****
Hari ini adalah hari ujian kelulusan. Semua murid kelas dua belas tengah sibuk mempersiapkan ujian yang akan menentukan masa depan mereka.
Oceana turun dari taksi, dia belum menemukan supir untuk bekerja di rumah nya. Oceana menatap gerbang sekolah, dia menghela napas dan berjalan masuk ke dalam sekolah.
Di parkiran Oceana dapat melihat semua teman-temannya tengah berkumpul. Dia menunduk saat melewati mereka semua. Hati Oceana seperti di remas saat teman-temannya tidak ada yang melihatnya ataupun memperdulikan nya, mereka sibuk dengan pembicaraan mereka sendiri.
Oceana mempercepat langkahnya saat matanya tidak bisa diajak kompromi. Oceana tiba di taman, dia duduk di bangku taman dan menangis saat mengingat teman-temannya yang tidak memperdulikan nya lagi.
"Kenapa nangis?"
Oceana menoleh ke samping dan melihat Kenan duduk di sebelah nya. Oceana menghapus air matanya dan berniat untuk pergi, namun Kenan menahan tan
****Hari kedua ujian kembali datang, Oceana merasa semua mulai menjauhi nya. Hidupnya sekarang terasa sunyi, tidak ada pelukan dan ciuman hangat dari Kenan, tidak ada candaan dari Adnan dan Bryan begitu pula dengan Zanna dan Adera.Oceana duduk di bangku taman, ujian telah selesai dan memilih untuk duduk di taman terlebih dahulu sebelum pulang. Dia hanya ingin menikmati udara segar.Oceana menyentuh perutnya saat terasa begitu perih. Dia teringat kalau tadi pagi belum sempat sarapan dan saat istirahat dia juga malas untuk makan bekal yang di sediakan oleh kepala pelayan Nancy.Oceana menghela napas dan mengeluarkan kotak bekal yang dibawakan oleh kepala pelayan Nancy. Dia membuka tutup nya dan melihat isinya, ternyata itu adalah sebuah sandwich.Oceana terdiam menatap sandwich itu. Tiba-tiba air matanya jatuh tanpa di minta. Sandwich mengingatkan dia tentang Kenan, Kenan sangat menyukai sandwich apalagi jika Oceana yang membuatnya.&nb
****Mami Galan menatap bangunan tinggi di hadapan nya. Dia menunduk untuk melihat pesan yang tadi di kirimkan oleh yang tidak di kenal.Dia mengangguk sendiri dan kembali menatap bangunan itu. "Iya benar ini apartemen nya," gumam nya.Dia menghela napas dan menyentuh dadanya. "Kenapa perasaan aku enggak enak banget." Dia kembali bergumam.Mami Galan menggeleng. "Enggak, kalau aku pergi sebelum masuk aku akan mati penasaran, tapi kalau aku masuk itu sama aja aku enggak percaya sama anak aku sendiri."Mami memejamkan matanya, dia kembali membukanya dan menatap bangunan apartemen itu dengan tajam. "Aku akan masuk dan cari tahu kebenarannya," ucapnya dan melangkah pergi memasuki bangunan apartemen.Dia kembali melihat isi pesan itu. Setelahnya dia langsung melangkah kearah lift untuk menuju lantai yang sudah diberitahu oleh orang yang mengirim pesan itu.Saat tiba di lantau yang dia tuju, mami Galan langsung menuju ke pintu k
****Hari ini ujian kelulusan berakhir. Saat ini Oceana sedang berada diatas rooftop melihat semua orang tengah berbahagia setelah berhasil melewati ujian ini.Semua orang bahagia, namun tidak dengannya. Hati nya malah sakit saat melihat semua teman-temannya bahagia atas penderitaan nya.Oceana tidak tahu harus apa setelah kelulusan ini. Dia ingin kuliah, namun dia sudah tidak memiliki siapa-siapa di Indonesia. Oceana sudah menelepon orang tuanya dan menyuruh mereka untuk datang ke Indonesia.Oceana terus menatap semua murid kelas dua belas. Mereka terlalu asik bermain warna dan merayakan hari ini.Dulu Kenan berjanji pada nya. Saat hari kelulusan nanti Kenan akan membawanya berjalan-jalan menikmati waktu berdua, namun sekarang janji itu hanya akan tetap menjadi janji tidak akan pernah menjadi kenyataan.Handphone Oceana bergetar membuat Oceana tersadar. Dia buru-buru mengambil handphonenya dan melihat siapa yang menelepon nya. O
****"Oceana salah. Seharusnya —""TUNGGU!!"Semua orang terkejut saat ada seseorang yang menghentikan ucapan Oceana. Mereka melihat kearah pintu, disana terdapat papi Galan yang berdiri di barisan depan bersama dengan istri dan putranya, namun yang membuat bingung dibelakang mereka juga terdapat Vanetta.Papa Kenan maju mendekati sang adik dengan bingung. "Gilbert, ada apa ini?" tanya papa Kenan kepada papi Galan."Kakak, aku mau Kenan bertanggung jawab," ucap papi Galan membuat semua orang terkejut.Oceana memilih untuk menjauh dan mendekati kedua orang tuanya. "Kamu tenang sayang, semua pasti akan baik-baik aja," ucap mama Oceana menenangkan Oceana. Oceana hanya tersenyum dan kembali menatap ke depan."Bertanggung jawab untuk apa?" tanya papa Kenan tidak mengerti."Vanetta," panggil papi Galan. Vanetta berjalan maju dengan kepala yang tertunduk."Jangan takut sayang, papi ada disini
****Dua bulan berlalu semenjak kepergian Oceana. Dihari itu, Kenan pulang seperti tanpa jiwa. Dia lebih banyak diam dan membatasi diri.Kenan mengunci diri di dalam apartemen nya. Mematikan handphone, sehingga tidak ada yang bisa menghubungi nya. Semua orang setiap harinya memasukkan surat dari celah pintu untuk mengabari atau sekedar menanyai kabarnya.Kenan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan Oceana, namun semua usaha nya gagal. Dia tidak dapat menemukan Oceana bahkan semua data tentang Oceana dan keluarga hilang bagaikan di telan bumi. Oceana benar-benar pergi dari nya dan tak akan pernah kembali.Hidup Kenan sekarang hancur, dia tidak memiliki tujuan lagi. Tidak tahu harus melakukan apa. Meminum alkohol, merokok dan makan sekali sehari sudah menjadi rutinitas Kenan saat ini.Bel apartemen berbunyi dan menandakan bahwa seseorang baru saja mengirim nya surat. Kenan mengucek matanya dan menggeliat di
****4 tahun kemudianKehidupan Kenan berlalu begitu saja bahkan dia tidak merasakan waktu berjalan begitu cepat. Kini dia telah memiliki perusahaan sendiri yang dia bangun sendiri dengan kerja keras dan harapan tentang Oceana. Kenan juga sudah lulus kuliah dengan cepat.Kenan berdiri di dekat jendela kaca yang berada di ruangan nya. Dia menyereput kopi hangat dengan pelan, lalu menatap ke luar jendela. Dia menghela saat harapannya tidak pernah tercapai.Semua tak terasa seperti berjalan dengan begitu cepat. Oceana sudah pergi selama 4 tahun. Di pikiran Kenan saat ini, apa Oceana–nya akan kembali?Kenan menghela napas dan berjalan menuju meja kerja nya. Dia duduk di kursi dan mengambil foto Oceana yang terleltak diatas meja kerjanya."Honey, kamu dimana? Kamu tahu? Sebentar lagi kak Raquel akan melahirkan, aku udah sabar buat gendong keponakan aku." Kenan menatap foto itu dengan tatapan lembut.Soal Raquel, mem
3 tahun kemudian *** BRAK!! BRAK!! BRAK!! PROK!! PROK!! Kenan menutup telinganya dengan bantal karena suara yang begitu berisik. Dia menggeram saat suara berisik itu semakin besar dan nyaring. Suara tawa anak-anak menghancurkan tidurnya. Kenan menghela napas dan dengan terpaksa membuka matanya. Dia menatap sekeliling kamar dan menghela napas saat tak menemukan siapapun. Kenan turun dari atas ranjang dan berjalan menuju kearah tirai. Kenan membuka tirai itu dan tidak menemukan apapun, dia menghela napas kesal dan membalikkan badannya menatap sekeliling kamarnya. "Sayang ...," panggil Kenan sambil berjalan menuju sebuah lemari yang berisi mainan. Kenan membuka pintu lemari itu dan tetap tidak menemukan siapapun. Kenan menghela napas bersabar. "Kamu dimana sih?! Cepat keluar!" titah Kenan namun hanya di sambut oleh suara tawa. Kenan mengantuk, dia lelah dan ingin tidu
****Suasana sunyi di rumah baru ini membuat Angelo merinding. Dia berjalan kearah dapur untuk sarapan, kebiasaan angelo adalah sarapan sebelum mandi.Angelo terdiam saat tidak menemukan siapapun atau apapun. Angelo berdecak sebal saat Oceana belum memasak apapun.Angelo berjalan menuju kamar Oceana. Saat tiba dia langsung masuk ke dalam dan tidak menemukan siapapun. Angelo menggeram dan memilih untuk mencari Oceana lagi.Saat melewati balkon utama di lantai dua, langkah kaki angelo berhenti. Di sana dia melihat Oceana yang sedang serius menatap ke depan. Tak butuh waktu lama angelo langsung menghampiri Oceana."Kakak ngapain sih di sini?! Aku lapar loh ...," rengek Angelo, namun tidak mendapatkan respon.Angelo yang kesal pun ikut menatap apa yang sedang di lihat oleh kakaknya itu. Angelo menutup mulutnya terkejut saat melihat Kenan yang tengah memberikan Fiorella kepada Vanetta. Ya, angelo tahu mereka semua karena O