"Tap.....tap....tap." ketika mereka masih asik berbicara tiba tiba sebuah langkah kaki terdengar menuruni anak tangga. semua orang di ruangan itupun menoleh ke arah asal suara itu, sedetik itu pula lintang terpana menyaksikan ke indahan Ciptaan Tuhan yang begitu sempurna, seorang gadis cantik, tinggi mengenakan dress selutut dengan rambut terurai panjang menuruni anak tangga.
*
Laura berhenti sejenak di atas tangga ketika hendak menuruni anak tangga, melihat bukan hanya ada kedua orang tuanya saja yang berada di sana, ia memastikan siapa kedua orang yang tengah asik berbicara dengan Mami dan Dedi nya itu setelah beberapa saat akhirnya Laura ingat siapa wanita yang duduk di samping maminya itu. kemudian ia melanjutkan berjalan hendak berpamitan keluar sebentar pada Mami dan Dedi ya,"Laura.,! mau kemana sayang, anak mami kok udah cantik aja jam segini," sapa sang mami ketika Laura sudah menghampiri mereka.
" Laura ada janji sama Anggi Mom.! katanya sih suruh nemenin belanja.!" kata Laura sambil melirik
Lali laki yang berdiri di dekat Dedi nya."siapa sih ni cowok,? cakep sih tp keliatan kampungan banget, dari pakaiannya aja udah kelihatan norak,ih amit amit deh.!" pikir Laurasambil tersenyum sinis kearah lintang.namun tatapan sinis Laura tak luput dari pandangan Dedi nya. demi memecah kecanggungan lintang pak Surya kemudian bicara."Ehem........, Oh ya Laura , kenalkan ini nak lintang, dia yang bakal gantiin pak agus menjadi supir kamu. besok lintang sudah mulai antar jemput kamu, kalau kamu mau pergi kamu bisa minta tolong sama dia besok." kata pak Surya memperkenalkan lintang.
di samping itu lia cuma diam menyaksikan perbincangan mereka, karena memang gak ada yang harus di bicarakan lagi oleh lia."Ok....., "kata Laura masih mengamati seluruh penampilan lintang dari atas kebawah dengan tangan ber sedekap di dada.
"Ok..... Mom ,Pi kalau gitu aku pamit dulu ya kasihan Anggi nunggu terlalu lama" kata Laura sambil menyalami kedua orang tuanya.
" kalau gitu saya juga mohon pamit pak, buk.! untuk pakaian lintang mungkin besok lintang bisa mengambilnya di kosan saya setelah mengantar non Laura pergi." kata lia pamit pulang pada pak Surya beserta istrinya.
" Mbak lia balik dulu ya Lin, besok kalau kamu mau ambil baju ganti kamu, kuncinya Mbak titipin ke ibu kos ya .sebelum mbak berangkat kerja." pesan lia sambil memegang pundak lintang.
"Baik mbak, mbak lia hati hati di jalan ya.!
setelah itu kedua wanita itu pergi meninggalkan lintang dan pak Suryo. sedangkan istri pak Suryo sendiri mengikuti kedua wanita itu untuk membukakan pintu."Baik....Lintang sekarang kamu ke kamar belakang dulu kamu bereskan, habis itu kamu istirahat, saya panggilkan mbok Surti supaya ngater kamu ke belakang." kata pak Surya sebelum memanggil PRT yang bernama mbok Surti supaya menghadap.
setelah itu mereka semua meninggalkan ruang tamu itu, pak Surya sendiri pergi ke ruang kerja nya sedangkan lintang di temani mbok Surti menuju ke kamar belakang.* BERI SEMANGAT DONG THOR SUPAYA NULISNYA MAKIN SEMANGAT JUGA, KALAU ADA KATA KATA YANG GAK PAS MOHON BUAT KOREKSI YA SOALNYA AKU BARU NYOBA NYOBA NULIS NI THOR😁😁😁😁😁.
*Di tempat lain.di sebuah tempat perbelanjaan yang sangat besar di kota itu terlihat dua orang gadis, ditemani dua orang pria tampan, mengenakan setelan pakaian yang begitu mahal, tengah asik memilih milih barang, entah apa yang mau mereka beli saat itu namun mereka terlihat begitu menikmati hari hari mereka. "Laura, mengapa kamu tidak memilih baju yang kamu suka ? kamu tenang saja disini saya yang akan membayar semua belanjaan kalian." terlihat senyum licik di wajah Anton ketika berbicara dengan Laura. berbeda dengan Anggi, dia merasa seolah olah Anton laki laki yang sempurna, selain tampan Anton juga keturunan dari keluarga kaya, apalagi Anton seperti begitu menyukai Laura semenjak perkenalan mereka tadi. " Ah...... tidak makasih, saya tidak suka meminta barang kepada orang yang baru
Di dalam perjalanan nampak begitu hening, tak ada percakapan antara lintang dengan majikannya. hanya suara deru mesin yang terdengar sat itu. " Maaf non, kita lewat mana ya ? " kata lintang ketika ia tak tau arah mana yang harus ia lewati, "Ambil jalur kiri.! " jawab laura sekenanya.suasana nampak hening beberapa saat sebelum akhirnya laura bicara lagi. "He... supir .! siapa namamu, aku lupa kemarin. aku juga masih punya hati gak enak kalau harus manggil kamu dengan sebutan supir tiap hari." "Nama saya lintang non." jawab lintang singkat masih fokus menatap jalan yang ada di depannya, "Oh...., ok karena usia kita seumuran bagaimana kalau saya panggil kamu nama saja. "itu terserah non laura saja.saya sih gak keberatan mau di panggil dengan sebutan apa aja. "ya iya lah masak aku harus panggil kamu mas, bang , sayang, cin,! ih... amit amit deh, gak level banget
mendengar ocehan Naomi dan Lisa hati lintang terasa panas ia mengepalkan kedua tangannya, ingin sekali rasanya lintang menampar kedua wanita itu sekarang juga,tapi untungnya lintang masih bisa menahan emosinya jadi dia hanya tenang, dan sesekali tersenyum kecil menguatkan dirinya sediri." sabar lintang ini hari pertama kamu kerja, biarkan saja kedua wanita ja***Ng itu mengoceh, kamu jangan terpancing lintang. " batin lintang dengan sesekali tersenyum kecil. " sial... tebal sekali muka ni pria miskin, dasar cowok gila, " gerutu Naomi merasa tak puas karena lintang tidak terbakar emosi, ketika dihina mereka berdua. " Oke.! karena kalian kelihatanya sudah merasa puas menghinaku, jadi aku rasa aku harus pergi sekarang. sampai bertemu lain waktu." kata lintang tegas penuh dengan penekanan, meskipun hatinya saat ini terasa sangat rapuh. baru saja lintang memutar tubuhnya hendak melangkah kelu
*setelah semua orang pergi kini tinggal lintang sendiri di dalam mobil. ketika ia ingin mengatur sandaran kursi mobil yang ia duduki tiba tiba suara benturan keras terdengar dari belakang mobil lintang." Duarrr......" suara benturan mobil menabrak pembatas jalan yang tak jauh dari mobil lintang terparkir saat itu. lintang yang menyaksikan kejadian itu kemudian berlari menghampiri sebuah mobil mewah berlogoMaserati yang bagian kap depannya sudah terangkat ke atas disertai kumpulan asap putih tebal menyelimuti bagian depan mobil itu. di dalam nampak seorang pria setengah baya duduk di kursi kemudi dengan kening yang sudah mengeluarkan carian merah, namun masih sadarkan diri, aura pria itu terlihat sangat berwibawa, dengan setelan jas hitam yang ia kenakan saat itu. lintang yang menghampiri terlebih dulu kemudian mencoba membuka pintu kemudi itu lalu memapah sang pemilik mobil itu keluar dari dalam mobil.
lintang dengan langkah santai menghampiri laura, naomi dan yang lainya. "cepat antar kita pulang" laura berkata dengan kedua tangan ber sedekap di dada.lintang tidak membalas ucapan laura ia langsung menuju mobil kemudian memasukan kuncinya . setelah memakan waktu hampir setengah jam, akhirnya lintang sampai di rumah laura. *sudah hampir satu minggu lebih lintang bekerja di rumah kluarga Surya,namun kebencian Laura terhadap lintang semakin menggila. namun karena lintang membutuhkan pekerjaan itu lintang harus bertahan sampai dia benar benar sudah tidak tahan lagi dengan hinaan dari laura dan teman temanya. "laura... ". panggil naomi dengan melambaikan tangannya. " nanti malam kita ke Bar yuk, dah lama nih gak ngumpul bareng ,bagaimana apa kamu mau ,?" "Eeeeemm..... !!!" laura tampak menimbang nibang , "Boleh kebetulan aku juga lagi bosen di rumah." "oke kalau gitu
mendengar ada keributan sang manajer club itu kemudian turun untuk melihat kejadian itu "Ada apa ini,! siapa yang telah berani membuat keributan di tempatku," kata sang manajer berjalan santai membelah keramaian para penonton dengan kedua tangan dimasukan di dalam celana. "ba****an cilik itu telah berani menendang ku manager Tio.cepat kau panggil orang orang mu patahkan kedua kakinya" kata ramon ketika mencoba berdiri sambil menunjuk ke arah lintang . kedua penjaga yang tadi menghadang lintang kemudian berlari ke arah Tio " cepat kalian atasi orang itu" kata Tio pada para penjaga.namun ketika penjaga itu melihat lintang mereka panik, tuan Alex yang setatusnya di atas Tio saja tunduk kenapa Tio malah ingin mematahkan kakinya." kelihatanya manajer Tio belum tau siapa pemuda ini" batin salah satu penjaga itu. "manager Tio sebaiknya kita bicara sebentar" bisik salah satu penjaga keamanan itu. kemudian manager Tio dan salah sat
*di ruang lain pak Surya dengan sang istri terbangun ketika mendengar suara gaduh di lantai atas tepatnya di kamar laura." pak,... pak... pak,." Bu sonya menggoyangkan lengan suaminya yang masih tertidur pulas ketika mendengar suara benda jatuh dari lantai atas."ada apa sih buk ? " jawab pak Surya memalas sambil memaksa membuka matanya." di atas kenapa brisik sekali ya pa, .? jangan jangan ada maling pa, ayok pa bangun dulu takut kenapa kenapa sama laura. " "Allah ibu ini kaya gak biasa denger laura jam segini baru pulang aja, paling dia juga baru pulang sama anggi juga nginap di sini Bu. "tapi pa,,! " belum sempat Bu sonya melanjutkan kata katanya tiba-tiba terdengar suara teriakan laura begitu kencang, membuat pak Surya langsung menarik selimut sebelum akhirnya berjalan keluar menuju kamar laura di ikuti sang istri *di kamar laura lintang yang sudah mulai kelelahan menghadapi la
* pagi ini lintang bangun pagi pagi sekali, ia berjalan menuju ruang kluarga rumah pak Surya dengan membawa sebuah tas warna hitam yang ia sangkut kan di sebelah bahunya.dengan berat hati lintang melangkahkan kakinya untuk menghadap sang majikan,sesampainya di ruang keluarga lintang melihat pak Surya di temani Bu sonya sang istri sedang menikmati secangkir kopi di ruangan itu. dengan menundukkan kepala lintang berjalan mendekati kedua majikanya itu sebelum akhirnya ia memutuskan untuk berpamitan. "lho kok kamu membawa tas ? memangnya mau kemana kamu tang ?" tanya Bu sonya yang tak sengaja melihat lintang berjalan ke arah mereka dengan sebuah tas yang menyangkut di bahunya.pak surya yang ketika itu sedang menyesap kopinya kemudian menjauhkan ujung cangkir dari bibirnya sebelum mendongakkan kepala hendak menatap seseorang yang baru saja di sapa oleh sang istri. mendengar namanya di sebut lintang kemudian menatap Bu sonya da