Share

05

*

Di tempat lain.

di sebuah tempat perbelanjaan yang sangat besar  di kota itu  terlihat dua orang gadis,  ditemani  dua orang pria tampan, mengenakan setelan pakaian yang begitu mahal,  tengah asik  memilih milih barang,  entah apa yang mau mereka   beli saat itu namun mereka terlihat begitu menikmati hari hari mereka.

"Laura, mengapa kamu tidak memilih baju yang kamu suka ? kamu tenang saja disini saya yang akan membayar semua belanjaan kalian." terlihat senyum licik di wajah Anton ketika berbicara dengan Laura.

berbeda dengan Anggi, dia merasa seolah olah Anton laki laki yang sempurna, selain tampan Anton juga keturunan dari keluarga kaya, apalagi Anton  seperti begitu menyukai Laura  semenjak perkenalan mereka tadi.

" Ah...... tidak makasih, saya tidak suka meminta barang kepada orang  yang baru saya kenal."

deny, melirik sinis interaksi Anton dengan Laura,  sebenarnya Dany juga menyimpan perasaan pada Laura  sejak lama.

Dany, Laura,   dan Anggi mereka  berteman sejak mereka SMA,  sedangan Anton sendiri baru bertemu hari ini, Anton masih  kerabat Anggi,

sebelumya Anggi memang berniat mendekatkan Laura -dengan Anton,  sehingga mereka  memutuskan untuk bertemu di salah satu mall biasa tempat mereka menghabiskan akhir pekan mereka.

"Eh......, aku lapar, ! bagaimana kalau kita cari tempat makan dulu"  tiba tiba suara Anggi memecah  kecanggungan mereka.

kemudian mereka pergi ke restoran yang berada di mall itu.

setelah menemukan tempat makan yang cocok dengan selera mereka,  laura beserta temanan temanya  mencari meja kosong untuk mereka duduk.

kebetulan restoran saat itu terlihat ramai pengunjung  jadi mereka agak kesusahan mencari meja kosong. setelah beberapa menit akhirnya mata anggi menemukan meja yang masih kosong yang mereka cari, lalu mereka berjalan menghampiri meja itu, belum sempat anggi dan teman temanya duduk tiba tiba  ada tiga orang wanita seumuran mereka merebut meja tersebut, anggi nampak begitu kesal melihat tingkah ketiga wanita itu.

" Hay..... J**** Ng.!  berani beraninya kalian merebut meja kami." kata anggi penuh emosi.

"Be***k, berani beraninya kamu menyebut kami J***Ng, kata salah satu wanita itu sambil  memberikan tatapan membunuh kepada anggi.

"Rita....!, "belum sempat anggi melontarkan kata kata pedas untuk membalas ucapan wanita itu tiba tiba  suara anton terdengar di sebelah anggi.

"Anton...!, Ka....kamu anton kan. "  kata rita tergagap sambil menunjuk jarinya ke arah anton merasa seolah tak percaya

Anton hanya mengangguk, tanda membenarkan tebakan rita,  sedangkan yang lain hanya diam sambil melempar pandangan ke teman teman yang lainya  pertanda tidak tahu apa apa.

"Oke... karena kita semua teman bagaimana kalau kita duduk bersama saja," setelah diam sejenak akhirnya anton mulai bicara lagi,

setelah menimbang - nibang sebentar akhirnya  mereka menyetujui ajakan anton, mereka mulai mencari kursi kosong untuk mereka duduk.

Dany tiba tiba mengambilkan kursi kosong untuk Laura duduk, anton yang melihatnya merasa tidak puas, tatapan kemarahan di tunjukan pada Dany, namun ketika sorot matanya mengarah ke Dany tiba tiba sebuah tangan lembut menarik nya untuk  duduk.  dengan terpaksa anton pun mulai mendudukkan bokongnya di samping rita, namun matanya taklepas dari interaksi antara laura dengan Dany.

berbeda dengan anggi ia mulai merasa gerah dengan kecentil an rita, anggi merasa bahwa rita dengan anton  pernah ada ikatan sepesial antara mereka,  meskipun anggi sendiri tidak tau itu.  sedangkan teman teman rita yang lain hanya diam karena mereka memang belum kenal satu sama lain.

"Ton, kenapa kamu tida mengenalkan teman teman kamu, siapa mereka?" kata tita manja sambil memegang lengan anton,

"Oh.... ya aku lupa mereka teman teman adik ku, kamu bisa berkenalan sendiri kalau mau." jawan anton penuh penekanan. ketika mereka sedang asik ngobrol  salah satu pramusaji datang menghampiri mereka  memberikan daftar menu pesanan,  mereka kemudian memesan makanan yang cocok dengan perut mereka,

selesai makan akhirnya mereka harus pulang ke rumah masing masing, anton sempat ingin mengantarkan  laura pulang namun laura menolak nya, membuat anton sangat kecewa akibat penolakan itu,

laura pulang diantar oleh anggi.

sesampainya di rumah laura  bermaksud ingin menuju ke kamarnya yang berada di lantai 2 rumah itu,  laura berjalan melewati ruangan ruangan yang ada di rumah itu  namun ketika sampai di ruang kluarga  mata laura menangkap  sosok pria yang tengah berdiri menghadap ke arah sofa, di sofa  nampak Dady nya  tengah berbicara dengan pria yang sedang berdiri itu,

laura tidak mau menguping pembicaraan mereka ia kemudian berjalan santai menuju anak tangga  sambil melirik sekilas kearah Dady nya.

"laura...,!  darimana kamu  kenapa jam segini baru pulang,? belum ada dua langkah laura melangkahkan kakinya ke anak tangga  terdengar suara sang Dady memangil namanya.

"laura habis nganterin anggi belanja dad,"   jawab laura sambil memutar badannya menghadap sang Dady.

di sisi lain lintang ikut mengarahkan pandanganya menatap gadis cantik yang akan menjadi majikanya itu." cantik banget nona laura.! oh tuhan bisa jatuh cinta ni aku lama lama melihat  non laura,. Ah.... gak....gak... jangan banyak berharap kamu lintang  ingat nona laura siapa sedangkan kamu siapa, " pikir lintang sambil menggeleng geleng kan kepalanya.

melihat tingkah aneh lintang  yang sambil menatapnya, laura melotot kan matanya seakan akan ingin menerkam lintang mentah mentah,

"Be***k, pasti sopir itu memikirkan yang gak gak tentang aku, dasar mesum, " umpat laura lirih nyaris tak terdengar.

"Ya sudah kamu keatas sekarang, Dady  masih ada urusan sama lintang. mulai besok lintang yang akan atar jemput  kamu jika kamu mau pergi, "

"Baik Dady, kalau gitu aku keatas dulu " kata laura kemudian berjalan  menuju kamar pribadinya.

*

Pagi harinya lintang mulai melakukan pekerjaan  dari mencuci mobil,  hingga menyiapkan kebutuhan perjalanan nona  laura.

Karena  hari ini hari pertama  lintang bekerja di rumah pak Surya, lintang belajar disiplin dalam bekerja,  ia bangun pagi pagi sekali, supaya tidak terlambat  mengantarkan nona laura ke kampus.

"HE..,, kamu, mobilnya udah siap belum,?"  kata laura sambil menatap sinis  lintang.

lintang yang tak menyadari  kehadiran laura pun kaget  ketika mendengar suara bentakan  dari laura.

"Su......sudah non,!  apa kita mau jalan sekarang." kata lintang tergagap.

"Ya..sekarang  memangnya mau nungguin bulan depan." ucap laura sambil berjalan menuju pintu penumpang.

melihat laura mendekati pintu penumpang , lintang kemudian berlari menyusul, kemudian membukakan pintu itu. serta mempersilahkan laura masuk ke dalam.

" Silahkan non."

laura tak membalas ucapan lintang ia melangkah masuk kemudian duduk di kursi  penumpang itu,

setelah  memastikan laura masuk lintang menutup pintu itu kemudian dia menuju ke kursi kemudi dan menjalankan mobil itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status