Short
Hari Bahagianya, Hari Kematian Aku

Hari Bahagianya, Hari Kematian Aku

Oleh:  DindaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9Bab
2.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Pada hari pernikahanku, orang tuaku tiba-tiba datang ke rumahku bersama tunanganku, lalu berkata bahwa pengantin wanita hari ini akan diganti. "Kakakmu mengidap penyakit mematikan. Satu-satunya keinginannya adalah menikah dengan James." "Kamu adalah adik kandungnya. Bersikaplah lapang dada dan bantulah kakakmu." Tunanganku juga menyahut, "Tenang saja, ini hanya sekadar menggelar pernikahan. Setelah dia meninggal, kita masih bisa menikah secara resmi." Aku menolak dan orang tuaku langsung mengikatku. "Setelah pernikahan selesai, kami akan melepaskanmu." Namun, tidak lama setelah mereka pergi, aku dibunuh dengan kejam oleh seorang penjahat yang menerobos masuk ke dalam rumah. Ketika akhirnya mereka teringat padaku, yang mereka temukan hanyalah jasadku yang telah membusuk.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Jiwaku melayang di udara, menatap dingin ke arah pernikahan yang seharusnya menjadi milikku.

Di lokasi pernikahan, semua mata tertuju ke panggung utama.

Kakakku, Zara Gibson, mengenakan gaun pengantin yang semulanya adalah milikku. Dia sedang mengucapkan janji suci yang penuh haru dengan tunanganku, James Goff.

Di bawah panggung, orang tuaku tampak berkaca-kaca, mulut mereka terus bergumam, "Zara kita akhirnya bahagia!" Di tengah sorakan para tamu, kedua mempelai itu tersenyum manis sambil membagikan kisah cinta mereka yang katanya penuh kebahagiaan.

Tentang pertemuan yang katanya romantis dan cinta yang begitu dalam. Namun, dalam semua cerita mereka, keberadaanku dihapus sepenuhnya, seolah aku tidak pernah ada.

Gaun pengantin yang dulu sangat sempit saat kupakai, kini terlihat seolah-olah dirancang khusus untuk tubuh Zara.

Aku melayang di udara, tubuhku makin lama makin dingin.

Ternyata, sejak awal, orang yang akan menikah dengan James hari ini bukan aku.

Pantas saja saat mempersiapkan pernikahan, James selalu tampak tidak fokus, dia sering memandangi ponselnya sambil tersenyum-senyum sendiri.

Namun, yang tidak bisa kupahami, jika mereka mencintai Zara, mengapa aku yang harus dijadikan korban?

Beberapa waktu lalu, aku tewas di apartemen sewaanku.

Kedua tanganku diikat kuat-kuat oleh orang tuaku hingga aku tidak bisa bergerak. Aku hanya bisa menatap ketakutan ketika seorang penjahat bertopeng mencungkil pintu dan mendobrak masuk.

Dalam kondisi sedang hamil, aku diperkosa dengan kejam, lalu dibunuh.

Kematianku begitu mengerikan. Penjahat itu perlahan-lahan menyayat pergelangan tanganku dengan pisau dan membiarkan darahku mengalir habis.

Saat mati, aku bahkan tidak bisa merintih.

Sebelum pergi, orang tuaku takut aku akan berteriak minta tolong, jadi mereka menyumpal mulutku dengan handuk.

Sejak kecil, orang tuaku memang selalu memihak Zara.

Saat kecil, camilan favorit kami selalu diberikan padanya, gaun yang sangat kuinginkan pun selalu dibelikan untuk Zara.

Ketika dewasa, keluargaku tidak punya cukup uang untuk membiayai kami kuliah. Mereka tanpa ragu memberikan biaya itu kepada Zara dan menyuruhku mencari uang sendiri untuk biaya kuliah.

Namun, yang tidak pernah kusangka adalah ketika Zara memberi tahu mereka bahwa dirinya mengidap kanker dan tidak akan hidup lama lagi, mereka malah memihaknya dan memaksaku untuk menyerahkan tunanganku padanya.

Yang membuatku benar-benar hancur adalah, James, pria yang bersamaku sejak masa kuliah, ternyata juga mengkhianatiku.

Dengan tatapan dingin, aku menatap pernikahan yang menyerupai sandiwara itu berakhir dengan sempurna.

Saat mereka selesai berkemas dan bersiap pergi bulan madu, aku kembali mengikuti mereka.

Di pantai Negara A, James dan Zara berjalan bergandengan tangan, menyusuri tepian laut di bawah matahari terbenam.

Sinar matahari yang hangat menyinari tubuh mereka, sementara angin laut perlahan menerpa helaian rambut mereka.

Zara merangkul leher James dengan mesra, dan keduanya saling berciuman penuh kasih.

Orang-orang di sekitar mereka memandang dengan iri, bahkan bertepuk tangan dan bersorak untuk mereka.

Bahkan orang tuaku yang selama ini dikenal konservatif, turut bersorak dari samping.

Di saat seperti itu, siapa yang masih mengingatku, yang terlupakan di apartemen sewaan?

Lagi pula, siapa yang peduli apakah semua ini adil atau tidak bagiku?
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
9 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status