Share

Mimpi atau kenyataan?

Deva tak sadarkan diri, kondisinya mendadak menurun dan itu menyebabkan jantungnya berhenti memompa darah ke paru-paru. Masih dirundung rasa khawatir, Devinta tak henti berdoa sambil menunggu kabar dokter yang menangani putranya di ruang operasi. Harus ada prosedur medis yang dilakukan.

Raka juga saa, ia terus terjaga, tak pergi barang sedetik dari sisi Devinta. Bahkan perawat membawakan mereka minum dan makan. “Semua akan baik-baik saja, Tuan, Nyonya, jangan khawatir,” lirih perawat wanita berkulit hitam dengan pembawaan yang sangat ramah.

“Terima kasih,” balas Raka juga Devinta yang menganggukkan kepala. Mereka duduk di depan ruang operasi, Raka begitu menyayangi Deva.

“Kenapa takdir begitu menyiksa hidupku, Raka?” Devinta menengadah kepala menatap suaminya dengan raut wajah sangat sedih. Raka mencium kening Devinta begitu lama. “Apa hukumanku akan terus berjalan seumur hidup? Berdosakah aku atas semua yang terjadi?” Devinta meremas kemeja yang dikenakan suaminya, hatinya menjadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status