Home / Romansa / Hasrat Terlarang Kakak Ipar / [4] Tidak Akan Membiarkan Dia Memikirkanmu

Share

[4] Tidak Akan Membiarkan Dia Memikirkanmu

Author: Kim Meili
last update Last Updated: 2025-10-03 19:14:17

“Pa, kenapa Papa malah mendukung Olivia kerja di perusahaan Simon? Papa tahu kan dia itu seperti apa? Dia tidak pernah menyukai keluarga kita.”

Sean yang kesal karena sang papa mendukung keinginan Simon pun langsung melayangkan protes. Sejak tadi dia sudah menahan karena sang papa yang memberikan isyarat, tetapi nyatanya, papanya tetap tidak mengatakan apa pun. Bahkan, papanya tampak mendukung sepenuhnya.

“Pa, Olivia itu istriku. Dia anggota keluarga kita. Kalau dia bekerja dengan Simon dan menjadi sekretarisnya, dia bisa saja menyiksanya. Selain itu, keluarga kita juga bisa malu karena keluarga kita bekerja dengan orang lain,” kata Sean.

Charles yang sejak tadi diam pun menatap ke arah putranya berada. Dia menarik napas dalam dan membuang secara perlahan. Simon dan Sean memang putranya, tetapi keduanya memiliki sifat berbeda. Simon jauh lebih diam dan tenang, tetapi dibalik itu semua, putranya sangatlah mematikan. Sedangkan Sean sendiri sosok yang tidak sabaran dan keras kepala. Hal yang seringkali membuat Charles pusing karena Sean yang sering bertindak gegabah.

“Sean, bisa kamu tenang?” tanya Charles.

Sean yang ditanya hanya diam. Dia membuang napas kasar dan memilih duduk di bangku tidak jauh dari papanya berada. Dia tampak gusar, merasa kesal karena Simon yang mempekerjakan Olivia.

‘Bukannya itu sama penghinaan,’ batin Sean.

“Seharusnya kamu bisa tenang, Sean. Papa melakukan ini juga bukan tanpa alasan. Selama ini Simon tiak pernah mau tinggal di rumah ini. Dia seperti memutus hubungan, tetapi kemarin dia mau menginap dan makan bersama. Bagaimanapun dia itu anak papa. Anak kandung papa dan termasuk kakakmu. Papa ingin melihat kalian akur. Itu sebabnya papa mendukung saat Simon menawarkan pekerjaan untuk Olivia. Papa berharap, melalui cara ini, dia bisa kembali dekat dengan kita,” jelas Charles.

“Aku rasa tidak dekat dengannya juga gak akan rugi,” celetuk Sean dengan nada kesal.

“Kamu yakin gak rugi?” tanya Charles dengan senyum lebar, “sekarang dia menjadi pimpinan di perusahaan Ginela, perusahaan teknologi terbesar di negara ini. Kalau kita bisa dekat lagi dengannya, akan mudah jalan kita mendapat klien. Selain itu, papa juga akan tenang karena melihat kalian akur.”

Mendengar penjelasan sang papa, Sean kembali terdiam. Memang benar apa yang dikatakan papanya. Kalau mereka bisa akur dengan perusahaan Simon, jelas mereka akan mudah mendapatkan proyek manapun. Tapi, sifat gengsinya masih tidak mau mengakuinya. Dia tetap merasa bisa memajukan perusahaan meski tanpa dukungan Simon.

“Sudahlah. Jangan banyak pikiran. Lebih baik kamu berangkat ke kantor. Kamu juga gak perlu cemas. Simon hanya membutuhkan sekretaris dan dia tidak akan macam-macam. Papa yakin dengannya,” kata Charles kembali.

Sean hendak mengatakan sesuatu, tetapi sang papa sudah pergi lebih dulu. Dia pun hanya bisa diam dengan kedua tangan mengepal. Masih tidak suka dengan sikap Simon yang mulai mendekati keluarganya.

***

“Sean. Akhirnya kamu datang.”

Sean yang baru memasuki ruang kerja pun hanya diam ketika melihat Elsa menatapnya lekat. Wanita itu sudah menyunggingkan senyum manis dan melangkah pelan, terkesan menggoda ke arah Sean berada.

Sayangnya, hari ini Sean masih pusing dan kesal. Dia merasa harga dirinya terinjak karena Olivia yang sekarang bekerja dengan Simon. Selama ini, dia selalu menganggap Simon sebagai saingannya. Itu sebabnya, dia enggan kalau sampai Olivia bersama dengan kakak tirinya itu.

‘Apa aku rekrut Olivia ke sini saja,’ batin Sean.

“Sean, kamu kenapa melamun?” tanya Elsa. Dia yang mengenakan pakaian seksi itu langsung duduk d pangkuan Sean dan mengalungkan tangan.

Sean yang melihat tingkah Elsa hanya terdiam, mengamati wanita yang saat ini mengelus pipinya secara perlahan. Hingga dia mengalihkan pandangan dan menjawab, “Hari ini Simon menawari Olivia pekerjaan dan diterima”

“Simon? Maksudmu anak papamu dari istri pertama?” tanya Elsa memastikan dan mendapat gumaman sebagai jawabannya.

“Terus, kenapa kamu tampak murung?”

“Aku kesal karena Olivia menerima. Papa juga mendukung,” jawab Sean.

“Kamu peduli dengannya?” Elsa mulai menatap curiga. Selama bersama dengannya, dia tidak pernah melihat Sean memikirkan mengenai Olivia.

‘Jadi, apa sekarang dia sudah memiliki rasa,’ batin Elsa.

“Aku tidak peduli. Aku hanya merasa kalau tawaran ini untuk menginjak harga diriku. Kamu tahukan kalau sejak dulu aku selalu bersaing dengan Simon dan hari ini dia menawari Olivia pekerjaan. Kamu tahu apa maksudnya? Dia ingin mengejekku,” ucap Sean.

Mendengar itu, Elsa cukup lega. Setidaknya kemarahan Sean bukan karena pria itu perhatian. Hingga dia kembali berkata, “Kamu jangan berpikir begitu. Kamu tahu sendirikan seperti apa Olivia? Dia itu suka cari simpati dengan orang disekitarnya. Jadi, mungkin bukan keinginan Simon, tetapi memang keinginan Olivia. Jadi, kamu jangan salah paham.” Elsa mengelus rambut Sean lembut.

Sean yang mendengar pun diam dengan wajah berpikir. Sedangkan Elsa yang melihat kembali merasa tidak tenang. Kalau Sean terus memikirkan Olivia, bisa-bisa dia kehilangan tempat. Hingga dia mendekat, menyatukan bibir dan menyesap pelan.

“Sean, daripada kamu memikirkan mengenai Olivia. Bagaimana kalau kita ....” Elsa menghentikan ucapan, menggigit bibir bagian bawah.

Melihat Elsa yang malu-malu, Sean langsung tersenyum lebar. Tanpa aba-aba, dia mendorong tengkuk Elsa dan menyatukan bibir. Dia melumat kasar, membuat Elsa yang kembali menguasai Sean pun tersenyum riang.

‘Aku tidak akan membiarkan dia memikirkanmu, Olivia,’ batin Elsa.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hasrat Terlarang Kakak Ipar   [6] Pulang Sampai Malam

    “Simon, kamu mau apa?”Olivia yang melihat Simon melangkah mendekatinya pun langsung perlahan mundur. Dia menatap lekat, tidak mengalihkan pandangan sama sekali. Olivia takut, kalau dia berpaling, pria itu akan menangkapnya.“Menurutmu, aku mau apa, Olivia?” Simon malah balik bertanya. Dia mulai melepas jas dan melempar asal.Olivia menelan saliva pelan ketika melihat hal itu. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan Simon, tetapi dia yakin kalau itu bukanlah hal yang baik. Alarm bahaya dalam otaknya langsung memperingatkan secara alami. Hingga Olivia yang hendak menabrak tembok langsung menyingkir. Dia berharap bisa lepas dari kejaran Simon. Sayangnya, baru saja Olivia terlepas, Simon kembali meraih tubuhnya dan mengurung dengan kedua tangan.“Simon, jangan macam-macam,” kata Olivia memperingatkan.“Aku gak macam-macam, Olivia. Aku hanya ingin melihatmu saja,” sahut Simon. Sebelah tangannya terulur, mengusap bibir Olivia pelan. Dia melakukan gerakan yang membuat Olivia menjadi salah ti

  • Hasrat Terlarang Kakak Ipar   [5] Hari Pertama Bekerja

    “Silahkan, Nona. Tuan Simon sudah menunggu anda.”Olivia yang baru saja datang ke perusahaan Simon dibuat terpana dengan bangunan tersebut. Semua tersusun dengan rapi dan gaya yang elegan. Baru masuk saja, Olivia sudah disuguhkan dengan desain perusahaan yang berbeda dari perusahaan kebanyakan. Dia menatap sekitar dan menganggukkan kepala.‘Pantas saja dia sombong. Ternyata memang lebih kaya dari keluarga Sean,’ batin Olivia.“Nona, saya harap anda lebih berhati-hati dan jangan melakukan kesalahan. Tuan Simon tidak suka kalau sekretarisnya ceroboh dan tidak bisa menjaga emosi. Jadi, saya harap apapun yang terjadi nanti, anda bisa mengendalikan emosi,” ucap pria yang membimbing Olivia.Olivia hanya bergumam pelan dan menganggukkan kepala. Seberapa emosian Simon, dia jauh lebih mengerti daripada semua karyawan di perusahaan. Olivia bahkan salud ketika mendengar banyak yang berminat bekerja di perusahaan Simon. Dia pikir, bos jahat tidak akan pernah diperebutkan.“Nona, sudah sampai,” ka

  • Hasrat Terlarang Kakak Ipar   [4] Tidak Akan Membiarkan Dia Memikirkanmu

    “Pa, kenapa Papa malah mendukung Olivia kerja di perusahaan Simon? Papa tahu kan dia itu seperti apa? Dia tidak pernah menyukai keluarga kita.”Sean yang kesal karena sang papa mendukung keinginan Simon pun langsung melayangkan protes. Sejak tadi dia sudah menahan karena sang papa yang memberikan isyarat, tetapi nyatanya, papanya tetap tidak mengatakan apa pun. Bahkan, papanya tampak mendukung sepenuhnya.“Pa, Olivia itu istriku. Dia anggota keluarga kita. Kalau dia bekerja dengan Simon dan menjadi sekretarisnya, dia bisa saja menyiksanya. Selain itu, keluarga kita juga bisa malu karena keluarga kita bekerja dengan orang lain,” kata Sean.Charles yang sejak tadi diam pun menatap ke arah putranya berada. Dia menarik napas dalam dan membuang secara perlahan. Simon dan Sean memang putranya, tetapi keduanya memiliki sifat berbeda. Simon jauh lebih diam dan tenang, tetapi dibalik itu semua, putranya sangatlah mematikan. Sedangkan Sean sendiri sosok yang tidak sabaran dan keras kepala. Hal

  • Hasrat Terlarang Kakak Ipar   [3] Tidak Akan Melepaskan

    “Kamu harus tenang, Olivia. Jangan kamu pikirkan. Anggap tidak pernah terjadi apa pun. Kamu harus terus bersikap biasa.”Olivia yang sejak tadi merasa salah tingkah mulai memberikan sugesti untuk diri sendiri. Meski dia sudah mengatakan tidak akan mengungkitnya, tetap saja kenangan itu terlintas dalam benaknya. Apalagi saat dia mandi dan mendapati banyak bekas di tubuhnya, membuat Olivia kembali merasa tidak enak hati. Dai juga takut kalau kejadian semalam diketahui keluarga besarnya.“Olivia, kamu pasti bisa. Lagi pula, Simon pasti sudah pulang. Dia kan gak pernah betah di rumah ini,” ucap Olivia dengan diri sendiri. Dia ingat, Simon paling malas kalau datang ke rumah keluarga Sean. Meski keduanya memiliki ayah yang sama, tetapi sikap keduanya berbeda.Olivia menarik napas dalam dan membuang perlahan. Dia melakukan hal yang sama berulang kali. Hingga merasa dirinya sudah membaik, membuatnya keluar kamar dan menuruni satu per satu anak tangga. Olivia langsung menuju ke arah ruang maka

  • Hasrat Terlarang Kakak Ipar   [2] Menghabiskan Malam Panas (21+)

    “Kamu mabuk, Olivia. Jadi, jangan berbuat aneh-aneh. Masuk kamarmu saja,” jawab pria itu. “Aku gak mabuk, Simon. Aku bahkan tahu kalau itu kamu,” kata Olivia. Charles Simon. Pria dengan tubuh tinggi itu hanya diam dan tidak menganggap ucapan Olivia. Dia malah melangkahkan kaki, berniat meninggalkan Olivia. Namun, di waktu yang sama, Olivia malah menarik tangan pria itu. Dia bahkan dengan nekad mengapit kepala Simon dan menempelkan bibir. Olivia langsung melumat kasar. Hingga Simon menjauhkan tubuh wanita itu. Napasnya terdengar berat dengan tatapan tajam. “Olivia, kamu sadar sama apa yang kamu lakukan?” tanya Simon dengan suara berat. “Sadar. Aku mau kamu menemaniku di ranjang,” jawab Olivia dengan senyum manis. Simon sudah mencoba bertahan, tetapi Olivia terus menggodanya. Wanita itu mulai berani menyentuh bagian bawahnya, membuat Simon semakin tidak bisa bertahan. Hingga dia merasa sudah sampai batas kesabaran, membuatnya meraih tangan Olivia dan menggenggam erat. “Kamu yang

  • Hasrat Terlarang Kakak Ipar   [1] Tidur Denganku

    “Terima kasih sudah datang ke acara ulang tahun pernikahan kami yang kedua. Saya harap, semoga kami bisa menjadi pasangan yang semakin baik dan pernikahan ini berjalan langgeng.” Semua tamu undangan yang hadir pun langsung bertepuk tangan dan mendoakan pasangan yang saat ini berada di hadapan mereka. Semua orang tampak bahagia. Pasangan yang selalu terlihat mesra itu, benar-benar mendapat berkat dari semua orang. Namun, hal berbeda tampak ditunjukkan sang bintang utama, Olivia Chandra. Wanita dengan rambut sepunggung itu hanya terdiam dan mengulas senyum tipis. Meski sebelah tangannya menggandeng sang suami, pandangannya tampak kosong. “Sean, selamat. Kalian memang pasangan yang serasi. Yang satu cantik, satunya tampak. Benar-benar paket sempurna.” Olivia yang mendengar hal itu pun mengalihkan pandangan. Dia menatap ke arah pria yang bersama sang suami dan melempar senyum tipis. Itu adalah sahabat Sean. “Aku doakan kalian segera memiliki momongan,” kata Brian—salah satu sahabat S

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status