Home / Rumah Tangga / Hamil Untuk Suamiku / 8. Menyukai Pria Lain

Share

8. Menyukai Pria Lain

Author: El GeiysyaTin
last update Huling Na-update: 2024-02-24 09:55:08

Sementara itu, Riti memasuki toserba bersama dengan Jojo dan langsung melakukan tugas mereka.

Disela-sela waktu bekerja Riti menceritakan semua tentang bagaimana cara ia mendapatkan uang dengan mudahnya. Ia juga mengungkapkan kekecewaan, karena tidak bisa membelikan jam tangan dengan harga satu juta untuk Leri, orang yang disukainya.

Ia sadar kalau dirinya sudah menikah, tapi ia masih berhak menyukai pria lain karena Tama tidak mungkin mencintainya dan pernikahan mereka hanya sementara.

Tak lama setelah itu, beberapa orang berpakaian resmi memasuki toserba. Mereka berkerumun di sekitar Riti dan Jojo, yang sedang membersihkan area belanja.

“Apa di sini ada acara makan siang bersama?” tanya Jojo sambil membereskan beberapa produk di rak, saat ia melihat pemandangan yang tidak biasa, ada rombongan berpakaian seragam di sekelilingnya.

Riti berdiri tak jauh darinya, ia mendengar pertanyaan Jojo dan menggelengkan kepala.

“Di sini tidak ada restoran! Sialan!” ujarnya gelisah. Ia menangkap tanda bahaya dari beberapa orang yang masuk dengan berpura-pura sebagai pelanggan.

Riti melihat sebuah logo di kancing manset dari salah satu dari mereka sama dengan yang di pakai Tama. Ia melihat jelas logo itu, saat Tama memegang dadanya.

“Riti! Apa kamu mengumpatku, siapa yang kamu sebut sialan? Aku tidak jadi mengajakmu makan siang kalau begitu!” seru Jojo berkelakar.

“Terserah! Aku tidak lapar!”

Riti dan Jojo melanjutkan pekerjaannya tanpa menaruh curiga. Tak lama kemudian, seorang rekan memanggil Jojo, untuk mengajaknya pergi.

Cukup lama Jojo tidak juga kembali dan aaat Riti bertanya ke mana Jojo pergi, semua rekannya tidak ada yang tahu. Namun, ia heran dengan kepergian Jojo hampir bersamaan, dengan menghilangnya para gerombolan berbaju seragam.

Sementara itu di tempat yang berbeda, Jojo tampak terkejut saat penutup matanya dibuka.

Setelah Jojo diajak menjauhi Riti oleh temannya, ia masuk ke sebuah mobil. Lalu, temannya itu pergi begitu saja, saat itu pula matanya di tutup, hingga ia tidak tahu lagi apa yang terjadi.

Lalu, ia dibawa ke sebuah perusahaan besar yang belum pernah dilihat sebelumnya. Ia berbicara dengan seseorang di balik kursi tinggi, dan orang itu membelakanginya. Ia berada di ruangan eksklusif dan memiliki ciri khas serta, gaya yang elegan. Kemewahan yang terlihat di luar batas kewajaran kantor pada umumnya. Itu sebuah ruang pribadi yang memadukan semua kearoganan dan efisien dalam satu rancangan.

“Jelaskan apa hubungan kamu dengan Riti Valina?” tanya laki-laki yang duduk itu, sementara ada dua orang memegangi Jojo agar tetap berlutut di lantai.

“Siapa kamu, kenapa kamu tanya soal Riti?”

“Kamu tidak diizinkan bertanya di sini, selain menjawab pertanyaanku dengan jujur!”

“Baiklah! Kamu bertanya soal Riti, kan? Aku temannya, itu saja!”

“Ceritakan secara lengkap padaku pertemanan seperti apa antara seorang laki-laki dan perempuan?”

“Oh, aku memang menyukainya!”

Buk!

Sebuah tinju tiba-tiba melayang di pipinya, padahal luka pukul karena ulah preman jam sembilan tadi, belum juga hilang. Namun, ia harus kembali mendapatkan pukulan.

“Biarkan dia bicara tentang Riti!” kata pria di kursi itu lagi.

Setelah mendengar ucapannya, Jojo memulai cerita dari sejak awal bertemu dengan Riti, pada semester pertama di kampus mereka. Tanpa ada yang ia tutupi, termasuk perasaan dan hubungannya dengan Leri, perjuangan mereka mendapatkan pekerjaan, wisuda secara bersamaan dan tetap menjadi teman. Jojo tahu semua tentang Riti, termasuk soal keluarga dan juga pernikahannya.

“Jadi, kamu tahu dia sudah menikah?” tanya pria di kursi.

“Ya, aku kasihan padanya, dia menikah demi melunasi biaya rumah sakit ibunya! Dia bilang mungkin tidak akan bebas lagi seperti dulu karena suaminya itu, ia tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan! Apa itu adil?”

“Apa dia masih menyukai laki-laki yang bernama Leri?”

“Ya, dia tadi baru saja mengakuinya dan akan memberikan Leri hadiah ulang tahun!”

Laki-laki di balik kursi itu diam dan hanya memikirkan Riti, kemungkinan istrinya itu akan pergi ke pesta Leri. Ia tahu dari mana Riti mendapatkan uangnya. Ia pikir uang itu untuk ibunya, tapi ternyata untuk laki-laki yang disukainya.

“Eum ... aku kira Riti mendapatkan uang itu dari suaminya!” gumam Jojo seraya mengerutkan alisnya.

“Apa dia bilang dengan siapa dia menikah?”

“Eum .... dia tidak mengatakannya!”

Jojo ragu soal nama suami yang disebutkan temannya itu. Dia hanya tahu bahwa, semua karena hutang ayahnya pada orang itu, padahal, seharusnya Yuna yang menikah dengannya. Namun, hanya karena Yuna artis terkenal, tidak mungkin menikah karena terpaksa.

Seseorang di kursi itu tiba-tiba berbalik arah dan menampakkan wajahnya.

“Ya, aku yang menikah dengan Riti, apa menurut kamu aku tidak pantas?”

Jojo tampak terkejut, ia tahu siapa laki-laki itu, dan ia berkata, “Kamu, Pratama Raziel Brawijaya? Tidak mungkin!” kata Jojo dan ia nyaris berdiri, tapi dua penjaga menekan bahunya hingga ia terduduk kembali.

Jojo dipersilahkan keluar dari ruangan itu setelah Tama memberikan banyak pesan padanya. Mulai sekarang Jojo tahu bagaimana ia harus bersikap dan ia juga merasa harus menasihati Leri agar tidak lagi memanfaatkan kebaikan Riti. Ia menuliskan beberapa pesan pada temannya itu dengan kalimat yang ia pikir akan mudah dimengerti.

Menyadari bahwa suami Riti bukanlah orang sembarangan, maka Jojo tidak bisa lagi seenaknya berbicara seperti biasanya. Walaupun, pria itu heran kenapa Riti masih bekerja, ia tetap memutuskan untuk menjaga jarak karena, akan lebih baik baginya.

Sementara itu, Riti pulang ke kediaman Tama seorang diri dan sesuai janji, sopir yang menjemput dan mengantarkannya. Namun, gadis itu heran karena Tama tidak juga pulang, untuk istirahat di rumahnya. Bahkan, sampai keesokan harinya pria itu tidak menampakkan batang hidungnya. Riti mulai penasaran dan curiga kalau ia sebenarnya tidak diinginkan, karena Tama memang awalnya mau menikahi Yuna.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Hamil Untuk Suamiku    TAMAT

    “Apa aku salah menjadi orang seperti itu?” Tama dia meski dia tidak tahan, ia hanya melirik istrinya yang tertawa geli di sampingnya. Riti menahan tawanya saat melihat ibu dan anak yang beradu argumen karena berbeda pandangan. “Riti, bagaimana pendapatmu kalau suamimu kehilangan semua kekayaannya dan kamu terpaksa hidup di desa seperti yang kemarin-kemarin kamu lakukan?” tanya Deliza dengan tatapan serius kepada menantunya. Riti tahu bahwa Tama memang kehilangan kekayaannya selama mereka bersembunyi di desa. Namun, Iya juga tahu bahwa sekarang Tama kembali memiliki semua perusahaannya. “Apa Ibu kira hidup di desa itu susah? Itu tidak sulit, lebih sulit lagi saat aku harus hidup sendiri dan mengurus ibuku!” “Oh!” gumam Deliza, “Maafkan aku soal ibumu, Riti, Aku senang bertemu denganmu, dan aku lebih senang lagi setelah tahu bahwa kamu adalah, anak dari saudaraku!” “Aku mengerti! Tapi, Bu! hidup di desa itu sangat menyenangkan dan di sana semua orang hidup seperti

  • Hamil Untuk Suamiku    Kesalahan Wisa

    Tama kembali menemui Riti dan ibunya di rumah sakit yang menjadi rumah mereka. Sementara itu Jasin sudah kembali ke perusahaan dan menenangkan semua pemegang saham. Lalu, ia menyelesaikan masalah di sana satu persatu. Tentu saja ia bekerja sama dengan semua teman dan orang-orang kepercayaan Tama, hingga keadaan Grup Unitama dan perusahaan-perusahaan Pratama, kembali seperti semula. Hando sebentar lagi akan mendapatkan jadwal sidangnya, dan sudah dipastikan hukuman seumur hidup yang akan diterimanya. Kerusakan yang dilakukannya di berbagai tempat, juga memberatkan pasal-pasal yang dituduhkan padanya. Demikian juga Sony ia mendapatkan pengadilan juga, tapi ia tidak di hukum dengan hukuman seumur hidup. Ia mendapatkan hukuman 20 tahun penjara. Wisa sangat bersedih, karenanya, secara tidak sengaja wanita itu mengucapkan kekhawatirannya, “Sony, Bagaimana kalau kamu dihukum selama itu Bagaimana jika terjadi apa-apa denganku dan anakmu Listi?” katanya sambil menangis. Dari

  • Hamil Untuk Suamiku    Mengembalikan Kekayaan

    “Kalau begitu, aku tarik kata-kataku kalau dia baik!” kata Riti dan Tama tertawa.“Tidak boleh bilang laki-laki lain itu baik, kecuali aku, oke?” kata Tama sambil mencium istrinya.Setelah itu Tama mengajak Dion pergi ke tempat yang pernah ia gunakan untuk menyekap Sony. Mereka pergi diiringi dengan beberapa pengawal Tama. Tentu saja Jasin ikut bersama dengan mereka. Sony terlihat kurus dan luka-lukanya belum sembuh sempurna, masih banyak bekas luka yang diakibatkan oleh pukulan dari Tama. Pria itu hanya diam dan pasrah akan dibawa ke mana pun juga.Tama langsung membawa Sony ke lokasi yang sudah dibagikan, oleh orang tak di kenal yang menghubunginya. Ternyata ia adalah seorang pria bertubuh kurus yang mengaku sebagai adik sepupu ibunya.Di tempat itu mereka merekam pengakuan Sony dan mengirimkannya pada Brawijaya. Tentu saja disertai ancaman.Mereka ingin agar Hando, anak bungsunya itu, mau mengaku dan mengembalikan semua aset milik Tama yang sudah diambilnya. Jika tidak, maka

  • Hamil Untuk Suamiku    Sony Menyukaimu

    Keesokan harinya, Tama memuaskan istrinya hingga seharian penuh, dengan berbelanja di kota. Ia membeli apa pun yang diinginkannya. Terakhir mereka menyewa sebuah salon dan memanjakan tubuh hanya berdua dengan pelayanan VIP yang pernah ada.Riti sangat bahagia dan bersyukur dengan kemanjaan yang diberikan Tama. Sungguh, menghabiskan sepanjang sore dengan dipijat, itu hal yang luar biasa. Apalagi ia melakukannya berdua dengan suami tercinta.Mereka selesai dipijat dan melakukan rangkaian pelayanan di salon sampai puas. Baik Tama dan Riti kini terlihat segar kembali, dan acara di akhiri dengan makan malam. Setelah itu, mereka memutuskan untuk menginap di hotel karena besok akan melanjutkan perjalanan menengok Delizah.Keesokan harinya, saat sepasang suami istri itu tiba di kamar Delisa, yang terdapat di sebuah rumah sakit swasta, mereka melihat wanita paruh baya itu, dalam keadaan baik-baik saja. Riti ingin menghabiskan beberapa hari bersama ibu mertuanya dan sang suami pun setuj

  • Hamil Untuk Suamiku    Ancaman Lagi

    “Bukannya kamu mau berhenti peduli? Atau sebenarnya kamu ini terlalu cerdik, sengaja membuat syarat-syarat itu, karena kamu tahu Hando akan membuat kekacauan?” Jasin balik bertanya.“Jas, aku hanya penasaran! Awalnya aku hanya tidak mau keuntungan proyek kita berada di tangannya semuanya! Enak saja dia!”Jasin pergi dari rumah itu dan kembali ke kota seorang diri, demi memuaskan keinginan Tama untuk mencari informasi. Ia juga untuk sementara tidak mengaktifkan ponselnya. Oleh karena itu ia menemui beberapa orang secara langsung. Dari pertemuan dengan mereka, ia tahu bahwa ada beberapa investor yang ternyata akrab dengan anggota keluarga Prapanca. Mereka ini yang memiliki ide untuk menarik uangnya dan mereka tahu bersamaan dengan kejadian Hando yang pergi ke kantor pusat grup Pratama.Mengetahui hal itu, Jasin senagaja makan malam sambil mengikuti salah satu anggota keluarga Prapanca yang mengadakan pertemuan dengan para pemegang saham ini.Jasin mendengar sendiri strategi mereka

  • Hamil Untuk Suamiku    Kesalahan Hando

    “Ibuku itu sama seperti aku! Jadi untuk apa aku berharap pada keluarga itu?”Tiba-tiba perang kesedihan di hati Tama, dirinya dan istrinya tidak jauh berbeda. Mereka sama-sama dikucilkan dari keluarganya.“Tapi, Tama! Apa kira-kira yang dilakukan oleh ibu dan Dion, saat kalian bertemu sebulan yang lalu?” Jasin berusaha menginformasikan dugaannya tentang, sikap Dion dan Delizah saat mereka bertemu dikuburan Tina.“Memangnya apa yang bisa dilakukan dua orang itu? Baru kemarin kamu bilang kalau Dion itu bekerja menjadi satpam!”“Ya, dia itu bukan satpam biasa, dia seorang informan juga!”“Kenapa baru bilang sekarang?”“Aku pikir itu tidak penting!” kata Jasin sambil mengingat kembali informasi tentang Dion. Tidak banyak yang ia dapatkan, selain informasi tentang tanggal lahir, orang tua, tempat tinggal dan pekerjaannya. Namun, setelah menyelidiki lebih lanjut, ternyata Dion orang yang hampir sama dengan dirinya. Dahulu, mereka juga pernah bekerja sama, tapi kemudian Dion membat

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status