan yang tak pernah aku lihat sebelumnya.

"Siap Bos!"

Kulangkahkan kaki ke kamar, Serly masih terlelap dengan memeluk guling. Kuselimuti tubuh gadis mengenakan kaos lengan panjang dan celana pendek. Aku ikut terbaring di ranjang yang sama.

Kedua telingaku mendengar suara dua manusia yang sedang bercakap. Membuka perlahan mata ini dan melihat sisi ranjang. Tak ada sahabatku di sana karena penasaran aku bangkit dan menghampiri suara tersebut hingga kedua indera pendengaran mencerna pembicara mereka.

"Apa kamu yakin dengan bukti itu?" tanya Reyhan masih duduk di tempat yang tadi. Entah bagaimana Serly bisa be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status