Di hari pernikahanku dengan Alvano Baskara, anak angkat Keluarga Baskara hendak bunuh diri dengan melompat dari atas gedung. Demi wanita itu, Alvano meninggalkanku yang sudah mengenakan balutan gaun pengantin, memilih untuk kabur dari pelaminan. Di hadapkan pada tatapan tajam penuh cibiran dari para tamu undangan, aku dengan lantang berkata, “Siapa pun yang berani maju ke depan dan menikah denganku hari ini, dialah yang akan jadi suamiku!” Tiga tahun kemudian, Alvano membawa adik angkatnya itu kembali ke kediaman Keluarga Baskara. Aku sedang duduk santai di atas sofa kulit, menikmati sup sarang burung sambil menonton drama favoritku. Tatapannya jatuh pada perutku yang membuncit, lalu berkata dengan geram, “Anak haram di perutmu itu … anak siapa?” Aku menyesap sup sarang burung perlahan, lalu tersenyum ringan berkata, “Tentu saja anak dari Keluarga Baskara.”
Lihat lebih banyakKalau Kakek bersikeras ingin melindungi Alvano, maka aku akan bersikap lebih keras lagi.Kekuasaan Keluarga Baskara saat ini berada di tangan Reyhan. Pada akhirnya, kakek pun akan kalah.Namun kini, pria tua itu justru memohon agar nyawanya sendiri dijadikan ganti rugi atas dosa cucunya. Untuk sesaat, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana.Reyhan menopang tubuhku yang masih lemas dari belakang. Sorot matanya tajam menyapu semua yang hadir sebelum membentak dengan lantang.“Kalian semua patung, hah? Mau membiarkan Kakek terus mengacau? Cepat bawa Kakek pergi dari sini!”Dua orang pengawal langsung maju dan mengangkat paksa tubuh tua itu untuk dibawa pergi.Reyhan tahu aku tak lagi sanggup melanjutkannya. Dia pun mengambil bilah besi di tanganku dan berkata pelan namun tegas.“Aku ayah anak ini. Kalau ada yang harus membalas dendam, maka biar aku saja yang melakukannya.”“Nay, menjauhlah. Jangan biarkan matamu ternoda karena mereka.”Alvano dan Vania kini benar-benar kehilangan hara
Buk!Vania membenturkan kepalanya ke batu nisan anakku. Suaranya nyaring dan menggema.“Nayla, semua ini salah Alvano! Dia yang membunuh anakmu, bukan aku! Kalau kamu mau balas dendam, dia yang harus bertanggung jawab! Aku mohon, lepaskan aku…”Alvano yang mendengar itu langsung menatap Vania dengan sorot mata tajam dan penuh amarah.“Vania! Beraninya kamu membohongiku!”Mengetahui kebohongannya terbongkar, Vania tak lagi berpura-pura. Wajahnya tampak bengis.“Siapa suruh kamu bego! Aku cuma kasih dua foto hasil editan, bilang Nayla itu wanita murahan, dan kamu langsung percaya mentah-mentah.”Entah dari mana kekuatan itu datang, Alvano berhasil melepaskan diri dari cengkeraman para pengawal. Dia menerjang Vania seperti orang gila.“Dasar jalang! Kamu yang bikin hidupku hancur! Mati kamu!”Keduanya bergulat liar di atas tanah. Vania memang tak sekuat Alvano, tapi cakar tangannya tajam. Dia membabi buta mencakar wajah Alvano, tepat di bekas luka yang masih menganga.Aku hanya mundur beb
Reyhan memelukku dan bayi kami dengan erat. Mata pria merah membara penuh amarah.“Nayla, tenanglah! Aku bersumpah, aku nggak akan melepaskan siapa pun yang telah menyakitimu dan anak kita.”“Semua rasa sakit yang kalian rasakan hari ini... akan kubuat mereka membayar seratus kali lipat!”Aku memeluk tubuh mungil anakku sepanjang hari. Hingga akhirnya, aku harus menerima kenyataan bahwa dia telah pergi untuk selamanya.Kami menguburkan jasad mungil itu di pemakaman terbaik di Mesil, tempat paling damai untuk tempat peristirahatan terakhirnya.Sementara itu, Alvano dan Vania digiring oleh para pengawal ke makam itu. Mereka berlutut seharian di depan nisan yang baru dipasang.Aku hampir tak mengenali wajah mereka. Tubuh mereka penuh luka lebam, wajah bengkak dan babak belur akibat hantaman benda tumpul.Reyhan menyuruh orang mencelupkan cambuk ke air cabai, lalu menghajar mereka hingga kulit mereka robek, kemudian melempar tubuh mereka ke kolam air kotor semalaman. Kini, bau busuk masih
Begitu kalimat itu keluar dari mulut Kakek, Alvano dan Vania membeku seketika. Butuh beberapa saat sebelum akhirnya mereka tersadar.“Nggak mungkin! Nayla itu istriku, gimana bisa dia menikah sama paman?”“Lagipula, paman ‘kan nggak tertarik sama wanita? Dan… dia mandul!” ucap Alvano tampak histeris tidak percaya.Kakek menatap Alvano dengan sorot mata tajam penuh kekecewaan.“Saat kamu kabur, Reyhan langsung menggantikanmu di depan pelaminan. Di hadapan semua tamu Kota Mesil… Nayla resmi menjadi istrinya. Seluruh kota tahu. Hanya kamu yang nggak!”Alvano terpaku. Sejak kabur bersama Vania, mereka benar-benar memutuskan semua kontak dengan keluarga dan orang-orang di Mesil. Mereka melarikan diri ke luar negeri, menghabiskan waktu hanya untuk bersenang-senang.Sampai beberapa waktu lalu, semua kartu kredit diblokir dan mereka hidup sengsara tanpa uang sepeser pun. Tiket pesawat pulang pun didapat setelah sebulan mencuci piring di restoran.Setelah pulang, mereka langsung menuju vila Kel
Teriakan marah Reyhan membuat Alvano tersentak. Tali di tangannya refleks terlepas. Sejak kecil, dia memang paling takut pada pamannya—— Reyhan Baskara, pria yang dijuluki "Raja Berwajah Dingin” di Kota Mesil.Namun, saat sosok kakek muncul dari balik punggung Reyhan, Alvano pun kembali tenang. Hanya dia satu-satunya cucu lelaki di Keluarga Baskara, permata hati sang kakek.Alvano berlari memeluk kakeknya erat-erat. Bahkan, dia sengaja meneteskan beberapa air mata palsu.“Kakek, tiga tahun ini aku benar-benar sangat merindukanmu...”Vania pun ikut maju. Sebagai anak angkat Keluarga Baskara, dia tahu dirinya tak memiliki hubungan darah sekuat Alvano. Maka dia hanya berdiri di samping dan berkata dengan sopan.“Kek, aku dan Mas Al sudah sadar kami salah. Mas Al juga bersedia kembali dan melanjutkan pernikahannya dengan Kak Nayla. Tapi… kami nggak menyangka…”Alvano menggertakkan gigi, lalu menimpalinya berkata, “Tapi wanita jalang ini malah berani berselingkuh di belakangku! Hamil anak h
Demi janin dalam kandunganku, aku tak peduli lagi harga diriku. Aku lantas berbalik dan berlutut di lantai.“Guk… guk…”Suara itu keluar dari tenggorokanku yang gemetar.“Aku… aku seorang anjing betina.”Vania membungkuk menatapku, senyum puas terlukis di wajahnya.“Nayla…” ucapnya lirih tapi penuh sindirian, “Masih ingat waktu itu? Saat aku berlutut padamu, memohon agar kamu batalkan pernikahanmu dengan Mas Alvano? Hahaha… Kamu pasti nggak pernah membayangkan akan ada hari di mana kamu berlutut seperti ini, ‘kan?”Kilatan masa lalu pun menghampiriku. Waktu itu, Vania datang menemuiku dan mengaku bahwa dia dan Alvano saling mencintai. Dia memintaku untuk membatalkan pernikahan.Tapi aku tak bisa mengabulkannya…Pernikahan itu adalah hasil kesepakatan antara Keluarga Baskara dan Keluarga Kirana. Di balik itu semua, ada begitu banyak kepentingan dan kerjasama bisnis. Jika aku membatalkan pernikahan, seluruh tanggung jawab akan jatuh pada keluargaku. Keluarga Kirana pasti akan hancur.Jad
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen