Home / Urban / Hasrat Liar Tuan Muda / BERBAGI ROTI CROISSANT

Share

BERBAGI ROTI CROISSANT

Author: EvaAfifah
last update Last Updated: 2023-08-30 00:16:11

Sesuai yang dikatakan oleh Isabelle pada James, ia menemui Van der Mick dan mendiskusikan tentang perjodohannya dengan James.

*Ayah, mengapa takdir seolah mempermainkanku. Aku dan James sudah lama berakhir, mengapa kini aku harus memulai kembali dengannya* batin Isabelle seraya melangkah dengan tangisan di matanya.

Maid yang mengikuti tampak bingung sebab gaun yang Isabelle kenakan tampak koyak dan berlumuran darah. Maid mengikuti Isabelle melangkah, namun tiba-tiba Isabelle menghentikan langkahnya.

“Tunjukkan dimana ruangan tuan Van, ada yang ingin aku bicarakan dengannya.” pinta Isabelle kepada maid yang membuntutinya.

“M-maaf Nona Muda, tapi Tuan Besar untuk saat ini tidak bisa diganggu.” ucap maid dengan gugup.

Isabelle pun tampak kesal mendengar jawaban dari maid, namun ia tidak ingin melewatkan sedetikpun kesempatan. Isabelle mengambil vas bunga dan memecahkannya, ia mengambil serpihan pecahan vas dan menaruhnya di atas urat nadi tangannya.

“Tunjukkan ruangan Tuan Van, atau aku akan mengakhiri hidupku disini.” ancam Isabelle kepada maid. Maid pun seketika membelalakkan matanya dan ketakutan akan ancaman yang Isabelle lakukan.

Maid segera mendekat dan berusaha menghentikan Isabelle.

“N-nona jangan gegabah, itu akan berbahaya untuk nyawamu nona.” tutur maid.

“Kalau begitu tunjukkan, sebelum aku menggoreskan pecahan ini di tanganku.” ancam Isabelle mengintimidasi maid.

Dengan terpaksa maid pun berjalan memimpin langkah Isabelle dan menunjukkan ruangan dari Van Der Mick.

Sesampainya di depan ruangan Van Der Mick, maid hendak berteriak untuk mengabari Van Der Mick. Namun Isabelle mengangkat tangannya dan meminta maid untuk berhenti.

“Stop, kau tidak perlu memberitahu Tuan Van. Aku sendiri yang akan memanggilnya dan masuk kedalam.” ucap Isabelle menghentikan maid.

“Tidak Nona, kau akan terkena amarah dari Tuan Van.” ucap maid merasa ketakutan akan amarah dari Van Der Mick.

“Biar saja, ini urusanku maid. Kau hanya perlu mengantarku hingga sini, selanjutnya biar aku yang melakukannya sendiri.

Langkah kaki Isabelle pun mulai mendekat ke arah pintu, lalu membuka pintu tersebut dengan kedua tangannya.

Terlihat bangunan yang sangat artistik di dalam, dengan nuansa putih dan emas membuat siapa saja yang melihat merasakan kemewahan dan kemegahan.

“Siapa yang berani datang tanpa mengetuk pintuku?” teriak van Der Mick dari kursi kebesarannya.

“Selamat malam Tuan Besar, Aku Isabelle yang memaksa masuk kedalam ruanganmu ini.” sahut Isabelle dengan berhenti di depan daun pintu.

Van Der mick segera berdiri dan menoleh ke arah Isabelle yang masih berdiri.

“Ada apa Isabelle, sepertinya ada hal penting yang ingin kau sampaikan kepadaku?” tanya Van Der Mick tanpa ekspresi marah sedikitpun.

“Kau benar Tuan, ada beberapa hal yang sangat ingin aku bicarakan denganmu. Apa kau bersedia untuk mendengarkan?” tanya Isabelle dengan sedikit membungkuk.

Van Der Mick tampak memperhatikan raut wajah Isabelle yang seperti sedang dalam kebingungan.

“Baik, aku akan mendengarkannya. Maid, buatkan teh panas camomile dan ambilkan beberapa croissant kesukaanku.” tutur Van Der mick pada maid yang berdiri disana.

Maid pun tampak bingung, selama ini Van Der Mick tidak akan pernah mau berbagi croissant kesukaannya kepada siapapun. Apalagi orang asing seperti Isabelle.

“B-baik Tuan, tapi apakah kau yakin untuk berbagi croissant kesukaanmu dengan Nona Muda?” tanya maid dengan lancang.

“Lancang sekali mulutmu itu, pengawal bawa pergi dia dan habisi.” teriak Van Der Mick kepada pengawal yang berdiri di depan pintu.

Isabelle seketika membelalakkan mata saat mendengar maid itu akan dihabisi.

“Tuan aku mohon, jangan lakukan hal itu kepada maid, aku akan berlutut untuk mendapatkan maaf darimu.” tutur Isabelle seraya mendekat dan memegang tangan dari Van Der Mick.

Ketika hal itu terjadi, James datang dan melihat Isabelle yang tengah memegang tangan dari Van Der mick. James pun salah paham dan menuduh Isabelle tengah menggoda sang ayah.

“Apa yang kau lakukan wanita jalang, kau bilang jika kau akan memohon kepada Ayah untuk tidak menjodohkan kau dan aku!” tutur James dengan sinis.

Isabelle pun hanya bisa menghela nafas panjang, Isabelle yakin jika dirinya menjelaskan pun pasti tidak akan ada gunanya.

“Ya benar, aku memang sedang menggoda Ayahmu. Apakah itu salah Tuan James?” tanya Isabelle memicu kemarahan dari James.

Plak!!! tamparan keras mendarat di pipi Isabelle.

“Kau jalang, beraninya menggoda Ayahku? Apa kau ingin sekali menguasai hartaku hah?” tuduh james.

Isabelle pun hanya terdiam mendengar hal tersebut.

“Ayah, aku siap untuk menikahinya. Jika perlu besok laksanakan, aku tidak akan menolaknya.” putus James dengan amarah yang masih memburu.

Bagaikan tersambar petir, Isabelle merasa jika dirinya jatuh dalam sarang harimau.

*Apa ini, apakah dia ingin mempermainkanku? atau mungkin James ingin membalas dendam atas yang terjadi saat itu.* batin Isabelle. Hatinya menjadi tidak tenang setelah mendengar keputusan dari James.

“Apa kau serius James? Ayah tidak ingin kau mengecewakan jiwa yang sudah tiada.” tutur Van Der Mick kepada sang putra tunggal.

James pun mendekat kepada sang ayah dan memeluknya dengan lembut.

“Aku serius Ayah, aku akan menikahinya sesuai dengan keinginanmu. Aku juga mencintainya, kau tahu Ayah dia adalah mantan kekasihku.” tutur James memberitahu Van Der mick tentang masa lalu dirinya dengan Isabelle.

Tiba-tiba saja Van Der Mick melepaskan pelukan dari putranya dan menatap lekat ke arah James.

“Apa kau bilang, dia mantan kekasihmu James?” tanya Van Der Mick tidak percaya.

“Ya Ayah, Ayah bia tanyakan sendiri pada Isabelle tentang hubungan kami berdua di masa lalu.” tutur James melemparkan obrolan kepada Isabelle.

Isabelle pun tampak gugup untuk menjawab jika Van Der Mick bertanya kepadanya tentang masa lalu dirinya dengan James.

Van Der Mick pun segera melangkah mendekat pada Isabelle.

“Apa itu benar Nak? apa kau pernah memiliki hubungan dengan putra tunggalku ini?” tanya Van Der Mick dengan nanar bertanya-tanya.

Isabelle pun tampak mengangguk menjawab pertanyaan dari Van Der Mick.

“Tuhan, apakah ini takdir darimu untuk putraku yang keras kepala dan angkuh ini?” ucap Van Der Mick seraya menengadah keatas dan meneteskan air matanya.

James tampak terkejut melihat sang Ayah yang menangis karena mengetahui hal itu.

“Ayah, apakah aku sudah menyakitimu dengan kenyataan ini?” tanya James kepada sang ayah.

Van Der Mick hanya menoleh seraya tersenyum ke arah James. Namun James masih ragu apakah itu adalah senyuman kebahagiaan atau senyum licik dari sang ayah.

James sangat paham jika sang ayah adalah orang yang sangat licik, jadi ia sulit untuk mempercayai sang ayah.

“Ayah sangat bahagia James, Ayah kira kau akan selamanya sendiri dan tidak memiliki minat dan juga tertarik pada wanita.” tutur sang ayah dengan memegang bahu sang putra.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hasrat Liar Tuan Muda   KEBENARAN YANG MENYAKITKAN

    Suara cambukan itu terdengar sangat pedih di telinga Thomas, Van Der Mick yang tidak akan segan mencambuk sang putra jika melakukan kesalahan.“Tuan aku mohion, lepaskan Tuan James dia tidak bersalah untuk hal berlian biru itu,” teriak Thomas lagi memohon di dalam cengkraman penjaga.Tidak sedikitpun suara pekikan dari James yang justru membuat Thomas semakin khawatir.Saat Van Der Mick tengah sibuk mencambuk James, tiba tiba saja langkah kaki yang nyaring terdengar terburu buru berlari ke arah ruangan cambuk itu.“Daddy,,” teriak anak kecil yang ternyata adalah Jayden.“Jay,” teriak James yang terkejut melihat kedatangan dari sang putra yang Isabelle bawa kesana.“Are you okay Dad?, apa Grandpa menyakitimu?. Katakan padaku Dad, aku akan menghukumnya untukmu,” ucap Jayden yang sudah bersimpuh di depan James yang tengah tertelungkup.James pun hanya tersenyum getir melihat sang putra yang tengah ingin membela dirinya.“Grandpa menghukum Daddy karena Daddy nakal, jika Dady tidak nakal m

  • Hasrat Liar Tuan Muda   HUKUMAN CAMBUK

    Suara keributan terdengar begitu sangat nyaring dari dalam ruangan divisi pemasaran.Teriakan dari Patrician dan juga Isabelle membuat semua atensi jatuh dan tertuju kepada mereka.“Apa kau sudah gila?, kau bisa merusaknya Isabelle,” pekik Patricia dengan terus mengamankan sebuah kalung yang sudah dirinya buat untuk desain terbaru yang siap dirilis di perusahaan James.“Aku sudah mengatakannya, jika desain itu belum sempurna. JIka kau memaksanya untuk ditampilkan di galeri, itu akan membuat kesan memaksakan hal yang belum sepenuhnya terbentuk,” ucap Isabelle menjelaskan desain miliknya yang juga dibuat olehnya.Saat keduanya bertengkar, tiba tiba saja Maria datang dan mencoba untuk menengahi.Namun yang terjadi bukan menengahi, melainkan Maria membela patricia dan menyudutkan Isabelle habis habisan.“Kau, jangan terlalu ikut campur dengan urusan desain yang sudah dipilih dan dibuat oleh Patricia. Urus saja pekerjaanmu sendiri Isabelle, aku yang berhak memutuskan apakah desain ini laya

  • Hasrat Liar Tuan Muda   Berlian Biru

    “Black Rose, bisakah kau segera datang kesini. Ada hal penting yang ingin aku sampaikan,” ucap Leon yang tengah menelpon sang bosa besar.“Apakah ada masalah besar Leon?, tampaknya kau begitu panik?,” tanya Black Rose dari seberang telepon.Tanpa banyak berucap lagi, Leon pun memberitahukan hingga ke akar masalahnya kepada Black Rose. Setelah mendengar alasan dari Leon, Black Rose segera bergegas menemui Leon.Disamping itu, James tengah merasakan kesal karena bahan baku untuk perhiasannya telah dicuri oleh Black Rose dan membuatnya tidak bisa memproduksi desain terbaru di perusahaannya.“Bagaimana Thom, apakah kau sudah menemukan pemasok berlian yang aku inginkan kemarin?,” tanya James pada Thomas.Namun Thomas hanya menggeleng, sebab dirinya memang belum bisa menemukan pemasok terbaru untuk berlian yang diinginkan dan juga dibutuhkan oleh James.James hanya terus saja menggigit kuku jarinya dan berusaha menemukan jalan keluar yang dirasanya akan buntu.James tau jika yang menjual ba

  • Hasrat Liar Tuan Muda   "KING"

    Pagi terasa begitu hangat, mentari menyinari ruangan menerobos masuk dari celah jendela. Membuat mata James mengerjap karena silaunya, dan ternyata dunianya terlihat begitu dekat berada di depan matanya.Tangannya secara teratur ingin mengusap pucuk kepala dari Isabelle yang tengah menemaninya di sana.Namun saat tangan dari James hendak terangkat, Isabelle tampak terusik dan terbangun dari tidurnya.James yang menyadarinya pun segera kembali berpura pura tertidur, james ingin melihat reaksi apa yang akan Isabelle lakukan saat melihat dirinya belum sadar.“Ya Tuhan, ini sudah jam berapa?,” gumam Isabelle terkejut karena hari sudah terlihat sangat cerah.Dilihatnya jam di tangannya yang menunjukkan pukul tujuh lebih dua puluh menit.“pukul tujuh?, bagaimana bisa aku tertidur begitu pulas sementara james belum sadar.” gumamnya lagi seraya menoleh ke arah James.Terlihat selang infus dan juga selang transfusi darah, selang oksigen pun turut membantu James yang terbaring lemah di bed.“Ap

  • Hasrat Liar Tuan Muda   MEMAKSA MENGINGATNYA.

    “Apa yang kau maksud Tuan?,” tanya Isabelle yang terkejut mendengar ucapan J.Isabelle pun segera menarik Jayden dari pelukan J dan menyembunyikannya di balik badan mungilnya.J pun tampak menghela nafas dan mencoba untuk tetap tenang agar kepalanya tidak terasa sakit lagi saat mengingat setiap kejadian demi kejadian yang pernah terjadi.“Belle, boleh kita bicara berdua?,” tanya J dengan sangat lembut.Isabelle juga terheran dengan nama panggilan yang J ucap baru saja.“Tidak, aku tidak ingin bicara denganmu. Kalian berdua boleh pergi, aku sudah tidak membutuhkan bantuan kalian lagi,” tutur Isabelle yang mulai kesal dan marah terhadap J.Namun J tidak langsung menyerah, J mencoba membujuknya sekali lagi melalui Jayden.“Nak, Papi perlu bicara dengan Mami mu, apakah kau mau membantu Papi membujuk Mami agar mau bicara dengan Papi?,” tanya J dengan terus berjongkok di depan Jayden dan Isabelle.Jayden pun terlihat mengangguk dan segera berlari ke arah Thomas, genggaman tangan Isabelle pu

  • Hasrat Liar Tuan Muda   PENGAKUAN MENGEJUTKAN

    Sementara itu, di apartemen Isabelle tampak Jayden yang sudah menunggu isabelle sedari tadi. Nany dari Jayden pun segera berpamitan dan pulang.“Apa kau marah pada Mami?,” tanya Isabelle seraya mendekati Jayden yang tengah duduk di sofa dan memanyunkan bibirnya.“Stop, jangan mendekat atau aku akan semakin marah padamu,” tutur Jayden yang kesal dengan sang Mami yang pulang sangat larut.“Maaf honey, Mami ada pekerjaan mendesak yang mengharuskan Mami pulang terlambat,” ucap Isabelle pada Jayden.Namun Jayden terus saja merajuk, Isabelle pun terus mencari cara untuk membujuk Jayden agar tidak marah lagi.“Baiklah, mari kita buat perjanjian,” ajak Isabelle pada sang putra.“Perjanjian apa?, apa kau berusaha membujukku Mami?,” tanya Jayden yang sudah paham dengan tak tik sang Mami.Isabelle pun tampak mengangguk dan tersenyum canggung.“Tidak, aku tidak ingin bernegosiasi denganmu. Tawaranmu pasti tidak akan menarik dan aku pun tidak mau menerima negoisiasi itu,” tutur Jayden yang sudah t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status