Share

Ketakutan Terbesar

“Mas ini kelapanya.” Aku menengkok ke sana kemari mencari wanita yang berada di depanku tadi, tapi kemana perginya.

“Mas.”

Aku sedikit tersentak dengan tepukan di lenganku, “Terima kasih.” Ucapku lalu mengambil kelapa muda yang di sodorkan ke arahku.

“Cari siapa mas ?”

“Wanita yang di sini tadi.” Tunjukku ke arah kursi yang di duduki wanita tadi.

“Oh, neng Sev mah udah pulang.”

“Sev ?”

“Iya, mas kenal ?”

“Tidak ! Berapa kelapannya ?” setelah membayar semuanya aku langsung pergi meninggalkan pantai tersebut.

aku kini kembali melangkah ke arah proyek, entah mengapa wajah wanita itu tidak mau hilang dari fikiranku. Wajahnya benar-benar mirip Alia, bukan mirip lagi mereka seperti pinang di belah dua.

“Lu kenapa sih ?” tanya damar yang melihatku seperti orang bodoh.

“Gue nggak papa, kita mulai rapat.” Titahku dah pergi begitu saja.

Tidak ada kantor,

Choco Almond

Hallo semua, aku kembali lagi. Maafkan aku yang telah lama meninggalkan kalian, dan mulai sekarang aku akan melanjutkan apa yang telah aku mulai. Terima kasih buat kalian yang masih setia menungguku. love Almond

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status