Share

Harapan Cinta Sang Ceo
Harapan Cinta Sang Ceo
Penulis: Indahsaira

Tentang Jonathan Algibran

Bertahun-tahun lalu, setelah memutuskan untuk melupakan Karina. Seorang pria sedang dalam masa pemulihan hati yang coba ingin bangkit dan menerima kenyataan. Kalau cinta sejatinya sungguh-sungguh telah pergi.

Berjalan lemah dengan mata meredup. Ia mencoba mencari sinar kehidupan, dibuka perlahan tirai jendela kamar apartemennya. Ia masih sama, ragu dan takut untuk melangkah.

Secerca cahaya mentari mulai mengisi celah jendela kaca. Perlahan menyapa netra, agak sedikit silau. Tapi, dia bukan makhluk jadi-jadian yang takut sinar matahari. Dia orang pada umumnya yang kebetulan sempat tak mau mengenal dunia.

"Jo! Kamu harus segera gantikan posisi papa kamu di perusahaan." Sebuah suara muncul dari arah belakang dirinya yang sedang berdiri menatap sinar matahari.

Jo, atau Jonathan Algibran, terlahir di kasta tertinggi dari sebuah keluarga penguasa. Ia adalah putra pertama dari dua bersaudara. Adiknya bernama Jenny, wanita cerdas segudang talenta. Namun, langkahnya tetap pada jalur keluarga. Yaitu mengembangkan bisnis dan berhasil menjadi CEO muda.

Tentu kedua orang tua mereka berdua sangat bangga. Sang papa, Kayren, dan ibunya Kira. Sepasang suami istri yang memiliki banyak macam usaha. Tidak hanya properti terlebih dalam bidang tanah, penjualan barang hasil pertanian juga perikanan orang-orang yang tinggal di daerah pinggiran kota pun tidak luput untuk dijadikan ladang bisnis.

Utamanya bisnis yang paling berkembang pesat saat ini. Bisnis hasil mencaplok perusahaan yang sudah hampir pailit. Lalu dengan tangan dingin Kayren bisnis berbasis makanan olahan telah sukses sampai ekspor keluar negeri dan juga berhasil berkembang lebih pesat lagi.

Karena itu, Jonatan atau Jo, cikal bakal Kayren yang dikenal sebagai si tangan dingin dalam bisnis, yang sudah disiapkan sejak lama sebagai penerus harus segera terjun ke perusahaan. Ia harus menggantikan posisi ayahnya. Mengembangkan macam bisnis seperti yang dilakukan pendahulu, dan pada masa ini. Yang paling mengikuti trend dan bisa dicanangkan sebagai peraup pundi uang paling banyak tahun ini adalah PT. Internusa Sandira. Perusahaan yang sudah seharusnya dikendalikan oleh Jo.

"Tapi, Ma. Apa aku bisa?" tanya Jonathan.

"Jo, sudah waktunya. Sudah cukup setengah tahun ini kamu sembunyikan diri kamu. Orang-orang mengetahui kamu sedang liburan. Seolah-olah kamu tidak peduli saja dengan urusan keluarga."

"Tapi aku nggak sedang liburan Ma. Aku cuma sulit melupakan kejadian itu. Aku!"

"Jo, kamu harus ikhlas. Ingat Jo, di dunia ini nggak cuma Karin aja yang sayang sama kamu. Tapi, kami juga. Mama papa, Jenny, seluruh keluarga besar sayang sama kamu!"

Jonathan meremas tirai penutup jendela. Ia sedikit merasa pusing. Sekali lagi rasa itu kembali muncul mengganggu harinya.

"Jo!"

"Aku ngerasa pusing lagi Ma."

"Jo! Mama akan panggilkan dokter!"

"Nggak perlu Ma. Nggak usah. Aku mau belajar menangani ini sendiri. Semua ini karena trauma. Andai aku bisa sembuh total."

"Pelan-pelan Sayang. Kamu pasti bisa kembali pulih seperti sedia kala. Tapi, kamu juga harus berusaha muncul lagi di depan umum. Jo, kami butuh kamu."

***

Jo memutuskan untuk kembali lagi menata hidupnya. Ia mengemasi barang dan kembali tinggal di rumah.

Pak Kayren yang wajahnya selalu dingin melihat anak laki-lakinya sudah kembali. Dipeluk langsung Jo dengan dekapan kuat dan penuh rindu untuk menyambut kedatangannya. Ia menunjukkan keprihatinan, dan rasa peduli.

“Terimakasih Nak, kamu sudah mau balik ke rumah ini lagi!” ucap Pak Kayren.

“Iya Pa, makasih ya Pa, udah sabar sama kelakuan Jo!”

“Nggak papa Nak! Besok kalau kamu mau pergi kemana-mana, lebih baik kamu pakai sopir saja. Papa nggak mau terjadi sesuatu sama kamu selama di jalan sendirian.”

“Iya Pa! kalau gitu. Aku langsung ke kamar ya Pa!”

“Iya!”

Jo segera ke kamarnya, dan meletakkan koper di samping tempat tidur. Ia duduk perlahan dan mengusap tempat tidur hangatnya.

“Aku kangen kamu Karin. Maafkan aku! Aku nggak bisa bikin kamu bahagia.” Jo langsung menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang tanpa peduli sepatunya yang masih terpakai. Ia tenggelam lagi dalam kesedihan mendalam karena kehilangan dua manusia yang amat dicintainya.

Sementara itu, di belahan kota lain, di bumi dan daratan yang sama. Tentu di bawah langit yang sama juga. Ada banyak bintang bersinar terang terlihat di angkasa hitam.

Seorang anak kecil, usainya kisaran lima tahun. Memiliki tingkat kecerdasan luar biasa seperti kakeknya, dan selalu bisa bersikap dewasa. Juga cara bicaranya yang punya banyak kosakata.

Anak kecil itu sedang menemani ibunya yang sedang dalam kondisi tenang. Sesekali menatap wajah sang ibu yang sudah terpejam. Mereka berdua sedang berada di bawah langit teras yang terhubung langsung dengan alam.

Ada suara jangkrik ikut membising, tapi tetap suara anak laki-laki itu bisa terdengar jelas. “Bu! Kita mau sampai kapan tinggal disini?”

Sang ibu yang sejak tadi memang hanya terpejam sambil duduk bersandar dan merasakan angin malam dingin ala pinggiran kota. Ia memusatkan pikiran hanya untuk mencari ketenangan malam. Kebetulan sang anak sedang duduk di sampingnya dan bersandar. Rasanya lega sekali, seperti sudah tak ada yang bisa mengusik ketentraman dirinya yang sedang berdua saja. Hingga membuat dirinya hampir larut dan mungkin sudah akan masuk ke dunia mimpi. Namun, perkataan anaknya barusan mencegahnya masuk ke alam itu.

Sang ibu bernama Karina, membuka mata dan melihat ke arah sang anak. “Emangnya kenapa Nak? Disini kan tempatnya bagus, menenangkan lagi! Nggak bising juga.”

“Tapi, aku kan belum punya teman Bu! Ibu keseringan pindah-pindah soalnya. Kalau bisa setelah ini, kita nggak perlu pindah ya Bu! Biar aku punya banyak teman!” pinta Azka, sorot matanya tampak memohon sekali.

Karina membangunkan tubuhnya, ia memandang bocah lima tahun itu. Padahal baru sekolah tingkat kanak-kanak, tapi sudah punya permintaan yang membuat Karina bingung mau jawab apa.

“Ehm … gimana ya! Ibu juga nggak tau, tapi ibu usahakan untuk kita bisa tinggal disini terus!” ucap Karina.

“Tapi Bu! Aku juga kangen Ayah!”

“Apa!” Karina makin syok dan hilang sudah ketenangan malam ini. Padahal hampir ingin terlelap, tapi sekarang sepasang matanya sudah berbinar terang mendengar omongan anaknya yang semakin ada-ada saja. “Ehm … gimana ya.”

“Kapan Bu, kita bisa ke makam ayah? Ibu janji kan mau ngajak aku kesana.” Merengek lagi nada bicara Azka.

Karina mengusap pucuk kepala Azka. “Nanti ya Nak! Kalau ibu punya duit, kita akan pergi berkunjung ke makam Ayah ya! Kan makam ayah jauh ada di kota.”

“Kalau gitu, aku nggak mau jajan aja kalau sekolah. Biar duitnya ditabung. Terus bisa pergi ke makam ayah. Iya bu, boleh kan?”

“Apa!” Karina lagi-lagi dibuat terkejut dengan jawaban dari putranya. Tapi, ia tidak bisa melarang Azka untuk melakukan itu. “Iya boleh! Boleh banget Sayang.” Hati Karina rasanya bergetar diliputi kesedihan. Sudah tidak sanggup lagi sepasang netranya untuk tidak menangis.

“Lho Bu! Ibu kok nangis sih!” Mengusap air mata ibunya. “Maafin Azka ya Bu. Ibu pasti kangen juga sama ayah. Harusnya Azka tau itu. Maaf ya Bu, Azka bandel bikin ibu nangis!” Bergerak memeluk Karina dengan kedua tangan kecilnya. Ia berusaha menjangkau tubuh ibunya.

“Nggak Sayang, kamu nggak perlu minta maaf!” Karina berusaha menahan air mata. Ia pun membalas pelukan penuh kehangatan itu. Ia merasa bersalah, karena seharusnya dirinya yang meminta maaf pada Azka.

Putra semata wayangnya itu tidak tahu dan memang jangan sampai tahu. Kalau kematian ayahnya hanya kamuflase. Sebuah cerita buatan yang dibuat oleh kakek dan nenek Azka yaitu Kayren dan Kira.

‘Maafin ibu Nak, ibu sudah boongin kamu Sayang!’ batin Karina sambil terus mendekap tubuh kecil Azka.

Azka kecil adalah sebuah korban perbuatan liar dirinya dengan Jonathan. Hingga takdir lebih menginginkan mereka berdua tetap berpisah, meski sudah ada buah hati yang rupawan bernama Azka. Tapi, keluarga Jonathan tidak mau garis keturunan mereka rusak karena ada rakyat jelata yang jadi mantu mereka. Bahkan sampai dua kali Karina harus menghilang dari kehidupan Jonathan. Mungkin kali ini hatinya sudah kebal tersakiti. Ia juga telah bertekad untuk benar-benar menghilang dari Jonathan, untuk sekarang dan selamanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status