Share

Aku tidak bisa mentoleransi pelayan itu

"Kita tidak bisa diam saja, Ka. Kita harus lapor polisi!" ucap Lastri. Beberapa hari ini ia memikirkan sahabatnya itu.

"Tidak semudah itu, Lastri. Tuan Bara bukan orang sembarangan." Randy memijat pelipisnya beberapa kali, memikirkan sang Adik yang kini berada di rumah Bara. Randy sudah meminta bukti cctv malam itu, namun satu pun dari mereka tak ada yang memberikannya. Bukannya dia diam saja, dia pun berusaha mati-matian untuk menyelamatkan Adiknya.

"Ponsel Lea tidak aktiv. Bagaimana aku bisa tenang kalau Lea di sana baik-baik saja atau tidak."

Keduanya nampak frustrasi. Apalagi Lastri adalah Sabahat Lea sejak kecil. Mana mungkin dia diam saja melihat sahabatnya yang mungkin menderita di sana.

Sementara Lea kini tengah meminum teh ditemani Oliv. Oliv, baginya seperti manekin. Ia tidak bisa diajak bercanda seperti Lastri. Oliv hanya menjawab apapun yang Lea butuhkan.

"Aku bosan membaca majalah ini. Adakah yang lain, Oliv?" tanya Lea.

"Ada, Nona?" Oliv pun memberikan majalah yang Lain
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status