Share

Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir
Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir
Author: MAMAZAN

1 ~ Jual Tubuhmu

Author: MAMAZAN
last update Last Updated: 2024-12-06 13:26:30

"Ugh, sakit!" Seruan Irene menggema kala ia terduduk di tempat tidur sembari mengusap bagian tubuhnya yang terasa perih.

Ia menghela napas berat, ingin merutuki nasibnya yang terombang-ambing selama ini.

Karena obsesi Bertha-Ibu tirinya, ia harus selalu bersembunyi dari tuntutan Bertha yang ingin menjodohkannya dengan beberapa pengusaha kaya raya yang telah berumur. Bahkan tanpa segan menyewa orang untuk menyeretnya pulang. Semua demi kepentingan membayar hutang-hutangnya bermain kasino setelah meninggalnya sang Ayah.

Tetapi di kala oasis yang melanda, Owen-sahabatnya semasa kecil datang melamarnya, "Irene, menikahlah denganku, aku sangat mencintaimu sejak dulu. Dan kamu tidak perlu khawatir dengan Ibu tirimu, aku yang akan membayar semua hutang piutangnya agar kamu tidak lagi berhubungan dengannya."

Sebuah lamaran dari pria mapan dan tampan yang telah ia cintai selama ini, seketika membuat Irene tersentuh, dan membuatnya berpikir bahwa pria itu bisa memberinya masa depan yang lebih baik. Sehingga, tak butuh lama untuk Irene menerima lamaran tersebut dengan berlinang air mata, sembari memeluk Owen.

Di sebuah apartment yang terbilang mewah, saat ini menjadi tempat ia tinggal setelah menikah dengan Owen, bahkan ibu tirinya juga tak pernah lagi mengusiknya.

Selama ini Owen berada di garis terdepan jika sang Ibu menghubunginya untuk meminta uang. Bahkan Owen melarangnya untuk bekerja.

Ia tersenyum tipis, "Hmm, aku tidak boleh mengeluh karena hal sepele seperti ini. Owen sudah sangat baik padaku."

"Semangat Irene!" Ia bangun dari duduknya, melangkah menuju lemari pakaian dan mengenakannya dengan nyaman.

Duduk di karpet yang empuk sembari menonton siaran net-flix dan mengenakan earphone untuk membunuh rasa bosannya selama di rumah.

Bip!

"Irene!?"

Owen berseru memanggil Irene, "Hah!"

"Irene!!" teriaknya cukup keras, berhasil membuat Irene menoleh ke arahnya.

Deg!

Irene bangun dari duduknya dan melepaskan earphone yang melekat di telinganya. "Owen?"

"Hai Irene cantik..." Owen tersenyum merekah sambil memanggil Irene.

Irene melangkah, berdiri di depan Owen, keningnya menyerngit mencium aroma tubuh Owen, "Kamu minum lagi?" Irene bertanya dengan nada tak nyaman.

Hanya seminggu setelah menikah ia menjalani kehidupan pernikahan yang begitu nyaman, hingga ia menghadapi kenyataan, di mana Owen pulang dalam keadaan mabuk dengan bau alkohol yang menyengat.

"Tidak, aku hanya minum sedikit!" serunya sembari menarik Irene masuk ke dalam cengkramannya, meraih tengkuk Irene, melumatnya dengan sedikit kasar.

"Umph! Owen!" Irene mencoba melepaskan ciuman  Owen yang pahit dan beraroma tembakau.

Dugh!

Bukannya melepaskan Irene, Owen menekan tubuh Irene ke dinding, "Layani aku, Irene cantik..."

Deg!

"Akh!" Irene memekik saat jemari Owen dengan kasar memaksa masuk diantara kedua pahanya.

"Owen... Sakit..." Irene meringis, rasa perih sisa percintaan mereka kemarin masih terasa jelas.

Dan saat ini, Owen kembali melakukannya.

"Sa-sayang, please..." wanita cantik bersurai hitam itu memohon, berharap suaminya itu bisa menahan dirinya saat ini.

Tapi harapan tinggal harapan, Owen yang sudah tertutup birahi, kembali menghujam Irene tanpa jeda.

"Akh!" Irene menutup matanya, air mata yang jatuh menjelaskan betapa ia menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya.

Tak berpuas diri di ruang tamu, Owen kembali menyetubuhinya di dalam kamar.

Suaminya itu kembali menindihnya, "Oh Irene! Tubuhmu sangat indah! Kamu sempurna, Irene!"

"Arg!" Pria bersurai pirang itu menggeram saat mendapatkan pelepasannya.

Ia tersenyum puas melihat tubuh Irene yang di penuhi oleh cairannya. "Aku mandi."

Irene tak lagi menyahut, tubuhnya terasa sakit, tetapi hatinya jauh lebih sakit. Air mata menetes, membasahi pelupuk matanya.

Dia suamiku, dia pria yang baik. Dan aku melakukannya karena aku mencintainya.

Kata-kata yang selalu Irene ucapkan seperti mantra setelah selesai melayani suaminya.

Kata-kata yang menguatkan Irene dan mengembalikkannya ke kesadaran penuh jika ini adalah pilihan hidupnya. Ya, Owen adalah pilihannya dan pria yang ia cintai.

Ceklek!

Pintu kamar mandi terbuka, terlihat Owen yang berbalut handuk.

"Irene, bangunlah. Aku ingin membicarakan hal yang penting."

Irene terlonjak dengan teguran Owen, punggung tangannya ia pakai untuk mengusap air mata, "Hm?" Ia berusaha duduk, bersandar di headboard. Memegang selimut untuk menutupi dadanya.

"Ada apa, Owen?" tanyanya dengan suara sedikit sengau.

Owen berjalan mendekat, menatapnya dengan tajam, “Irene, kamu tahu kan kalau kamu adalah wanita yang sangat cantik?”

Bingung bagaimana ia harus bereaksi, tapi ia tak dapat menutupi wajah meronanya karena di puji oleh Owen. “Kamu berlebihan, Owen.”

Owen tersenyum lalu meraih tangan Irene, memasukkan Irene ke dalam pelukannya. Hal yang membuat hati Irene terasa hangat.

Kemudian Owen merenggangkan pelukannya, kembali melihat wajah cantik Irene, “Maka dari itu, bantulah aku, Irene.”

“Ya?”

Owen membelai wajah Irene, perlahan turun ke leher dan tubuh Irene yang masih terbuka, namun yang membuat Irene merinding adalah tatapan yang berbeda di sorot mata Owen saat ini. Menyusul dengan kata-kata Owen seperti palu yang menghancurkan semua kehangatan yang baru saja terjalin, “Aku mau kamu menjual tubuhmu, Irene!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
MAMAZAN
waahhh welcome sygkuh
goodnovel comment avatar
thea&jared
mama .. aku hadir.. sambil nunggu bang kepin married.. aku melipir kesini ya......
goodnovel comment avatar
thea&jared
owennnnn gilaaaaa niihhh.........sambil nunggu Bang Kepin Merrid...aku mampir kesini ya mamah ......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   68. Membuat Jalan

    Bab 68Setelah mendapatkan persetujuan dari Bertha, tanpa menunggu lama, Owen langsung membawa pergi box yang ada di tangannya saat ini. Melangkah pergi keluar kamar.Bertha mengernyitkan alisnya, “Kamu langsung pergi?” tanyanya sembari menyusul langkah Owen.“Hmm, aku akan langsung pergi ke kantor salah satu pengacara untuk mengurus dokumen rumah ini,” jawabnya tanpa menoleh ke arah Bertha. Ia tetap melanjutkan langkah kakinya menuju ruang tamu.“Tapi Owen, hal itu ‘kan bisa kamu urus nanti… Atau aku ikut denganmu? Mungkin aku bisa membantumu?”Owen berhenti, “Yah kau bisa membantu jika kau mendapatkan surat-surat aslinya.”“Hahh… Kau tahu akan hal itu, aku tidak pernah melihat surat-surat penting di brankas milik pak tua itu! Bahkan di saat ia sekarat pun, ia tidak memberitahukan hal itu padaku!” geram Bertha menghela napas kasar.“Kau tahu jawabannya, jadi biar aku menyelesaikan masalah ini dengan cepat,” ujar Owen kemudian mendekati Bertha mencium pipi wanita itu dan berbisik, “ag

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   67 ~ Liciknya Owen (21+)

    Bab 67 Dalam sekejap, Owen bergegas menuju tempat Bertha berada. Ia berharap jika apa yang di temukan Bertha di kamar Irene adalah sesuatu yang penting. Karena dia ingat Irene pernah menceritakan tentang peti yang di berikan oleh sang Ibu. Dan Irene tidak pernah mengatakan di mana letak peti tersebut kepada dirinya. “Semoga saja peti itu yang di dapatkan Bertha!” gumamnya seraya masuk ke dalam rumah mewah tersebut. Terlihat Bertha berbalut gaun berwarna merah maroon yang begitu seksi datang menghampiri Owen yang saat ini sedang berjalan masuk. "Hai Owen sayang," panggil Bertha tanpa ragu di depan para pelayan rumah, memanggil pria yang merupakan suami dari anak tirinya. Owen tersenyum lebar, menyambut Bertha yang kini sudah masuk ke dalam pelukannya. "Hai my baby..." Ia meraih dan menarik tangan Bertha, membawa wanita itu masuk ke dalam rumah mewah itu, lebih tepatnya membawa Bertha naik ke kamar milik Irene, "Jadi, apa yang kamu dapatkan, baby?" Bertha tersenyum

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   66 ~ Perjanjian di atas Perjanjian

    Bab 66Keluar dari apartment, Irene yang sedari tadi penasaran langsung menoleh ke arah Gerald, "Ge..." "Nanti sayang." Gerald merengkuh pinggang Irene, membawa wanita cantiknya itu, berjalan menuju mobil yang terparkir. Irene menyipitkan matanya, menghembus napas kesal akan rasa penasarannya, tetapi alhasil membuat kekehan kecil lolos dari Gerald, "Hah! Menggemaskan!" batinnya. Senang? Tentu saja. Sekarang wanitanya tidak lagi terikat dengan seseorang, dia akan membuat Irene menjadi miliknya. Secepatnya! Itulah yang ada dipikirannya saat ini. "Ada apa?" tanya Irene sambil mendongakkan kepalanya ke atas untuk melihat wajah Gerald. Gerald tersenyum tipis, ia mendekatkan wajahnya tepat di telinga Irene, "Aku ingin memakanmu, sayang." Blush! Wajah Irene memerah dan memanas, ia mengalihkan pandangannya. Meskipun sudah sering mendengar kata-kata erotis itu, ia masih tidak terbiasa, bahkan mungkin akan tidak pernah terbiasa. Hingga mereka benar-benar tiba di depan mobil, di mana Vic

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   65 ~ Apakah Berhasil?

    Irene menggigit bibir bawahnya dan menjawab, "Surat cerai!" dengan lugasnya. "Su-surat cerai?" kaget Owen yang kini memperlihatkan dia kembali daru alam bawah sadarnya.Seperti baru saja di sambar petir, Owen melangkah, mendekat ke arah Irene. "Aku tidak akan menyetujuinya, Irene!" sahut Owen dengan wajah menahan amarah. Gerald dengan cepat langsung berdiri di depan Irene, membuat posisinya menjadi garda terdepan untuk sang wanita. Dan hal itu berhasil, Owen terkesiap, membuat pria itu berhenti, bahkan mundur selangkah.Tubuh tegap pria besar itu hampir menutupi tubuh Irene yg berada tepat di belakangnya. Aura intimidasi terasa begitu kuat. Owen mengepal erat tangannya menahan amarah yang kini ia rasakan harus tertelan didalam perasaan mencekam."Tuan Gerald, bisa anda memberikan waktu pada aku dan istriku?""Tidak!" jawab Gerald dingin. "Kamu hanya perlu menandatangani ini dan selesaikan semuanya!"Ia mengambil map yang ada ditangan Irene, menyodorkannya pada Owen. "Aku berikan w

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   64 ~ Membawanya

    Bab 64“Dimana dia sekarang berada?” tanya Gerald pada Victor begitu masuk ke dalam mobil setelah Irene. Suaranya terdengar tegas, namun dengan nada yang santai.“Di apartment Tuan,” jawab Victor sembari menutup pintu mobil. Kemudian mengitari badan mobil, mengambil tempat di posisi pengemudi.Begitu Victor duduk, Gerald berkata, "Langsung ke sana saja.""Baik Tuan Gerald." Victor memulai mesin mobil dan mulai melaju ke tujuan.Irene mengerutkan keningnya, kemudian menoleh ke Gerald, "Kita mau kemana Gerald?" Ia bertanya dengan nada penasaran, matanya berkilau dengan rasa ingin tahu.Gerald tersenyum tipis, "Tentu saja menyelesaikan semuanya hari ini sayang." Suaranya terdengar lembut, namun dengan nada yang tegas."Ya?" Irene kembali bingung, kemudian sadar kemana arah Gerald, "Maksud kamu menemui Owen?" Ia bertanya dengan nada yang sedikit ragu, matanya terlihat khawatir."Iya sayang, aku tidak ingin menundanya barang sedetik pun," ucap Gerald lugas. Lalu menatap wajah cantik wanita

  • Hasrat Terlarang : Dijual Suami Dimanja Presdir   63 ~ Surat Gugatan

    Bab 63Gerald pun menceritakan siapa Evan sebenarnya, di mana Evan adalah seorang Kepala di bagian pemerintahan, dan Evan adalah sepupu dari Austin Harold. Suaranya terdengar santai, namun dengan nada yang serius. "Evan adalah salah satu orang terpercaya di pemerintahan ini, dan ia juga sepupu dari Austin Harold."Irene cukup terkejut dan akhirnya paham kenapa Gerald terlihat akrab dengan Evan. Mengingat bagaimana Gerald dan pria bernama Austin saat malam itu layaknya saudara. "Hmm ok Gerald." jawab Irene mengerti, ia tersenyum lembut. Matanya berkilau dengan rasa penasaran, namun juga terlihat lega karena sudah memahami hubungan antara Gerald dan Evan yang terlihat begitu dekat.Beberapa menit pun berlalu hingga pintu kembali terbuka, terlihat Evan berjalan masuk dengan dua map kulit berwarna coklat dan biru di tangannya. Perhatian Gerald dan Irene pun teralihkan, pandangan mereka terfokus pada Evan yang berjalan mendekat.Evan meletakkan map berwarna biru terlebih dahulu di atas mej

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status